50.

25 6 2
                                    

"Ayo, kenapa diam saja?"

Minhyuk tersadar dari lamunanya, ia menatap Moonbin lalu mengangguk dan berjalan dipaling depan barisan.

"sebenarnya kita mau kemana?" tanya Minhyuk sambil menoleh sedikit pada Moonbin di belakang.

"ke tebing suci, tempatnya di hutan yang tidak menguntungkan" jawab Moonbin sedikit menyindir Minhyuk.

Sadar Moonbin belum sepenuhnya memaafkan ucapannya sebulan yang lalu, Minhyuk bedehem kecil, "aku mita maaf, tidak akan ku ulangi lagi" ucapnya tulus.

Moonbin menoleh pada Dongmin di sampingnya lantas mereka berdua bedehem kecil menerima permintaan Minhyuk.

Sembari menyusuri jalan, Minhyuk melihat sekeliling hingga kegiatannya berhenti kala mendapat teguran dari Dongmin.

"aku lupa" ucap Minhyuk.

"tolong jangan terlalu banyak bertingkah Alpha" pinta Dongmin tegas.




Langkah rombongan mereka berhenti ketika sudah mencapai anak tangga menuju tebing dan Minhyuk semakin kagum di buatnya. Hutan ini mirip seperti di novel fantasi yang suka di baca temannya, bedanya hutan ini lebih dingin dan mencekam.

Ia mulai menapaki satu persatu anak tangga yang di pahat dari batu, di sekelilingnya hanya ada batu-batu yang ditumbuhi lumut dan bunga yang bersinar.

Sampai di atas ada beberapa orang yang berdiri di pinggiran tebing dan sebuah pohon tanpa daun di ujung tebing, bentuk pohon itu seperti tangan yang siap mencengkram bulan.

Minhyuk berdiri tepat di tengah bersama seorang kakek tua yang memegang sebuah belati di tangannya.

Tangan yang satunya ia arahkan ke leher Minhyuk, setelahnya sang kakek melepas cengkeraman pada leher Minhyuk lalu memasukan tangannya pada ramuan yang di bawa seorang wanita di belakangnya.

Ia mengoleskan ramuan itu pada dahi juga leher Minhyuk, lalu semua yang ada di sana bersimpuh kecuali Minhyuk dan kakek itu.

Dan bulan muncul dari balik awan, bersinar semerah darah bahkan warna langit seperti akan fajar di tengah malam. Netra Minhyuk yang kini senada dengan warna bulan mengeluarkan darah. Dari tengkuk,leher hingga dahinya membentu pola hitam yang saling terhubung.

Nafas Minhyuk memburu ketika pola hitam itu ikut mengeluarkan darah, hal itu membuat sang kakek menggunakan belatinya untuk merobek kulit pohon tadi.

Ia memberikan getah hitam dari pohon itu untuk di minum Minhyuk, setelahnya darah dari tubuh Minhyuk berhentin keluar.

"aku akan melindungi seluruh anggota" Ucap Minhyuk sambil menghadap langsung pada bulan.

"Kami memohon izinmu Dewi" serempak semua yang ada di sana berucap.

Minhyuk menatap bulan hingga cahaya menyinari tubuhnya, dan pohon yang di hadapannya mengeluarkan daun juga bunga.

Saat seluruh keadaan normal kembali, sang kakek tersenyum tipis dan berbalik, "Dewi mengizinkan" ucap nya.

Semua yang ada di sana membuka mata mereka lalu memusatkan pandangan pada Minhyuk.

"selamat datang Alpha"





TBC.

Hai...
Kaget Alpha update??

Gk pp aku juga tiba-tiba banget emang, lagi-lagi Alpha gk up 2 minggu
Authornya gk profesional
Jadi selaku Author Alpha, aku minta maaf sama Readers...
Di maafin kan yaaa..

Dan ada satu pengumuan...

Alpha bakal pindah hari update jadi "Rabu"

Ok itu aja dari aku

Sekali lagi mari kita ucapkan

"Selamat Datang ALPHA"

See you...

Salam hangat Aroha Gina💜

ALPHA [Complete]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora