54.

9 4 0
                                    

"Tuan, sudah saya laksanakan" ucap pria yang membuka pintu.

"bagaimana respon nya?"

"ia langsung mengambil tindakan. Tapi, Pangaeran Sanha dan Tuan Myung tidak seharusnya melakukan ini" pria itu menunduk untuk mengumpulkan keberaniananya.

"bagaimana pun juga, dia banyak melakukan hal baik untuk kerajaan" ucap pria itu hati-hati.

"tidak ada yang baik di antara kita semua dan bukan hal baik saat  menghancurkan sesuatu yang tidak pernah mengusik mu, iya kan?" Myung mendekat pada pria itu.

"ia adalah bawahan kesayangan Raja, hal ini akan memicu perang antar clan. Ini bukan hal baik" ucap Pria itu.
"aku sudah memperhitungkan segalanya jadi kau masih ragu?" tanya Myung.

"tidak Tuan, saya paham ada yang harus diubah. Oh iya benda itu asli?" tanya pria itu penasaran.

"iya asli, itu koleksi lama ku" jawab Sanha.

"baiklah, saya pamit undur diri" pria itu menutup pintu.

"waah dia banyak bicara ya, harusnya kau mendengar kan ku agar mengambil yang lebih berani" Myung menggeleng pusing.

Sanha tertawa "justru karna banyak bicara dia jadi yang paling ahli. Sudahlah yang penting tahap pertama sudah selesai"






















"apa serbuk bunga itu sudah selesai?" seorang pria bertanya pada wanita tua yang sedang sibuk melihat sehelai bulu angsa putih.

"kau sudah yakin akan melakukannya, informasi yang ku dapat mengatakan kalau yang kau incar adalah pemimpin mereka" wanita itu kembali memperhatikan bulu angsa di tangan nya.

"dan ini asli dari yang termuda, kau yakin mata-mata itu mendapatkan dari wilayah mereka" wanita itu meletakkan bulu angsa di dalam kotak.

"iya itu benar, aku harus mendapatkan anak itu. Dan menghancurkan kutukan ini sekaligus membunuh Mate putriku" pria itu berusaha meredam amarahnya saat mengingat memori yang ia lihat dari ingatan putrinya.

"apa kau tidak terlalu kejam, maksudnya ku clan mereka itu besar. Ini tidak seperti yang di lakukan Ayahmu 20 abat lalu, oh kau juga terlibat sebenarnya" si wanita sedikit ingin memancing rasa kesal pria tua yang sudah hidup terlalu lama itu.

"ingat posisi mu, lagi pula aku dulu kan hangus terbakar dan terlahir kembali seperti barung phoenix, itu bukan karna apa yang aku atau ayah ku lakukan" pria itu menjawab dengan kesal.

"jangan sama kan dirimu dengan burung Phoeninx yang suci, kau hanya merenggut kekuatan itu dari orang-orang yang dianugerahinya" wanita itu tanpa sadar hedak menusukan sebuah pisau ke leher si Pria.

"aku ingin besok malam semua sudah selesai" pria itu pergi.

"assss bajingan busuk. Maafkan aku, aku harus bertahan hidup dengan cara kotor ini" wanita itu menangis tersedu di ruangan gelap dan sunyi.

TBC.










Bonus

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Bonus...

Salam hangat Aroha Gina💜

ALPHA [Complete]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora