Persiapan.

92 14 8
                                    

Udah baca Chapter Info Penting?
Kalo belum.
Yook naik di baca dulu hehehe

Bagi yang udah, aku ucapin makasi banyak^^

Vote dulu yaaa..

Ok happy Reading....































"Seess...."

Ia hanya bisa meringis melihat setiap adegan di depanya, sekaligus menahan pusing di kepala.

Hingga setiap yang ada di sekeliling memudar menjadi cahaya putih yang perlahan membiru. Netra hitamnya tak berhenti melihat cahaya yang berkumpul jadi satu meski sesekali ia masih mendesis merasakan sakit.

Ketika semua cahaya itu berkumpul dan berubah bentuk jadi kupu-kupu.
"kok bukan kak Rina" ucapnya mengikuti kupu-kupu itu yang terbang ke belakang sebuah batu besar.

Ia terus ikut berjalan ke belakang batu itu melihat apa yang selama ini kupu-kupu itu cari.
Hingga kemudian sang kupu-kupu hinggap di setangkai bunga berwarna biru.

Penasaran membuatnya tergerak untuk menyentuh bunga indah dan unik yang dapat tumbuh di tengah musim dingin.

Sreeeiing....

Cahaya yang sangat terang muncul ketika ia menyentuh bunga itu. Sangat terang hingga menutup mata pun rasanya bercuma, ia mundur dengan sebelah tangan yang melindungi matanya.

Ketika cahaya di rasa telah memudar ia membuka matanya perlahan dan senyum behagia seketika terpancar dari wajah manis itu hingga kedua matanya menyipit.

"kaaa Rinaaa" pekiknya bahagia sambil berlari menghampiri sang peri

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


"kaaa Rinaaa" pekiknya bahagia sambil berlari menghampiri sang peri.

Mendengar suara yang sangat femiliar ia segera mensejajarkan tingginya untuk menyambut pelukan dari orang yang ia tunggu lama.

"Pintar. Tuan Jinwoo memang hebat" pujinya mengeratkan pelukan pada sang tuan.
Jinjin hanya tertawa senang mendengar pujian dari Rina.

Rina mengurai pelukan mereka lalu menatap Jinjin dengan senyuman lembut "kita pulang Tuan"

"Iyaaa pulaaang" teriak Jinjin sambil merentangkan tangannya lebar-lebar.

Rinia segera melebarkan sayap nya dan membuat sayap itu merengkuh mereka berdua.

Sebuah cahaya terang muncul dari sayapnya lalu perlahan mudar bersamaan dengan hilangnya Rina dan Jinjin.






***

Balita berumur 3 tahun tampak tidak tenang. "Rocky kenapa?" tanya Juhwa mengelus kepala Rocky yang masih menunjukkan raut ketakutan meski matanya tetap terpejam.

ALPHA [Complete]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora