14

72 10 0
                                    

"Beta"

"arenanya telah selesai"

Pria yang saat itu sedang sibuk dengan laporan dan lebtop nya mendongak melihat seorang berpakaian serba hitam yang berdiri di depan pintu.

Ia hanya mengangguk lalu menyuruh orang itu pergi. Pria itu mengecek jam setelahnya melepas kacamata dan berjalan menuju ruang atasannya.

"Sang il, kita ke arena sekarang?"
Pria itu bertanya setelah sampai di ruangan atasanya.

"iya, santai lah sedikit Tae Hwan dan kita sudah sepakat jangan panggil aku Sang il disini kan? " jawab Sang il terkekeh melihat wajah datar Tae Hwan teman akrab sekaligus bawahannya.

"baiklah terserah kau saja" jawab Tae Hwan berlalu pergi.

Lagi-lagi Sang il hanya terkekeh lalu mengikuti Tae Hwan sambil menggendong Rocky.




Sampai di arena semua yang sedang berlatih seketika berhenti ketika Sang Il dan Tae Hwan lewat.

"Lanjutkan!" teriakan Tae Hwan membuat para Wariors tersentak dan langsung melanjutkan latihan.

Mereka sampai di sebuah menara paling tinggi tempat biasanya Gamma, Delta, dan Ceta mengawasi.

"Tuan, selamat datang" sambut mereka bertiga dan langsung memberi hormat.

Sang il hanya mengangguk lantas membawa Rocky ke tepi agar bisa melihat dengan jelas seluruh arena.

Mata Rocky seketika berbinar melihat para wariors berlatih. Tak hanya menggunakan bentuk Wolf, banyak juga dari mereka menggunakan bentuk Werenya.

"Yah yaaah..." Rocky sangat antusias sampai bergerak-gerak di gendongan Sang il.

Ia terlihat sangat fokus pada arena bertarung "ky ana anaaa" Rocky terus menunjuk ke arah arena bertarung sambil memukul-mukul pundak Ayahnya.

"adek mau kesan?" tanya Sang il sambil menunjukan arah arena bertarung.

"iyah... Iyaah..." angguknya Cepat membuat Sang il terkekeh.

Sang il turun di ikut 4 orang tadi dibelakangnya. Sampi di glanggang bertarung Rocky minta turun, Sang il hanya tersenyum mengikuti permintaan Rocky.

"Tuan Muda" ucap Tae Hwan hendak mengejar Rocky tapi di tahan Sang il.

"lanjutkan pertarungannya!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Draap....

Draaap.....

Sraaak....

Heung...

Seekor Wolf kecil mengejar anjing liar di tengah hutan, iris abu-abunya menatap lekat-lekat anjing yang juga terlihat menantangnya.

Guk....
Guk....
Guk....

Anjing itu terus menggonggong mencoba untuk mengintimidasi Wolf abu-abu.

Craaak....

Bruk.....

Wolf itu lebih dulu menerjang anjing liar tadi. Ia harus cepat sebelum waktu yang di berikan habis.

Eungg...

Anjing itu meringkuk ketakutan hanya dengan sekali serangan. Walau Wolf itu sedikit tak tega, tapi sisi lain dari dirinya sangat menyukai sekaligus menikmati ketakutan yang terpancar dari anjing liar itu ketika melihatnya.

Drap....

Drap....

Braaak....

Craaassss....

ALPHA [Complete]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora