30.W.

28 10 1
                                    

⬇⭐ Cuma butuh waktu kurang dari 5 detik^^










"lalu kenapa Ia pergi jika memang bukan kesalahanya?" tanya Dongmin.

"ia merasa bersalah, anak mana yang akan baik-baik saja setelah mencabut jantung Ayahnya"

"kalau begitu seharusnya sejak awal ia tidak bertarung" ucap Lucas.

Byung Hun menghela nafas "lalu membiarkan putranya hidup penuh ancaman dan penghinan"

"di sisi lain, kita ini bukan manusia. Bagi kita yang terpenting hanya Mate saja dan yang membuat itu penting karna Mate seperti separuh jiwa kita. Jika ia mati atau merijek sama dengan melumpuhkan separuh tubuh pasangannya"

"kalian mungkin belum merasakan sakitnya tapi aku tau betapa mengerikan rasa sakit itu" Byung Hun tersenyum sendu.

"kakek?" panggil Moonbin pelan.

"satu fakta tentang ku, Mate ku mati terbunuh saat perang antar clan dan ketika itu terjadi tubuh ku juga seperti di hantam rasa sakit yang luar bisa"

"semengerikan itu?" Lucas mengerutkan dahi membayangkan jika dirinya di posisi Byung Hun.

"iya nak, karena itu jaga Mate kalian jika sudah bertemu nanti" pesan Byung Hun.

"dan jika Sang il tidak membunuh Ayahnya maka ia harus membunuh anaknya, tentu saja ia tak akan mampu melakuan itu dan lagi pula sama saja menghancurkan ikatannya dengan Juhwa" Byung Hun kembali melanjutkan penjelasannya.

"memang sejak awal kakek mu lah yang lebih dulu mempertaruhkan nyawanya sendiri"

"jadi karena itu kakek terus melindunginya?. Kenapa tidak katakan saja yang sebenarnya?" tanya Lucas.

"karena tidak akan ada yang percaya dan jika pun mereka tau yang sebenarnya, mereka akan lebih memilih menutup mata demi menjauhkan Black Alpha"

Sejenak mereka semua terdiam, Dongmin, Moonbin dan Lucas sedang mencerna setiap penjelasan Byung Hun, sekaligus memilah pertanyaan paling penting dipikiran mereka.

kau masih ingin jadi Alpha Moonbin?" tanya Byung Hun setelah meneguk tehnya.

"iya" jawab Moonbin mantap.

"bagus itu hak mu, sebaiknya persiapankan dirimu dengan baik nak" Pesan Byung Hun.

"baik kakek, kami permisi dan aku ingin membeli kalung kembar itu" Lucas menujuk sepasang kalung berbandul daun pohon mapel dengan ukiran matahari di tengahnya.

"pilihan yang tepat, ambilah dan ambil juga gelang ini anggap hadiah dari kakek untuk kalian" Byung Hun menyerahkan kotak itu pada Lucas. Lalu mengambil 3gelang berbeda, Yang berwaran putih ia beri pada Moonbin, lalu yang berwarna coklat gelab untuk Dongmin dan yang berwarna abu-abu pada Lucas.

"terimakasih, kami Pamit Kakek" ucap Moonbin.

Byung Hun tersenyum tipis memperhatikan 3pemuda yang berjalan semakin jauh "si buas, si tenang, dan si licik. Kombinasi yang menarik"


Tring....

"kakek aku mau ambil buku baru"

Byung Hun menoleh dengan kening berkerut "yang kemarin aku berikan kemana?"

"sudah hangus" jawabnya jujur.

"kenapa bisa?" Byung Hun semakin heran.

"tentu saja bisa, si bodoh itu membakar semunya" raut wajahnya berubah jadi kesal.

Ia berjalan semakin kedalam toko dan duduk di kursi "wah, kenapa aku mincium bau WereWolf kesayangan dewi bulan"

"apa dia kemari tadi?"

"heeem iya dia kemari" jawab Byung Hun yang sedang mencari stok buku.

"untuk apa?" ia bertanya sambil melihat sekeliling merasakan bau dari 3WereWolf berbeda.

"hanya mencari tau kisah lama" jawab Byung Hun.

"ah yaa baiklah"

TBC.















Hai...
Ini chap trakhit W

Mingdep kita ketemu RokJin lagi...
Yang udah kangen sini absen dulu, oh iya, siap-siap dapat kejutan-kejutan kecil dari aku ekhe....

Ok itu aja dari aku

Ketemu lagi di chap kesekian Binwoo^^

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ketemu lagi di chap kesekian Binwoo^^

See you....

Salam hangat Aroha Gina💜

ALPHA [Complete]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora