58.

9 5 0
                                    

Suara derap langkah memenuhi sisi barat istana, malam paling mencekam dalam hidupnya hampir dimulai. Ada perasaan takut dan tegang namun disisi lain perasaan lega terasa lebih besar.

"AYAAAH!!!"

Suara teriakan mempercepat langkahnya menaiki satu persatu anak tangga, nafasnya terasa hampir putus akibat gerhana yang terus menggelap.

Ia membuka pintu dan di buat terkejut oleh apa yang dilihatnya,"Kim Suyeon!" panggilnya menarik tangan seorang gadis yang siap meluncurkan anak panah.

"kaaak dia akan membunuh Ayah" Suyeon berbalik menghadap sang kakak.

Busur dan anak panah masih di genggam kuat "jika aku memanah dari sini pasti kena kan, kakak harus menyelamatkan Ayah" Suyeon akan berbalik menuju jendela tapi kakaknya justru menarik senjata itu lalu membuangnya.

"sebenarnya apa mau mu?!" bentak Suyeon tak terima.

"aku tau kau membencinya, tapi dia tetaplah Ayah mu" ucap Suyoun mencengkram kerah kakaknya.

"kak, kau yang merencanakan ini" tebak Suyeon tepat sasaran.

"benar pasti kau yang melakukannya, iya kan"

"lihat mata ku dan jawab, lihat aku"

"jangan berpaling"

"hiksss tolong"

"katakan"

"Katakan!"

"KIM MYUNG JOON!!" teriak Suyeon tepat di depan wajah Myung.

Ia terus mengguncang tubuh Myung sampai suara teriakan sekarat dari luar membuat tubuhnya di bekap erat oleh sang kakak.

"kau sekarang jadi seperti monster kak" ucap Suyeon dengan suara bergetar.

Myung tak bicara apa pun ia berusaha memeluk adiknya seerat mungkin, berharap suara teriakan sang Ayah tak di dengar oleh Suyeon.

Hingga suara derap langkah terdengar dari luar, suara itu menjauh lalu hilang di telan gelapnya sisi hutan. Barulah Myung melapas pelukannya dan membiarkan sang adik berlari keluar.

Myung juga ikut melangkah keluar yang sudah ada Sanha lebih dulu di sana, pria tinggi itu menatap dengan tenang mayat perdana menteri kerajaanya.

"kau tidak menolong Ayahku" ucap Suyeon berdiri di hadapan Sanha.

"mungkin kau juga ikut dalam hal ini" Suyeon berbalik menuju Ayahnya.

"beri ia penghormatan terakhir sebelum fajar tiba kak" ucap Sanha pada Myung yang tetap berdiri di sebelahnya.

Myung pun maju dan bersimpuh di samping Suyeon lalu melepas jasnya, jas itu ia gunakan untuk menutupi tubuh Ayahnya "selamat tinggal" ucap Myung.

Sanha menarik Suyeon mundur "dia sudah selesai, biar fajar yang mengakhiri"

"kembalilah ke kamar mu Suyeon, kau tidak akan sanggup melihat ini" ucap Sanha.

"tidak" tolak Suyeon tetap berdiri memperhatikan fajar yang mulai muncul dan menghanguskan tubuh Ayahnya.

Semua sudah selesai, seluruh dunia bawah pulih di sinari fajar. Begitu pula Myung dan Sanha yang saat ini sedang menyusuri lorong gelap menuju gudang rahasia Perdana Mentri.

Saat masuk kedalam ada banyak tumbuhan beracun, botol ramuan dan seorang wanita bersayap hitam yang duduk di meja tengah ruangan. Wajah wanita itu ketakutan melihat Sanha dan Myung.

"jangan takut, ada yang ingin kami sampaikan padamu" ucap Sanha perlahan mendekati wanita itu.

Sanha berdiri tepat di belakang si wanita dan melepas matra yang melumpuhkan sayapnya.

ALPHA [Complete]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora