77

891 137 35
                                    

Acara demi acara telah terlewati, dan beruntungnya Gritte masuk ke dalam salah satu kategori siswa terpintar seangkatannya.

Kini saatnya Prilly pergi untuk memenuhi janjinya pada Ali yang ingin bertemu di taman belakang sekolah.

"Gue mau nemuin Ali di taman belakang dulu yah.." pamit Prilly pada saudaranya

"Ehem,,, kok gue mencium adanya bau-bau orang pengen jadian yah.." goda Mila dengan mencolek dagu Prilly hingga membuat pipi Prilly memerah

"Apaan sih lo, emangnya siapa juga kali yang mau jadian.." sahut Prilly sambil memutar bola matanya kesal

"Udah sana katanya mau nemuin Ali, kok masih disini entar si doi nunggu lama loh.." gurau Kirun dengan senyum konyolnya

"Lo lagi ikutan godain gue.." sahut Prilly kesal dan dengan wajah yang cemberut dia pun pergi meninggalkan mereka bertiga

Taman belakang SMA GARUDA...

"Si, Kita udah kenal lama dan gue gak bisa bohongi perasaan gue kalau selama ini gue cinta sama lo. lo mau nggak jadi pacar gue..? bersama dengan gue sampai ke pelaminan nanti.."

Suara itu menghentikan langkah kaki Prilly. Jantungnya mendadak berhenti berdetak. Mendadak blank dan untuk bernafas pun rasanya sesak banget. Kalian tau gimana rasanya saat tenggelam di laut dan paru-paru kita dipenuhi air..? Seperti itulah yang di rasakan Prilly saat ini bahkan lebih parah.

"Cieee... Ehem.. Ehem.." suara godaan pun mulai terdengar

Dengan langkah yang mantap Prilly pun menghampiri mereka dan disertai dengan senyum tipisnya. Jangan salah kan Prilly dia adalah tipe gadis yang tenang dan sangat pintar menyembunyikan perasaannya. Buktinya dia mampu bertahan dengan banyaknya cobaan dan musibah di hidupnya.

"Selamat ya... Semoga hubungan kalian langgeng.."

Ali dkk terkejut dan langsung menoleh ke asal suara. Disana mereka melihat Prilly yang berdiri sambil bersandar pada tembok.

"Prilly..." Ucap Ali dkk bersamaan

"Ehem.. gue kesini cuma mau memenuhi janji sama Ali untuk datang dan ternyata lagi ada ajang pernyataan cinta toh.. Sekali lagi selamat yah Si, Li.." ucap Prilly lagi

Walaupun Prilly berbicara sambil tersenyum tapi Sisi tau dari tatapan matanya kalau Prilly sedih. Dan lagi Sisi kembali menorehkan luka di hati kembarannya itu.

Lidah Sisi terasa kelu bahkan untuk menjawab perkataan Prilly pun dia tidak bisa. Sedangkan Ali, dia gelagapan dan tidak tau harus bagaimana untuk menjelaskan hal ini pada Prilly.

Lain Ali dan Sisi, lain pula Cassa yang hanya diam sambil memandang penuh rasa bingung dan bersalah karena dia yang mengajukan hal ini pada Ali. Cassa yang mengatakan pada Ali untuk berlatih cara menembak Prilly dengan menggunakan Sisi sebagai medianya. Dan sekarang lihatlah karena kecerobohannya ini malah menambah masalah baru diantara mereka.

"Prill, ini gk seperti yang Lo liat.." lirih Sisi

"Emangnya seperti apa yang gue
liat..?" tanya Prilly sambil mengangkat sebelah alisnya

"Hmmm.. anu.. Prill.." seru Sisi

"Uhh, udah deh kedatangan gue kesini tuh cuma mau ngucapin selamat kenapa malah di perpanjang sih.." gerutu Prilly

"Oh iya satu lagi, karena sekarang Ali udah jadian sama Sisi jadi gue bisa tenang karena ada yang akan melindungi Sisi. So, Ali gue titip Sisi yah dan lo gak boleh nyakitin saudara kembar gue.." ucap Prilly lagi dengan senyumnya

"Hmm apa lagi yah.. Ah iya, karena sekarang Ali udah jadi pacarnya Sisi gue harap lo jangan pernah deket-deket gue lagi yah Li. Gue cuma gak mau nanti Sisi marah dan lo malah bernasib sama seperti Rionya gue.." kali ini nada bicara Prilly sangat lirih bahkan matanya juga mulai berlinang

Ali mendadak diam, bahkan untuk menjawab pun terasa berat.

"Ini gk seperti yang Lo bayangin Prill, tolong kasih gue kesempatan buat ngomong. Gue sayang sama lo, gue cinta sama lo. Seharusnya ini hari bahagia kita bukan malah sebaliknya." batin Ali menangis dalam diam

Tiba-tiba Prilly meraba telinganya dan menyelipkan rambutnya hingga terlihatlah sebuah earphone disana. Ali dkk juga melihat itu dan mereka juga sempat bingung belum sempat bertanya, perkataan Prilly yang terdengar tergesa-gesa membuat mereka ikut cemas.

"Gue kesana sekarang. Semua ikutin instruksi gue tadi pagi dan semuanya cepat ke posisi masing-masing.." dengan nada memerintah Prilly pun hendak pergi namun tangannya di cekal Ali

"Lo mau kemana.? Ada apa ini Prill..?" tanya Ali

"Gue gak punya waktu banyak buat jelasin semuanya sama lo. Yang penting sekarang lo bertiga tetap disini ntar bakalan ada yang jagain kalian.."

Setelah mengatakan hal itu, Prilly pun pergi dengan berlari menuju ke arah aula.

"Prill...." panggil Ali

Tak lama setelah kepergian Prilly, ada sekitar tiga orang yang datang menghampiri Ali dkk.

"Mari tuan Ali, nona Sisi dan nona Cassa ikut dengan kami..." Ucap salah satu dari orang itu yang berbadan besar

"Siapa kalian..?" tanya Cassa takut

"Kami orang suruhan nona Prilly untuk menjaga kalian.." sahut seorang yang berbadan jangkung dengan sinis

"Cepat bawa mereka, nona Prilly dan yang lain sudah memulai rencana. Takutnya nanti ada yang melihat dan malah merusak rencana nona.." seru seorang gadis dari arah lorong tangga darurat

Dengan kesal ketiga pria itu pun menarik Ali dkk menuju ke arah tangga darurat.

"Gue akan turun ke tempat nona, kalian tetaplah disini menjaga mereka dan jangan sampai mereka bertiga lecet karena gue gak mau menjadi samsak dadakan nona.." ucap gadis itu tegas

"Ckck, kita tau kali. Mending Lo sekarang pergi mungkin nona lagi butuh bantuan dan ingat jangan sampai lengah dan membuat nona terluka. Secara keadaan nona masih belum stabil.." sahut pria jangkung dingin

"Gue tau.."

Setelah itu gadis tomboy itu pun pergi meninggalkan mereka.

"Sebenarnya ada apa..?" tanya Ali pada pria berbadan besar

"Kalian tidak perlu tau.." sahut pria itu

Sementara itu di aula mendadak menjadi hening dengan keadaan lampu yang dimatikan. Di dalam kegelapan itu hanya ada Prilly dkk dan anak buahnya yang berjumlah 15 orang serta kepala sekolah SMA GARUDA.

Disudut lain, lebih tepatnya di dekat panggung ada Kaira, Angel dan Chiko. Mereka ingin melancarkan rencana yang sudah mereka susun matang-matang. Tapi harus terhenti karena keadaan mati lampu.

Gritte dan kepala sekolah sudah berada di ruang audio dan mereka sudah bersiap akan memutar sebuah rekaman tentang kejadian yang menimpa Rio.

Sedangkan Mila dan Jack akan menutup semua akses keluar dari ruang aula. Lalu Kirun akan menjaga Mama dan Papa beserta siswa lain. Kali ini mereka terpaksa mengikuti kemauan dari Prilly tapi dengan syarat kalau Prilly tidak boleh terluka.

"Mari kita lihat sampai dimana mereka bertiga bisa bertahan.." ucap Prilly dengan sinis setalah melihat kedatangan seorang gadis tomboy yang tadi bersama dengan Ali dkk

"Maaf saya telat nona.." ucapnya pelan

"nggak masalah Ve karena acara pembuka belum dimulai.." sahut Prilly tanpa melihat Venia

Selamat membaca semua...

Oh iya mengenai covernya, yang mendapat vote terbanyak akan segera aku pasang yah.

Terima kasih☺☺☺

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang