17.

60 11 0
                                    

"Huwaaa!"

Teriak Rocky saat melihat ada yang berdiri di ujung prosotan, ia hampir menabrak anak kecil itu, jika saja ia tak dengan cepat mencengkram pinggir prosotan.

"kamu gak makan permen tadi kan?" tanya anak kecil itu.

"apa sih nanya-nanya ky?. Gak!, bau pelmennya aneh" jawab Rocky ketus, ia kesal waktu bermainnnya di ganggu.

"bagus" jawab anak kecil itu hendak pergi.

"eeeh tunggu, kakak tau itu pelmen apa?. Itu pelmenya gak papa di makan temennya ky?" Rocky mencegah anak itu, ia khawatir temanya sakit.

"kalo yang makan mereka bakal aman, tapi kalo yang makan kamu. Nanti bisa sakit" jawab anak itu duduk di samping Rocky.

"euuum, kok cuma ky yang sakit?" Rocky memiringkan kepalanya tanda ia kebingungan.

"soalnya kamu itu spesial. Udah ya aku mau pergi" pamit nya lalu beranjak, baru dua langkah lagi-lagi Rocky menahan tangannya.

"kakak mau jadi temen ky? Namanya siapa?" tanya Rocky masih memegang tangan anak kecil itu, untuk saat ini Rocky membuang rasa bingungnya dengan perkataan si anak kecil itu.

"boleh, kita temen ya sekarang" ia menjabat tangan Rocky, "nama aku unnu. Udah ya aku pergi dulu" lanjutnya lalu segera pamit pergi.

Rocky tersenyum senang "daaa... kak unnu, seling main sini yaa" ucapnya yang di balas lambaian oleh unnu.

"ky! Tadi abis ngomong sama siapa?" mark menghampiri Rocky sambil menjilati lolipopnya.

"sama temen balu ky doong" Rocky tersenyum bangga seolah baru saja mendapatkan piala.

Mark mengangguk "telus pelmennya mana?" tanya Mark lagi, ia baru sadar Rocky tak memegang apa pun.

"pelmen punya ky gak enak, jadi ky buang aja" jawab Rocky acuh, selanjutnya Rocky malah langsung menggelengkan kepalanya.

"ini bagi sama punya Malk, yang ini enak kok" Mark terus menyodorkan lolipopnya namun tak di terima Rocky.

"eem nggak, ky mau makan es klim aja" tolak Rocky sambil berlari menjauh.

"Ky!, kok kita di tinggal" Dino yang baru menghampiri Mark dan Rocky protes.

"ihhh bial aja, ky mau beli es klim dulu katanya" mark menjelaskan  sambil menunjuk mobil es krim yang lumayan jauh tapi masih terlihat oleh mereka.















"Kek"

Panggil Jinjin pada Byung Hun yang saat ini tengah sibuk dengan peta wilayah dan buku di hadapannya.

Jinjin mendengus kesal karna hanya di jawab deheman oleh Byung Hun "kapan aku bisa pulang?" tanya Jinjin akhirnya.

"kamu akan pulang kalo udah selesaikan semua tugas yang kakek kasi" Jawab Byung Hun kini fokus menatap Jinjin.

"udah satu tahun dengan banyak tugas yang udah aku selesaikan, setidaknya kasi waktu beberapa hari atau beberapa jam buat aku ketemu Bunda" pinta Jinjin dengan nada memohon.

Byung Hun menggeleng tak ingin menuruti permintaan Jinjin "jangan pernah memohon Jinwoo, sama saja kamu merendahkan harga diri mu. Lihat baru saja kamu melupakan pelajaran yang kakek ajarkan" jawab Byung Hun lalu kini kembali melihat buku di hadapannya.

"berapa tahun lagi baru aku bisa pulang?" Jinjin bertanya lagi.

Ia butuh kepastian waktu, maski baru satu tahun ia sadar dan tarpaksa tinggal di sini karena keinginan Byung Hun yang selalu memintanya menyelesaikan banyak tugas dengan alasan harus ia ajarkan pada Rocky, membuatnya lama-kelamaan jadi muak. Di tambah ia tidak di izinkan bertemu keluarganya sama sekali.

ALPHA [Complete]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora