56.

10 6 0
                                    

Laut seakan murka dengan ombak dan badai yang ganas, seluruh hewan bersembunyi di antara karang dan para siren masuk semakin dalam ke gua.

Hutan yang semakin gelab seiring dengan gerhana yang semakin sempurna. Para Peri meringkuk di balik semak-semak untuk berlindung, daun berguguran akibat roh pohon yang kesakitan. Tak ada yang bersuara, tak ada yang bercahaya.

Bruuk...

Lucas terjatuh akibat kakinya yang kehilangan kekuatan, bukan hanya ia tapi seluruh dunia bawah kehilangan sihirnya.

"hah... Hah... Alpha tak boleh terpengaruh" ucap Lucas menenangkan kegelisahannya, mencoba fokus untuk kembali menarik kekuatan yang sempat hilang.




























Di wilayah Werewolf utara, seluruh anggota pack saling bederdekatan untuk menghalau rasa dingin. Dibawah naungan dinding es terasa lebih baik di banding seluruh kekuatan tersedot habis dari seluruh tubuh mereka.

Sedangkan diluar Jinwoo, Dongmin dan Moonbin bertahan dengan wajah memucat, "aku baru pertama meresakan tubuh ku seperti meleleh" ucap Moonbin bersender pada batu.

Dongmin mengangguk menyetujui, "berapa lama ini akan terus terjadi?"

Moonbin menggeleng lalu mengalihkan Pandangnya pada Jinwoo yang terduduk menahan sesak "Anda harus berhenti Beta"

"tidak bisa, gerhana telah sempurna" Jinwoo melihat pada langit malam yang hitam pekat.

"Minhyuk bertahanlah" gumam Jinwoo.





Di atas, tubuh Minhyuk menyerap semua sihir yang ada lalu menggunakannya untuk mencari dalang di balik penyerangan. Meski tubuhnya hampir meledak, Minhyuk tak bisa berhenti. Ia harus menemukan orang itu dengan menyerap sihirnya.

"dimana... dimana kau, bersembunyi pun kau akan mati" gumanya dengan netra yang semerah darah.

Hingga ia merasakan sihir yang tak asing juga bulu gagak yang bertebaran di sekitarnya.

Ia tersenyum miring "ketemu"

Minhyuk turun dari tebing untuk mengajak Jinwoo, Dongmin dan Moonbin yang masih tertegun melihat tubuhnya yang penuh dengan garis hitam.

"ku kembalikan milik kalian" ucap Minhyuk lalu mengangkat tangan kanannya ke arah 3 rekanya.

Tubuh mereka bertiga terasa riangan dan kuat seperti sediakala, Jinwoo menatap lurus pada Minhyuk " kita kemana Alpha?"

"akan ada percikan setelah ini, ikut aku" ucap Minhyuk dan mengambil bentu wolfnya di ikuti yang lain.

Langkah kaki empat wolf jadi satu-satunya suara di tengah malam yang mencengkam. Saat sudah akan keluar perbatasan, mereka dihentikan oleh Wolf abu-abu yang beridiri tegab seolah memang sedang menunggu.

"kembalikan milik ku Alpha" ucapnya tegas.

"ku berikan jika kau akan ikut Alpha" balas Minhyuk pada Lucas Alpha pack selatan.

"tentu, aku harus mengawasi mu" Lucas menyetujui dan sihirnya dikembalikan.








Kini lima wolf itu telah sampai di tengah kota, mereka berhadapan langsung pada gerbang besar dan tinggi. Tak ada kehidupan, tempat itu seperti kota mati.

Minhyuk menghentakana kakinya menimbulkan getaran kecil yang manyebar di seluruh kota.

"AAAKKKK!!"

"UAaaghhh!!"

"SaaaKiitt!!"

"AAAAUkhuk"

"Tolong!! Berhenti!!"

Teriakan seling bersahutan dari penjuru kota, bangunan-bangunan yang tadinya terasa kosong kini di penuhi suara gaduh penduduk yang sekarat.

"Minhyuk" peringat Lucas.

Geraman Minhyuk terdengar jelas "mereka akan terus seperti itu hingga aku masuk gerbang"

"biar pemimpin dan rakyatnya mersakan hal yang sama"

TBC.










Hai...
Minggu ini aku up satu chap, tadinya mau dua tapi pas lagi proses ternyata sakit lagi jadi yaaa gitu...
Ini juga hampir lupa sebenarnya wkwkwk
Untung pas liat apk wtp langsung keinget
Ok itu ajaaa...

Bonus...

See you...

Salam hangat Aroha Gina💜

ALPHA [Complete]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora