70.

9 5 0
                                    

Sebelum mempersiapkan ritual, Yoojung lebih dulu menghampiri Jinwoo yang terduduk bersandar pada pagar besi.

Ia menyerahkan sebutir mutiara bening pada Jinwoo "diamkan dimulut mu sampai berubah menjadi hitam, kami butuh sihir kalian di akhir nanti" ucapnya sambil melirik Rina.

"Menjauhlah sebentar Alpha, otoritasmu terlalu besar hingga sulit untuk kami tembus" pinta Doyeon.

Meski berat Minhyuk perlahan menjauh, ia menatap penuh harap pada Yoojung dan Doyeon.

"bisakah kalian alirkan air untuk tubuh Sei, pelan-palan saja lalu bekukan dengan hati-hati" ucap Yoojung pada Moonbin dan Elly.

"tolong bangunkan pelindung dari tanah, usahakan serapat mungkin agar tak ada mata yang bisa menembus kedalam" kini Yoojung meminta pada Dongmin.

Sementara Doyeon menggabar tiga lingkaran menggunakan bubuk abu-abu, dua lingkaran berdampingan dan satunya di depan. Salah satu lingkaran itu memutari tubuh Sei yang terbaring membiru dan lingkaran di sampingnya menjadi tempat Minhyuk.

Doyeon menarik garis dari ke tiga lingkaran itu hingga menyatu. Selanjutnya ia mengoyak lengannya untuk mengeluarkan darah hitam penyihir. "kemari" panggilnya pada Yoojung, "kita sudah pernah bertemu sekali dan kali ini pun kita pasti bisa lolos" ucapnya mengoleskan darahnya pada kening Yoojung dan dirinya sendiri.

"Alpha tidurlah di lingkaran sebelah Sei" ucap Yoojung.

setelahnya ia menarik lengan sei dan Minhyuk lalu menggores telapak tangan dua orang itu dengan kalung berliontin duri mawar yang selalu ia bawa. "ini akan terasa sedikit perih" ucap Yoojung mengoleskan bubuk hitam pada luka Minhyuk dan Sei.

"genggam dengan kuat Alpha karena jika lepas, kami pun tidak bisa menariknya kembali" Ucap Yoojung menyatukan tangan Minhyuk dan Sei.

"Lidhni ato në betime dhe premtime të padukshme. Ata i besojnë njëri-tjetrit dhe nuk do ta harrojnë kurrë"
(ikat mereka dalam sumpah dan janji tak terlihat. Mereka saling percaya dan tak akan lupa)
setelah mantra terucap oleh Yoojung, perlahan batang-batang berduri keluar dari sela genggaman Minhyuk, Sei.

Sang Alpha meringis dan mulai bergerak gelisah. "apa ini? rasanya ada yang memaksa untuk melilit jantungku" ucapnya tertahan.

"iya karena disitulah pusat energi mu" Yoojung menarik sebuah kotak dari saku jas Minhyuk, membuka dan memperlihatkan isinya pada Doyeon.

"kami memerlukan kalian lebih awal Beta" ucap Doyeon sembil berjalan dan duduk di lingkaran terakhir.

Yoojung mendekati Jinwoo, "buka agar aku bisa mengunci gengaman mereka" ucapnya meminta segel gelang itu di buka.

Yoojung memasangkan pada lengan Minhyuk dan Sei lalu melirik Jinwoo dan mengangguk tanda siap.

"unirse con la tierra"
(menyatulah dengan bumi) ucap Jinwoo dan gelang itu merapatkam gengaman mereka ke tanah hingga benar-benar tak bisa bergerak.

Yoojung berjalan mendekati Doyeon, dan batang tadi mulai melilit tubuh Minhyuk, sei, setelanya bergerak mengikuti Tuannya untuk bertengger.

"sudah?" tanya Doyeon.

Yoojung menggenggam kuat batang berduri yang melilit tubuhnya, "perlah saja, atau aku akan mati tertusuk duri" ucap Yoojung.

Doyeon tak menjawab, hanya menutup mata "ne disidentët jemi kthyer për të sjellë dikë në shtëpi. Ai duhet të shkojë për hakmarrjen që rrëmbeu" 
(kami si pembangkang kembali datang untuk membawa seseorang pulang. Ia harus pergi untuk dendam yang menyelinap dalam)

ALPHA [Complete]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora