7.

130 19 0
                                    

Eeeeet tunggu dulu!

Sebelum scroll di mohon untuk ngewarnain vitamin bintangnya!

Udah??

Kalo udaaahh
Awas taypo bertebaran hehehew

Daaan Happy Reading^^





















Bruk.....

"sess....shaa dingiiin...."

"ini di mana? Hiksss....Ayaaah,Bundaaa jemput kakak... Hiksss"









***

Juhwa merasa ada yang tidak beres ketika cahaya bulan samar-samar terlihat memancarkan warna biru.

"apa yang terjadi?"

"kedaan memburuk, bulannya mengelurkan sinar terang hingga tubuh Rocky makin panas"

"lalu bagaimana kedaan Rocky sekarang? Dan apa Rina yang tadi terbang ke langit?"

"Rocky masih berusaha untuk menerima perakanya, dan yaa rina mencoba menutupi bulan dengan mengumpulkan awan"

Juhwa sangat khawatir, hingga ia bertanya melalui telepati. Dan ketika mendengar jawaban dari pertanyaan trakhir Juhwa langsung mengambil bentuk Wolfnya.

Drap....

Drap...

Draaap.....

Sraaakkk...

Juhwa menyusul Rina dengan mencari tebing paling tinggi untuk ia daki.

apaga la luz....
(padamkan cahaya)

Congele cualquier calor....
(bekukan setiap kehangatan)



"Rinaaa! berhenti, ini semua bisa membunuh mu dan jinjin!" triak Juhwa. Ia tak bisa melakukan telepati ketika Rina melakukan ritual tertinggi hingga seluruh panca indranya tak berfungsi. Namun tetap saja Juhwa berteriak memanggil-manggil Rina.

Juhwa, semakin cemas ketika merasa jiwa Jinjin semakin jauh, namun ia juga tak bisa pergi dari sini.


toma mis alas.
atenúa mi luz.
pervierte mi alma.
(Ambil sayap ku, Redupkan cahayaku, Sesatkan Jiwa ku.)

Gumpalam awan semakin menebal bersamaan dengan redupnya cahaya di tubuh Rina,

"tahap akhirnya" ucap Rina lalu dengan sekeping salju yang turun sepasang sayap indah itu kini menghilang.

Quiero que la Diosa De La Luna se me someta.
(aku ingin Dewi bulan tunduk di hadapan ku)

Setelah mantra terkahir yang sekaligus permintaan Rina. Kini peri kecil itu kehilangan kesadarannya

"Maafkan aku Tuan"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tap...

Tap...

Tap...

"Luna!"

Para penjaga terkejut melihat kedatang white wolf dan langsung memberi hormat lalu membuka pintu besar yang mereka jaga.

Mempersilahkan Wolf yang ia panggil Luna untuk masuk ke Aula utama.

"tidak perlu mengambil bentuk wolf kalian"  printahnya pada semua yang ada di dalam

Sang Luna naik keatas bangku lantas meletakan setangkai bunga yang ia bawa tepat di atas tubuh anak kecil yang tengah tertidur pulas.

"sebagian dari kalian, pergi dan jaga ruang ritual. Penjaga di luar harus dalan posisi siaga"

"Baik Luna" jawab mereka serempak.

"sudah ku bilang, aku bukan Luna lagi."

"Panggi saja Juhwa!"
Ucapnya dan merengkuh erat sang Putra.
.
.
.
.
.
.
.
.
"sepertinya Rina berhasil, tapi kita semua dalam bahaya"

Tak lama setelah ucapan Byung Hun, di luar terdengar keributan. Auman srigala, suara kelawar, hingga nyanyian para siren.
Menjadi satu, menimubalkan susana mencekam, setiap clan terdengar marah bahkan di langit kini terlihat sinar dari para penyihir dan kunang-kunang para peri, saling tumpang tindih Seperti kilat.

"Dan baiknya putra mu hampiri selesai" lanjut Byung Hun.

"kita sudah mengubah alam, dan membuat bulan gerhana sebelun waktunya"
Sang il benar-benar merasa bersalah dengan hal itu.

"Minhyuk harus jadi Alpha"

"Karna aku tidak tau kapan Jinwoo akan bangun"
Setiap kalimat yang di ucap Byung Hun membuat Sang il semakin membenci pilihannya ketika sadar jiwa putra sulungnya kini entah dimana.
"Maafkan Ayah nak" Bisiknya bersamaan dengan air matanya yang tak berhenti turun.

"Om bagaimana? Sepertinya suhu tubuh Rocky sudah normal lagi" ucap Sang il setelah sekian lama diam.
Mendengar itu Byung Hun lantas mandekat untuk mengcek telinga Rocky, terlihat ada ukiran kecil di belakang daun telinganya.

"buka rantai dan kainnya, aku akan keluar melihat situasi saat ini" Byung Hun langsung keluar setelah menyuruh Sang il.

"nak, Lihat Ayah" ucap Sang il menghadapkan Rocky padanya setelah kain di buka. Wajah Rocky kini kembali normal, seolah luka-luka yang ia alami tadi tidak pernah terjadi. Setiap tanda yang terukir di tubuhnya pun perlaha-lahan menghilang.

"Yah... Yah..." Rocky memanggil-manggil Sang il dengan senyum dan tawanya.

Sang il memeluk Rocky erat, ia senang sekaligus sedih dengan semua ini.

Braaak....

"Sang Il Segera tinggal tempat ini!!"

TBC.

hai... Hai... Semua!
Ketemu lagi dengan akuuu

Gimana, ada yang bingung kah di part ini?
Aku mohon Maaf  yaaa, kalo ada yang bingung.

Oh iya, kameren gunung sinambung Erupsi lagi, dan hari ini abunya udah sampe ke kampung aku karena kebawa angin. Padahal jaraknya jauh banget.
Untuk temen-teemen semua mohon do'a nya, semoga saudara kita yang di tanah karo sana baik-baik aja.
Amin....

Daan semoga para Readers semua gak bosen-bosen nemenin aku di FF ini yaaa hehehe....

Ada Bonus doong hehehe

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ada Bonus doong hehehe...

Ok sampae di sini dulu, semoga kita semua selalu sehat dan bahagia....

See you all....

Salam hangat Aroha Gina💜

ALPHA [Complete]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora