Sana kemudian menghentikan langkahnya saat mendengar perkataan mertua nya, air mata yang dia kira sudah habis ternyata masih ada. Padahal semalaman dia sudah mengeluarkan begitu banyak air mata tapi kenapa sekarang air mata itu harus kembali keluar lagi.
"Maafkan Mama,Nak. Karena mama mengambil keputusan ini tanpa meminta persetujuan darimu."
Mama Joohyun berjalan mendekati Sana.
"Mama tahu ini berat untukmu tapi bagaimana pun bayi dalam kandungan Yerim itu tidak bersalah, dia juga berhak mendapat kasih sayang dan pengakuan dari ayahnya."
Sana masih diam, Mama Joohyun menepuk pelan bahu menantunya tersebut. Kemudian dia meninggalkannya. Setelah mertuanya pergi, Sana terduduk lemas di lantai sambil terus menangis memeluk kedua lututnya.
Pulang dari kuliah, Sana langsung ke tempat Mina dan Momo. Saat ini dia butuh orang untuk mencurahkan segala kesedihannya. Dia tidak mungkin menceritakan masalahnya kepada Mama ataupun Unnie nya.
Karena Mama nya sudah pulang kampung sementara Unnie nya baru saja menikah dan bahagia, Sana tidak ingin merusak suasana bahagia Unnie nya. Apalagi selama ini Unnie nya sudah terlalu banyak menderita.
Tiba-tiba saja Sana memeluk kedua sahabatnya, air matanya kembali tumpah. Mina dan Momo saling tatap keduanya bingung, apalagi melihat keadaan sahabat nya yang tidak seperti biasanya. Kedua matanya sembab dan wajahnya sedikit pucat. Mereka berdua pun mengajak Sana masuk ke ruangan Mina.
"San, kamu kenapa?" Tanya Mina bingung.
"Iya, kamu kenapa sih San? Ada masalah ya?" Tanya Momo.
"Ternyata omongan kamu waktu itu benar, Dahyun bersikap manis karena dia menutupi sesuatu dari aku." Kata Sana menatap ke arah Momo.
"Maksud kamu apa? Lagian kan kemarin omongan aku itukan cuma candaan."
"Dahyun menghamili Yerim." Jawab Sana cepat, air matanya kembali tumpah. Mina dan Momo terdiam, mereka masih tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.
"Jangan bercanda seperti itu dech San. Dahyun itukan cinta banget sama kamu. Jadi mana mungkin dia mengkhianati kamu." Kata Mina.
"Mina benar San, mungkin ini cuma salah paham saja." Tambah Momo.
"Aku berharap juga begitu, tapi.. Mereka akan menikah 3 hari lagi."
"Apa!!!!" Teriak Mina dan Momo bersamaan.
"San, kalau mereka menikah. Gimana dengan nasib bayi yang ada di dalam kandungan kamu?" Tanya Mina dengan wajah kesal nya.
Sana hanya menggelengkan kepalanya.
"Sekarang mending kamu istirahat saja dulu di sini, nanti kalau kerjaan di restoran sudah selesai kita bicara lagi ya." Suruh Mina.
"Iya, San. Jangan sampai gara-gara masalah ini anak kamu kenapa-napa." Tambah Momo.
Mina dan Momo pun meninggalkan Sana di ruangannya agar sahabat nya itu bisa beristirahat dan sedikit menenangkan pikirannya.
Di tempat lain, Dahyun langsung menghubungi Heechul setelah membaca pesan darinya.
"Apa maksud pesanmu barusan?" Tanya Dahyun sedikit emosi.
"Seperti yang aku laporkan tadi, Yerim saat ini memang sedang hamil dan itu adalah fakta nya." Jawab Heechul.
Dahyun mengepalkan tangannya, dia semakin geram mendengar laporan Heechul barusan.
"Jadi itu artinya, Yerim memang sengaja ke sini untuk menjebakku. Begitu?" Tanya Dahyun.