AKU (BUKAN) JILAN

3K 302 11
                                    

Hari ini, Jinan Agatha resmi menjadi siswi baru. Jinan menghirup udara banyak-banyak dan menghembuskan nya pelan. Empat hari ia sakit dan harus berdiam diri di rumah demi kesembuhannya. Jinan pun juga tak tahu mengapa dirinya seperti ini. Seminggu ini ia merasakan nyeri di bagian dada yang amat sesak. Belum lagi seluruh badannya yang terasa remuk dan sakit. Tapi, sebisa mungkin Jinan tak memberi tahu Ochi maupun Sofyan termasuk Jilan.

Kini, keadaannya sudah berangsur membaik dan pulih. Kemarin, Ochi menawarkan untuk berobat ke rumah sakit tapi, Jinan menolaknya. Jinan rasa ia hanya kelelahan karena sering begadang mengerjakan PR-nya dan PR Jilan.

12 IPA¹, kelas itu yang Jinan cari saat ini. Jinan tersenyum mendapati dirinya yang masih dikelas IPA. Ngomong-ngomong soal Jilan, gadis itu entah kemana. Beberapa menit lalu mereka sampai disekolah lalu Jilan pergi entah kemana dan mengatakan tak bisa mengantar Jinan untuk mencari kelasnya.

Tak apa, yang penting Jinan sudah tahu seluk-beluk dari sekolah ini karena tadi ia sempat bertanya pada Juna. Jinan menghela nafas lega, kelas yang ia cari sudah ada didepannya, dengan ragu Jinan melangkah kedalam, sebelumnya tak lupa Jinan mengetuk pintu itu dengan pelan setelah mendapat izin barulah Jinan masuk kedalam yang didalamnya sudah ada guru yang mengajar.

Gugup, semua orang yang ada didalam memandangnya dengan intens. Jinan yang tak mengerti apa-apapun langsung hanya menunduk lalu berjalan kearah meja guru.

"Loh Jilan kan?"

"Bukannya Jilan di IPS⁴, ya?"

"Aku nggak mau Jilan disini kalau Jilan disini pasti heboh!!"

"Kok Jilan malah pindah kesini sih, Bu?"

"Saya nggak suka Jilan dikelas ini, Bu, pasti nantinya ini kelas nggak bakalan tenang."

Semua protes dan komentar berasal dari siswa pun heboh didalam kelas. Bu Mimi selalu wali kelas 12 IPA¹ yang tak tahu apa-apa hanya bisa mencerna. Setahunya murid baru yang akan dipindahkan kesini sudah berjalan empat hari yang lalu namun kabarnya siswi tersebut sakit.

Dan juga bu Mimi tak tau siapa Jilan yang dihebohkan muridnya ini. Yang ia tahu siswi yang berada di samping nya ini bernama Jinan Agatha bukan Jilan seperti yang mereka sebutkan.

"Bu keluarin Jilan dari sini, Jilan di IPS aja Bu!!" teriak salah seorang siswi.

"Yaelah, biarin aja kali. Lan, kok lo kalem baek? Biasanya protes diginiin!!" ucap salah seorang siswa yang tak Jinan ketahui.

Segini terkenal kah kembarannya dimata orang-orang?

"M-maaf aku bu-bukan Jilan."

"HAH?!"

Ada yang menggebrak meja, ada yang ternganga dengan mulut yang terbuka, ada yang berteriak gak jelas, ada yang memvidiokan dan memviralkan bahwa ada orang yang mirip Jilan dan ada yang sudah berdiri didepan Jinan meneliti gadis itu dengan seksama.

"Lo siapa?" Demo namanya, suaranya juga serusuh orang demo bertanya seraya memandang wajah Jinan lekat.

Demo meneliti seluruh wajah Jinan dengan seksama, tak ada yang beda, semuanya sama, pasti berbohong!! Tebaknya.

"Pasti bohong kan?" tebak Demo menunjuk Jinan sinis.

Jinan menggeleng. "Aku nggak bohong kok," ujar Jinan pelan.

"Sejak kapan Jilan kalem?" tanya salah seorang siswi gak kalah heboh.

"Sudah... sudah. Kamu.. silahkan perkenalan diri kamu sebelum semuanya berlanjut."

Jinan berdeham. "Nama a-aku Jinan Agatha biasa dipanggil Jinan--"

"Kenapa lo bisa mirip Jilan?" celutuk orang yang duduk dibelakang samping kiri.

DIFFERENT TWINS [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang