5.

120 16 2
                                    

Semakin mendekat bulan ke sembilan Rocky semakin menjadi, bahkan ntah sudah berapa kali ia tiba-tiba mengambil bentuk wolf dan mengahacurkan rumah.

Beberapa kali Jinjin dan Juhwa kena imbasnya. Tapi mereka tak pernah berusaha menahan Rocky saat akan berubah karna bisa membuatnya kesakitan.

"adek.... Sini sama kakak" kata Jinjin riang, Rocky yang mendengar suara Jinjin merangkak dengan cepat untuk mengajarnya.

Sampai kemudian tubuh Rocky berwarna merah dengan iris hitamnya menjadi abu-abu.

Jinjin yang melihat itu segera menutup matanya dan mengucap mantra yang di ajarkan kakeknya untuk memanggil Rina.

Rina muncul dan melihat kejadian itu. "kurung"

Sriiing....

Kini Rocky terus meronta dalam kurungan itu, ia mencakar serta menggigit kurunganya.

Jinjin kini tak pernah takut setiap adiknya seperti itu, ketakutanya hanya berlaku saat pertama kali melihat waktu itu.
Mungkin darah murni dari WW yang mengalir di tubuhnya membuat demikian.

"kakak aku boleh berubah juga?" tanya Jinjin sambil terus menatap lurus ke kurungan tersebut.
Rina terkejut mendengar perkataan Jinjin namun langsung mengangguk begitu dapat persetujuan dari Sang il yang kini tengah berdiri di pintu kamar Jinjin.

Jinjin kini memfokuskan dirinya untuk berubah membiarkan seluruh tubuhnya panas seperti terbakar hingga perlahan-lahan menjadi Wolf kecil abu-abu.

Geerr... rrrr....

Sreng.....

Uungg....

Jinjin bersuara untuk memancing Rocky agar semakin liar. Dan Rocky terpancing, kurungan itu bahkan bergoyang seperti akan terbalik.

Srang.... Grak..... Trang.....

Aunggg....

Auman Rocky dengan suara cakarannya yang terus bergesekan pada kurungan. terlihat sangat mengerikan dengan iris nya kini bahkan jadi keemasan.
Kurungan itu bahkan hampir hancur akibat gigitan dan cakarannya.

Braaak...

Crass...

Kurungan itu hancur Jinjin bahakan terkena cakaran Rocky, darah segar berserak di lantai dengan Jinjin yang terlempar ke dinding.

Tapi luka itu segera pulih sendiri, ia bangkit dan kembali siap bertarung dengan Rocky.

"Rina keluar" printah Sang il. Mendengarnya Rina terbang ke samping pintu kamar.
Sedangkan Sang il kini tengah membaca mantara untuk membuat kurungan di sekitar kedua anaknya agar tak ada barang lain yang hancur dan suara saat mereka bertarung tidak terdengar keluar.

Kraaak....
Suara cakaran menggores lantai kayu

Geeer......
Ung...
Suara geraman dan auman kecil Jinjin terus memprovokasi Rocky.

Braakkk...

Craaas....

Darah kini berserkan di lantai Rocky terus menyerang sedangkan Jinjin hanya memghindar. Hingga ada kesempatan yang pas...

Braaak...

Jinjin menghangantam tubuh Rocky ke lantai kemudian kakinya menginjak kepala Rocky.

"Ini harga diri"

Satu kalimat Jinjin lalu ia memberi darahnya diminum Rocky untuk menyadarkan adiknya.

Jinjin segera menyingkir dari tubuh adiknya setelahnya mengambil bentuk Were nya.

"Heng... Pusing hiks..." keluh Jinjin mulai menangis. Rina segera menjadi seukuran manusia untuk menggendong Jinjin kecil dan menenangkannya.

Rocky juga tengah di gendong oleh Sang il, tapi ia terlihat biasa saja seolah pertarungan tadi tidak pernah ada.

"bawa Jinjin untuk istirahat Rina" printah Sang il segera di laksanakan Rina.






TBC.



Hai...
Ketemu lagi ekhe....

Maaf yaa kalo agak aneh, Aku gak terlalu pinter bikin adegan baku hantam hehehe...

Hayuk di vote sama komen
Aku lagi butuh suntikan semangat dari kalian....
Di tunggu loh yaaa vote sama komennyaa...


 Di tunggu loh yaaa vote sama komennyaa

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Bonus peri cantik😉

Udah dulu cuap-cuapnya.
See you all...

Salam hangat Aroha Gina💜

ALPHA [Complete]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora