Setiap Black Alpha yg lahir akan selalu terancam selama hidupnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bahkan dewi bulan tak pernah menginginkan kehadirannya.
15+
[09Juli2020-29Des2021]
"Apa kau benar-benar yakin?" Dongmin bertanya sekali lagi dengan raut sedikit cemas.
"iya, Aku sangat yakin dan jika kau khawatir tentang Pack kita yang telah di incar Black Alpha. Maka tanang saja, aku yang akan mengahadapinya" Moonbin menepuk pelan bahu Dongmin, berusaha meyakinkan saudara yang lebih tua setahun darinya.
"Sekarang, ayo kita berlatih" ajak Moonbin sambil merangkul Dongmin yang hanya pasrah menuruti keinginannya.
Mereka berjalan menuju hutan, di sana sudah ada beberapa warios yang menunggu. Para wariors itu membungkuk hormat pada Dongmin dan Moonbin.
"jangan ada yang ikut campur!" Moonbin memperingatkan para wariors sekali lagi.
"tapi Tuan Muda, hutan ini masih jadi rebutan 4clan besar, anda yakin ingin masuk sendiri?" ucap playan pribadi Moonbin.
"aku akan pergi bersama kakak ku, jadi kalian semua tidak perlu cemas" jawab Moonbin sambil mengandeng tangan Dongmin memasuki hutan.
"jadi kita mau berburu??" tanya Dongmin sambil melihat-lihat hutan yang baru pertama kali di datanginya.
"siapa bilang kita mau berburu?. Kalo berburu di sini sama dengan mamancing konflik dengan Clan lain" jawab Moonbin dengan kening berkerut.
"kau mau jalan-jalan saja? Dan kenapa hutan ini di perebutkan?. Bukannya hutan ini sudah masuk wilayah pack Wolf utara?" Dongmin bertanya lagi.
"dulu memang sudah masuk tapi bukan sebagai pemiliknya, pack kita hanya bertugas menjaga karna tebing paling dekat dengan bulan itu adalah hak seluruh clan Werewolf" jawab Moonbin, ia melirik Dongmin yang terlihat menantinya melanjutkan cerita.
"dan tebing itu ingin di miliki oleh clan lain karena kita tidak bisa menjaganya. Pack kita justru menodai tebing itu hingga kita di cap tidak punya loyalitas dan kehormatan" Moonbin berhenti di ikuti Dongmin.
"hei ayo kita lomba naik ke atas" ajak Moonbin menepuk bahu Dongmin.
Dongmin menganguk dan langsung mengambil ancang-ancang "satuu" Ucapnya mengawali.
"duaa" lanjut Moobin melirik sekilas pada Dongmin.
"TIGA!!" teriak mereka bersama.
Wajah datar yang sejak tadi di pertahankam Dongmin memudar perlahan, yaaah mungkin bermain dengan adiknya bukan hal yang buruk. Ia tersenyum simpul melihat semangat Moonbin yang terus berlari di depannya.
Netra hitamnya melihat sesuatu yang lain di dalam diri Moonbin, white Wolf yang kuat dan memikat. Dongmin tidak terkejut pada keistimewaan adiknya yang terlahir seputih salju dan jadi kesayangan dewi Bulan.
"ayoo Naik kak!" teriak Moonbin mulai mendaki tebing-tebing tinggi di hadapannya.
Dongmin hanya tertawa dengan lambaian tangan ikut menyusul adiknya itu.
"hah baik aku mulai lelah" gumam Dongmin di tengah-tengah pendakian. Ia menatap ke atas bersamaan dengan Moonbin yang juga melihat kearahnya.
"jangan turun lanjutkan aja!" teriak Dongmin ketika melihat Moonbin hedak turun.
"hah sampai" ucap Dongmin dengan keringat bercucuran.
"kak kau memang harus sering berlatih" Moonbin tertawa melihat wajah masam Dongmin.
"sini duduk dulu" ajak Moonbin menepuk tempat di sampingnya.
Dongmin berdecak kagum melihat pemandangan di hadapannya, seluruh wilayah dan bangun terlihat sangat jelas dari sini.
"lihat kan betapa istimewanya hutan ini" ucap Moonbin sambil menatap lurus kedepan.
"Itu pack kita. Di sebelahnya wilayah milik clan peri, clan penyihir Tenggara, vampir bagian barat dan laut timur milik kerajaan siren. Mereka semua menginginkan hutan ini di lepas oleh clan kita" Moonbin menjelaskan dengan senyum miring.
Aku baru aja ngetiknya jadi masi anget hehehe Sebenarnya ini tu di potong karna waktu di baca ulang keknya kepanjangan, nanti kerasa bedanya sama chap yang sebelum-sebelumnya.....
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
![ALPHA [Complete]✔](https://img.wattpad.com/cover/220663255-64-k811015.jpg)