62.

12 5 0
                                    

"ah ternyata yang tadi cuma mimpi" Sei tersenyum lega saat merasakan tubuhnya terbaring di kasur.

"kau sudah bangun"

Sei menoleh kearah balkon dan terpana melihat retina abu-abu yang menatapnya intens.

"aku Minhyuk" ucapnya berjalan mendekati ranjang.

Seolah tersihir, Sei hanya diam hingga Minhyuk duduk di dekatnya.

"tunggu, jangan dekat-dekat. Kau berbahaya" ucap Sei berusaha menjaga jarak.

Minhyuk yang merasa ini lucu malah bergeser semakin dekat dengan Sei yang menampilkan wajah panik.

"benar aku berbahaya, berhati-hatilah karna aku bisa menerkam mu" ucap Minhyuk tersenyum miring.

"aku tampan ya?" tanya Minhyuk ketika melihat mata bulat Sei terus terpaku padanya.

Sei lantas memalingkan wajahnya "hem yah kau tampan tapi bukan tipe ku"

"disini banyak pria tampan, katakan saja nanti yang mana tipe mu" Minhyuk bangkit dari duduknya dan segera berjalan keluar.

"oh iya" Minhyuk kembali masuk.

"segera bersiap dan sarapan Seiren" ucapnya lalu meninggalkan Sei yang tercengang.

"NAMA KU SEI!! SEEEEI!!!" teriaknya marah.

"Luna, mari kami bantu bersih-bersih" 3 palayan wanita masuk dan mendekati Sei yang baru saja turun dari ranjang.

"tidak mau dan aku buka Luna!!, aku Sei ingat itu, pergi! aku bisa mengurus diriku sendiri" Sei berjalan cepat ke ruang ganti.

"baiklah Luna, pintu hitam adalah kamar mandi, kami akan meletakan pakaian Anda di ruang ganti" ucap salah satunya.

"ku bilang aku Sei!!" teriak Sei dari kamar mandi.

Setelah bersih-bersih kini Sei yang mengenakan gaun bercorak bunga hanya duduk di kursi yang ada di balkon, lamunanya terhenti kala mendengar ketukan dan pintu yang di buka.

"Lu.. Nona, saya bawakan sarapan juga obat untuk Anda" pelayan itu hendak masuk tapi gerak tangan Sei menghentikannya.

"jangan ganggu aku, atau aku akan lompat dari sini" ancam Sei dengan wajah marah.

"Nona jangan seperti ini, kami tak bermaksud jahat" pelayan itu mencoba membujuk Sei.

Sei langsung bangkit dan melempar bunga di atas meja ke bawah "lihat aku tak main-main"







"selamat datang Alpha, Anda sudah makan malam?" seorang pelayan menyambut Minhyuk di kediamanya.

"belum, tolong segera siapkan, aku akan ke taman sebentar" ucap Minhyuk sambil menyerahkan jubahnya.

Minhyuk melihat-lihat taman, hanya melihat sampai panggilan dari arah belakang membuatnya menoleh.

"Mun Hee kapan kau datang?" Minhyuk memeluk putra angkatnya.

"sudah lama Ayah, sebenarnya aku hendak berpamitan" jawab Mun Hee, ia tau apa yang akan di katakan Ayah nya.

"ini sudah terlalu malam, menginaplah" Mun Hee meniru kalimat yang selalu di ucapkan Minhyuk.

"hahahah pintar putraku, ada apa kau datang kemari?" tanya Minhyuk.

"Paman Jinwoo, kisah hidupnya klise tapi rumit" Mun Hee menghela nafas prihatin.

"baiklah Ayah, makan malam mu sudah di siapkan dan aku harus menemui Bibi Rina, sampai jumpa" Mun Hee pergi setelah berpamitan.

"dia sudah makan??" tanya Minhyuk sebelum menyuap makanannya.

ALPHA [Complete]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora