63.

16 5 0
                                    

Jinwoo berjalan perlahan ke arah Minhyuk yang sedang menatap ke luar.

"kenapa, Kau cemburu??" Jinwoo tersenyum mengejek.

"bercada ya, dia bahkan baru seminggu disini. Kau pikir aku tertarik semudah itu" jawab Minhyuk ketus.

Jinwoo lantas tertawa "kalau begitu berhentilah mengawasinya, Dongmin tidak akan merebutnya dari mu"

"oh dan pulangkan dia jika kau merasa tak cocok, mungkin keluarganya sedang khawatir sekarang" ucap Jinwoo.

"lagi pula jika kau tak tertarik, kenapa ia tetap ada di kamar mu dan kau bahkan baru mengijinkannya keluar hari ini. Kau juga rela terus-terusan tidur di ruang ganti. Benar-benar tidak tertarik" Jinwoo lagi-lagi mengejek.

"kenapa kakak hari ini banyak bicara?" Minhyuk mantap tak suka.

"yaaah bersikap lembut saja, bicara terus terang padanya, mengerti" Jinwoo meninggalkan Minhyuk sendiri.
























"kakak ternyata bagian dari mereka" ucap Sei sesaat setalah rasa terkejutnya berpapasan dengan Dongmin tadi menghilang.

"iya, kau pasti tidak menyangka kalau salah satu kating mu ternyata Werewolf" Dongmin tersenyum lembut melihat Sei yang mengangguk polos.

"aku boleh tau garis besar dari dunia bawah?" tanya Sei penasaran.

"intinya dunia bawah itu semacam dunia pararel lah, ada gerbang penghubung dua dunia ini dan kami bisa pergi ke tempat kalian kapan saja asal kami punya cukup energi untuk teleportasi tapi hal itu hanya bisa di lakuakan oleh kalang tertentu, yang lainnya tetep harus lewat gerbang. Tapi manusia tidak bisa kesini" ucap Doangmin menjelsakan.

"kenapa, bukanya itu malah tak adil, kalian bisa ke dunia manusia tapi kami di larang kesini" Sei berucap bingung.

"karna di tempat ini banyak yang menyukai kalian, bau kalian terlalu kuat dan energi kalian bisa terhisap habis. Lagi pula kami tak sembarangan ke dunia manusia, ada banyak peraturan yang harus di patuhi" jawab Dongmin.

"aku aman di sini, ah apa karena pria itu yang membawa ku?" tanya Sei.

"iya, karna kau bersama Alpha tapi jika kau keluar wilayah akan banyak yang mengincar mu" Dongmin melihat masih banyak raut tanya dari wajah Sei.

"apa yang dia mau dari ku" gumam Sei.

"tanya saja langsung padanya?" ucap Dongmin menimbulkan cengiran pada waja imut Sei.

"kakak dengar ya hehehe, kalau bergitu kakak juga harus berbicara padanya" ucap Sei.

"pada siapa??" Dongmin kebingungan.

"Lua, nama yang sering kakak gumakan diam-diam" kali ini ucapan Sei membuat Dongmin membeku.

"orang lain mungkin tak mendengarnya, kalian perlu bicara agar semuanya jelas kan" ucap Sei.

"aku pergi kak" pamit Sei.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dahi Sei berkerut melihat Minhyuk berdiri di kamar dengan pakaian rapi, meski penasaran ia tak berani bertanya.

"ayo ikut aku" ucapan Minhyuk membuat Sei terperanjat.

"aku, kemana? Kak Dongmin bilang temapat ini tak aman untuk manusia" ujar Sei.

"karena itu kau harus pakai ini, lalu kemari" Minhyuk menyerakan jubah untuk Sei lalu merentangkan tanganya.

Sei menurut, ia memakai jubah tadi lalu hendak mendekat hingga jarak mereka hanya terpaut 2 langkah "kau mau apa begitu??"

ALPHA [Complete]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora