57.

13 5 2
                                    

Gerbang besar yang sebelumnya di jaga ketat kini terbuka lebar di hadapan Minhyuk, setelah satu langkah kakinya menapak masuk, seluruh penjuru kota kembali senyap seolah tak ada yang merasa kesakitan lagi.

Minhyuk hanya mengincar satu orang yang telah berani mengusiknya dan orang itu kini telah tergeletak mengenasakan di hadapanya.

Seorang pria tua berkedudukan tinggi, terlalu tinggi hingga ia lupa bahwa suatu saat ia bisa saja jatuh dalam lubang gelap tak bedasar.

"berani sekali kau pada seseorang perdana menteri" ucapnya sambil berusaha bangkit.

"tentu, tak ada yang seberani aku," Minhyuk menggores leher Perdana Mentri dalam hingga tak ada suara yang mempu keluar selain raut kesakitan.

Minhyuk mundur lalu menggunakan sihir yang ada pada dirinya untuk mengendalikan tubuh Perdana Menteri.

"ik..huuk..mihiku" ucap Perdana Menteri itu sembari memegang lehernya yang hampir terkoyak setengah.

Duaaak...

Minhyuk melempar tubuh yang ia kendalikan hingga membentur tiang isatana, "kau harus merasa lebih sakit lagi" tawa sang Alpha menggema ditengah lapangan istana.

Lalu satu helai bulu gagak yang ia keluarkan terbang menuju wajah Perdana Menteri yang tubuhnya telah hancur.

"aku ingin matanya"

"aaaakkhhh" terikan perdana Menteri itu nyaring ketika matanya di congkel paksa dengan pangkal bulu gagak.

Minhyuk kembali kebentuk manusinya lalu berlari kearah perdana menteri yang matanya tinggal satu, ia menatap penuh benci,"seluruh sihirmu ada pada ku"

Minhyuk mengeluarkan cakarnya dan menusuk tepat di jantung perdana Menteri itu, memutar jantung itu bak mainan dan dengan senyum puas ia mencabut lalu melemparnya "kau tidak bisa terlahir kembali"

"sudah selesai Alpha, tenangkan dirimu" Jinwoo bersuara setelah menenangkan dirinya lebih dulu.

Dongmin, Moonbin dan Lucas ikut mendekat, mereka saling melepar pandang setelah melihat mayat dengan mata hancur, dada berlubang dan tubuh yang tercabik-cabik "begini kah cara clan Werewolf membunuh dulu?"

Minhyuk tersenyum tipis membuat bulu kuduk empat rekannya berdiri "yah kira-kira beginilah" jawabnya santai.

"ayo ada yang harus kita jemput" Minhyuk kembali kebentuk wolfnya dan berlari lebih dulu di ikuti yang lain.












Mereka sampai di hadapan sebatang pohon tua lalu masuk keruang bawah tanah, tempat persembunyian Sanha dan Myung lebih tepatnya.

Langkah mereka berlanjut hingga sampai di hadapan Elwold, Minhyuk mengeluarkan kupu-kupu tapi keningnya berkerut heran saat yang kelur berwarna hitam.

Lucas melangkah kedekat Elwold "biara aku saja, dia tak akan muncul jika kau panggil dengan penampilan itu Minhyuk" ucapnya mengelurkah kupu-kupu bercahaya hijau.

"siapa kau?" tanya Elwold menangkap kupu-kupu itu.

"aku Lucas, Alpha Werewolf Selatan sekaligus anugerah para roh pohon" Lucas memperkenalkan diri.

Elwold menyentuh wajah Lucas "mereka tak salah memberikan itu"

"apa janji mu sudah di tepati Alpha" kini Elwold melihat pada Minhyuk.

"ya sudah, semua sudah selesai" jawab Minhyuk.

Elwold tersenyum lembut sangat lembut sampai semilir angin sejeuk menerpa wajah lima pria itu,"terimakasih, jaga dia"

"Minhyuk, Lucas, Jinwoo, Dongmin, Moonbin" setelah menyebut satu-persatu nama mereka, Elwold kembali kedalam pohon.

Kraaak...

Suara pohon terbelah lalu munculah sosok anak kecil yang tentu menimbulkan kagum.

"penyihir putih?" Lucas, Jinwoo, Moonbin, Dongmin kebingungan.

Minhyuk menggendong anak itu dan membawanya mendekat pada rekannya yang masih tertegun.

"kapan ia akan terbangun?" tanya Dongmin.

"entahlah tapi tugas Elwold telah selesai. Terima kasih" Minhyuk berbalik melihat satu persatu daun berguguran dari pohon Elwold, pohon besar yang sebelumnya nampak asri dan kokoh itu kini perlahan mengecil hingga benar-benar kering.

"baik bawa dia ketempat kalian, akan ku coba cari tau tentang penyihir putih dan beri aku kabar saat ia sudah bangun" Lucas mengelus kepala anak itu lembut lalu membuka portal untuk kembali ke Werewolf Utara.








Minhyuk menggendong anak itu hingga ke gerbang Werewolf Selatan. gerhana semakin memudar seiring semakin jauh Minhyuk masuk ke dalam wilayahnya.

"sudah selasai" ucap Minhyuk sambil meletakkan anak itu di rajang, Ia berjalan keluar menyaksikan fajar perlahan hadir.

Pelahan rasa sakit mulai menerjang tubuhnya serta pandangan yang mulai memburan "sudah" ucap Minhyuk terjatuh pingsan dengan tubuh penuh luka.

TBC.







Hai...
Aku gk tau di dapet feelnya atau enggak...
Pokoknya gitulah wkwkkw

Btw mau minta vomentnya doong ekhe, kalo ada chap sebelum yang belum di vote gitu siapa tau kelupaan...

Readersnya Alpha kan baik" nih....

Ok itu aja dari aku...

Bonus

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Bonus...
Ps: anggep aja ada garis hitam gitu yaaah hehehe

See you...

Salam hangat Aroha Gina💜

ALPHA [Complete]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora