"ck berhenti menggangguku" Minhyuk kesal pada Ayahnya yang duduk di depan.
"kau menipuku lalu menjadikan ku Alpha!!" Minhyuk menaikan suranya.
"kau masih belum menerima posisi mu setelah bertahun-tahun?" tanya Sang il.
"aku tidak masalah dengan ini tapi yang ku benci adalah tipuan mu yang tiba-tiba melempar ku ke atas gelanggang bertarung" Minhyuk menahan marah hingga rahangnya mengeras.
"aku tidak bisa memaksa mu untuk memaafkan ku Minhyuk, tapi yang ku katakan ini demi dirimu. Semua sudah terkendali sekarang, masalah Mun Hee juga terkendali dan 20 tahun setelah penyerangan pada clan kita dulu juga sudah selesai" Sang il menjelaskan.
"sudah saatnya kau fokus pada dirimu sendiri, kau sudah sangat baik saat menjadi Alpha" ucap Sang il.
"apanya yang sudah selesai, Mun Hee masih belum memiliki clannya dan aku masih belum punya cara untuk membicarakan kutukan itu, sedangkan Kak Dogyung dan Lucas ingin menggunakan sistem perang" Minhyuk menatap tajam.
"Aku tau cara mengurus diriku sendiri" Minhyuk keluar dari kamar Ayahnya.
Ia asal mengeluarkan portal dan masuk kedalam, ternyata portal itu membawanya ke tepi laut dan kini sedang berdiri di pinggir tebing melihat betapa dingin nya laut malam.
"Ia menjadikan ku Alpha lalu sekarang tiba-tiba menyuruh ku mencari Luna, orang itu benar-benar gila!" gumam Minhyuk.
"Aku terlalu lelah dengan semuanya, berapa banyak lagi yang harus ku tempuh" ucapnya lalu menceburkan diri ke laut.
Minhyuk membiarkan tubuh nya tenggelam, semakim dalam ia menyelam semakin tinggi tatapannya menelisik langit malam.
Bulan sabit sempurna dengan tabur bintang sekelilingnya, ini malam bagi para siren. Puncak tertinggi mereka sekaligus saat paling berbahaya di prairan.
Hingga suara nyanyian mengalihkan perhatiannya.
Seketika iris hitam pekat itu berubah warna menjadi coklat keemasan.Tatapan Minhyuk beralih kesekeliling dan jauh di bawah sana sekelompok siren sedang mengintari tubuh seorang gadis "malam ini sepertinya mereka tak menemukan seorang pria"
"Siapa yang kiranya menjadi korban mereka malam ini" ucap Minhyuk dalam hati sambil terus mendekati sekelompok siren tadi.
Sampai sekilas Minhyuk melihat netra biru gadis itu perlahan tertutup, pandang mereka yang barada pada satu garis lurus menimbulkan perasaan aneh pada Minhyuk.
"Harusnya seperti biasa aku tak perduli, tapi tubuhku malah bergerak sendiri" Minhyuk bingung dengan dirinya sendiri.
"Pergi!"
Para siren itu dengan cepat menjauh, mereka terlihat marah namun tak bisa berbuat apa-apa.
Minhyuk meraih pinggang gadis itu lalu menariknya keatas, "ia memang cantik dan terlihat seperti gadis biasa. Tadi kenapa para siren sampai berkelompok hanya untuk menarik satu gadis" batinya ketika memperhatikan wajah gadis itu.
Sampai di pantai Minhyuk meletakan gadis itu di pasir dan duduk sambil mengatur nafas, "Hah dia berat juga"
"Ah yaa di tidak menelan air kan?" Minhyuk mendekati gadis itu untuk memastikan dia masih bernafas atau tidak.
Saat Minhyuk mendekatkan wajahnya, bau tubuh gadi justru membuatnya lepas kendali.
Ceeesss......
"aaaauhhh seesss... " Minhyuk menarik anting hingga kedua telinganya terluka.
"asssss perih, kenapa pula aku memakai ini" ucapnya kesal.
Akibat rasa kesal Minhyuk hendak pergi tapi urung karena melihat si gadis masih hidup dan tampak kedinginan.
Minhyuk melepas kemejanya untuk menutup tubuh gadis itu lalu menyalakan api di dekat mereka. Ia berjalan menjauh dan membaringkan tubuhnya di atas pasir.
"hah sebentar lagi purnama" gumam Minhyuk.
TBC.
Hai...
Sekarang Kita di bagian Enam...Makasih banget karena masih ada yang mau bertahan Sampe sini...
Meski alurnya kerasa gk jelas, tapi kalian masih setia nemenin Alpha
Makasi banget buat yang terus support Meski aku banyak ngilangnyaPokoknya sayang kalian banyak-banyak laaah💜
Itu aja dulu...
Bonus...
See you...
Salam hangat Aroha Gina💜
ESTÁS LEYENDO
ALPHA [Complete]✔
Fiksi PenggemarSetiap Black Alpha yg lahir akan selalu terancam selama hidupnya. . . . . . . . . Bahkan dewi bulan tak pernah menginginkan kehadirannya. 15+ [09Juli2020-29Des2021]