"anda sudah di sini semenjak semalam"
"Tuan Muda"
"Tuan hari sudah pagi, apakah anda tidak berniat kembali?"
"anda belum makan atau istirahat"
"Tuan anda juga harus bersiap untuk tugas hari ini"
"Tuan Muda harus memikirkan kesehatan sendiri"
"Nyonya Juhwa pasti tidak ingin melihat Tuan Jinwoo seperti ini"
Jinjin yang sudah benar-benar jengah mendengar ocehan wariors di belakangnya langsung berbalik.
"Pergi!" Printah Jinjin menatap Warios itu seperti melihat mangsa. Mendengar nada dan tatapan dari Jinjin, wariors itu jadi gelagapan.
"maa... maaf Tuan saya tidak bermaksud menyinggung anda" ia menuduk minta maaf, lalu segera pergi meninggalkan Jinjin sendiri.
Sepeninggal Wariors Jinjin kembali melihat pantulan dirinya di danau.
"Aaagghhh!"
Byuuur....
Ia mengangkat sebuah batu besar lalu melemparnya ke danau, air yang tadinya tenang kini bergerak menyamarkan bayangan Wolf abu-abu yang berdiri gagah.
"ck, aku gak ingin terlibat hal semacam ini. Rina!"
"iya Tuan, ada apa?" mendengar panggilan sang Tuan, Rina segera muncul dari balik telinga Jinjin.
"kau pasti bisa teleportasi kan? Segera bawa aku ke dunia atas" printah Jinjin membuta Rina menegang.
"tapi... Tuan tidak di perbolehkan kembali ke rumah sekarang" ucap Rina dengan suara kecil. Ia tak berani menatap mata Jinjin ketika merasakan aura bengis tengah mengusai tubuh Tuannya.
"Tuan mu itu aku atau kakek! ?" Jinjin sengaja menekan kata kakek untuk mengingatkan Rina.
"ten... tentu saja a.. anda Tuan Jinwoo" jawab Rina dengan terbata-bata. 'bagaimana cara menghentikan Tuan Jinwoo'
"tidak usah berfikir seperti itu. Aku hanya meminta mu membawa ku ke dunia atas, bukan kembali kerumah" ujar Jinjin sambil menatap Rina lekat-lekat.
Mendengar ucapan Jinjin, Rina merutuki kebodohannya sendiri. ia lupa Jinjin tentu sudah bisa membaca fikiran.
Akhirnya Rina menghembuskan nafas lalu mengaguk lemah. Ia berharap Byang Hun tidak akan tau hal ini, meski kemungkinan tidak diketahui sangat kecil.
Rina mendekati Jinjin masih dengan hujut kecil dan menyentuh lengannya memusatkan seluruh cahaya untuk menelan tubuh mereka lalu menghilang bersama dengan cahaya yang kembali meredup.
Mereka muncul si atap sebuah gedung di pusat kota. Mata Jinjin langsung melirik sekitar, ia perlahan berjalan menuju pembatas lalu menatap lurus jalan kota yang sangat ramai malam ini.
Hingga perhatian Jinjin sepenuhnya di curi oleh sebuah restoran sederhana di pinggir jalan, restoran yang ramai dan hangat.
Jinjin tersenyum kecil menatap sebuah meja yang kebetulan terlihat jelas dari tempatnya berdiri. Satu kerluarga kecil yang bahagia sedang bercanda tawa. Si Ayah bermain dengan anaknya dan si ibu menyuapi makanan.
Sedangkan Rina memilih berkeliling melihat keadaan sekitar, memastikan tidak ada yang tau kehadiran mereka terutama clan dunia bawah. Ketika pandangannya beralih ke arah Jinjin, Rina sedikit heran karna Jinjin hanya diam di satu tempat sejak tadi.
"Rina"
panggil Jinjin tiba-tiba membuat peri kecil itu terjengit, namun di sisi lain Rina juga bernapas lega mendengar suara Jinjin yang lebih lembut atau mungkin sedikit sendu. Ia segera menghampiri Jinjin yang sejak tadi tidak menoleh ke arahnya.
"iya tuan?" tanya Rina sampai di semping Jinjin.
"Lihat itu Ayah dan Bunda" ucap Jinjin menunjuk ke arah restoran yang sejak tadi ia perhatiankan.
"hah?" Rina segera mengikuti arah pandang Jinjin dan langsung menutup mulutnya kebingungan sendiri.
"tidak usah panik Rina, aku tidak akan minta bertemu mereka" Jinjin menghadapi Rina dengan senyuman cerah nya.
"aku tidak mau membuat masalah hehehe, kan bahaya kalo Ayah dan Bunda sampai ngamuk di tempat kakek" lanjut Jinjin kini di sertai cengiran lebar.
"sudah ayo kita pulang" ajak Jinjin pada Rina yang masih termenung menatap lurus netra hitam sang Tuan.
"Rinaa" panggil Jinjin sekali lagi, hingga peri kecil itu berkedip mengembalikan fokusnya.
Akhirnya Rina berdehem kecil lantas mengangguk mengikuti keinginan sang Tuan yang masih tersenyum lebar meski di matanya justru terpancar sendu.
TBC.
Hai....
Lunas yaaa 3 chapternya wkwkwkwk
Gak ngambek lagi kan yahAku bener-bener bakal terus berusaha update tepat waktu buat manteman keluarga besar Alpha
ukhuk....Dan aku juga akan terus ngingetin buat VOMEN nya doongs hehehw
Bonusss...
^Tatapannya Avv😆
Yaaa sampai sini dulu semoga kedepannya Alpha lancar teruuuss...
See you all....
Salam hangat Aroha Gina💜
ESTÁS LEYENDO
ALPHA [Complete]✔
FanfictionSetiap Black Alpha yg lahir akan selalu terancam selama hidupnya. . . . . . . . . Bahkan dewi bulan tak pernah menginginkan kehadirannya. 15+ [09Juli2020-29Des2021]