67.

14 5 0
                                    

"Kalian tidak merayakan tahun baru?" tanya Sei sambil menyuap makanannya.

Minhyuk menoleh sebentar lalu menggeleng "terlalu banyak tahun untuk di rayakan" jawabnya.

"kau mau ku antar pulang?" Minhyuk menaikkan sebelah alisnya.

"tidak, siapa pula yang akan jadi temanku merayakannya di sana" ucap Sei tertawa kecil.

"ah sudah hampir setahun ya, apa ada yang ingin kau katakan?" tanya Sei seolah meminta kepastian.

Minhyuk terdiam, makanannya pun berhenti di kunyah. "kau sudah siap?" ia bertanya balik.

"tentu saja tidak" jawab Sei sendu. "ituu, pasti menyakitkan, iya kan" Sei berucap hal yang sama lagi.

Selalu ucapan yang sama setiap mereka memulai pembicaraan ini dan Minhyuk akan selalu mengangguk sebagai jawaban.









****

Duk...

Sanha menyenggol bahu seorang gadis hingga terjatuh, ia segera menarik gadis itu sebelum terinjak padatnya kerumunan.

"kau baik-baik saja?" tanya Sanha setelah mereka berdua keluar dari kerumunan.

Kerudung gadis itu terlepas saat ia mendongak melihat Sanha yang seketika menampilkan wajah terkejut.

"Nona Hyojung, ada apa kau keluar begini?" tanya sanha sedikit heran, pasalnya Hyojung sangat jarang keluar Wolf Utara.

Hyojung melepas gengaman Sanha dari tanganya dan memalingkan wajah, mencoba menghilangkan raut terpana. "iya, aku kemari hendak mencari obat untuk 'Aku' "

Sanha heran "Bisa bicara lebih jelas?"

"barung hitam bernama Aku yang di bawa seorang wanita bersayap hitam" sesaat setelah menjawab, ia bingung sendiri.

"kenapa aku bicara padamu" ucap Hyojung berlalu pergi.

"tunggu, aku harus tau Aku sakit apa" Sanha menghalangi Hyojung.

"memang apa urasanya dengan mu?" Hyojung berucap sinis.

"karena aku yang merawatnya, jadi bisa kau beri tau" pinta Sanha.

Hyojung tak akan melewatkan kesempatan "baik, mungkin kau tau apa penyebab Aku berkicau tiap malam"

Sanha sedikit heran pada Hyojung yang mudah percaya tapi tetap mengajaknya diskusi disalah satu kedai. "sebelumanya nama burung itu Ra, dan pasti ada sihir kuat di sekitarnya atau akan ada kejadian besar yang terjadi segera. intinya Ra sedang cemas" ucapnya menjelaskan.

Hyojung mengangguk mengerti "baik kita panggil Raku saja, jika itu sihir mungkin penyebabnya aku tinggal di tengah para pemimpin Pack"

"apa Raku juga pernah bertindak sama saat bersama mu?" tanya Hyojung seperti berusaha mengorek sesuatu menggunakan Raku.

Dan Sanha menyadari hal itu "iya tentu, saat bersama ku Raku tinggal di dekat para bangsawan"

"jadi jika bukan karena sihir pasti akan ada sesuatu, kalian mungkin harus waspada dan mecari tau" Sanha memberikan saran.

"tidak ada, lalu bulu raku pun banyak yang rontok belakangan ini" ujar Hyojung.

"akan ada kesedihan yang meninpa kalian. Sebaiknya berhati-hatilah Hyojung" ucap Sanha, ia begitu heran mendengar yang terjadi pada Raku.

Tiba-tiba Hyojung teringat sesuatu "ah ya, sempat ada yang hampir mencuri dari kami. Meski peristiwanya sudah lama tapi hal itu sangat membekas di ingatan para pemimpin, mungkin hal itu lah yang mempengaruhi Raku" ucapnya sambil memperhatikan raut Sanha.

ALPHA [Complete]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora