66

1.8K 178 21
                                    

"makin dekat aja lo sama Chiko" ucap Kirun pada Mila

"yoi kan ngejalanin rencana gimana sih" sahut Mila

"yaudah kali gak usah sewot juga"

"lo berdua berantam mulu deh perasaan kagak ada damainya, udah cuaca panas makin panas gue ngeliat lo berdua" gerutu Gritte

"DIAM DEH LO ALAY" teriak Kirun dan Mila bersamaan didepan wajah Gritte membuat gadis itu cengo

"buset dah muncrat woy air ludah lo" ketus Gritte sambil mengelap wajahnya dengan tisu sedangkan Prilly dia hanya mampu menghela nafas melihat kelakuan ketiga saudaranya

Langkah mereka berhenti kala berpapasan dengan Sisi dkk. Kirun memutar bola matanya malas sementara Mila dan Gritte hanya bersidekap dada saja.

"gue ke ruang kepsek dulu" ucap Prilly pergi dari hadapan Sisi dkk tanpa menatap mereka bertiga

"et mau ngapain lo di ruang kepsek?" tanya Mila

"menurut lo apa?" sahut Prilly santai diiringi senyum miringnya

"lo mau ngelibatin kepsek? Lebih baik jangan Prill nanti malah nambah masalah buat kita" seru Kirun menahan pergelangan tangan Prilly

Prilly tersenyum sinis "semuanya udah gue pikirin matang matang Run dan soal kepsek dia ikutin permainan kita"

Kirun membelalakkan matanya terkejut "serius lo?"

Tanpa menjawab Prilly langsung pergi kemudian Kirun, Mila dan Gritte pun pergi mengikuti Prilly karena mereka ingin mendengar kejelasan mengenai kepsek yang ingin berpartisipasi dengan rencana mereka.

"lo berdua liatkan Prilly menjauh dari kita" ucap Cassa pelan

***

"gue perhatiin lo makin dekat aja sama Mila, apa lo ada perasaan sama dia?" tanya Kaira pada Chiko yang saat ini tengah menghisap sebatang rokok di samping gudang yang menjadi markas mereka kalau disekolah

"itu bukan urusan lo Kai, mau gue ada perasaan sama dia kek, mau nggak kek. Lo gak ada hak buat ngatur hidup gue" seru Chiko santai dan menatap tajam Kaira

"ingat Chik gue masih sepupu lo dan gue gak mau lo memiliki perasaan sama musuh kita, kalau sampai hal itu terjadi gue bakal ngancurin lo juga paham lo" ucap Kaira sinis kemudian pergi meninggalkan Chiko

Chiko berdecih karena ancaman Kaira "gue gak takut sama ancaman lo"

"well, sepertinya lo emang jatuh cinta ya sama Mila, gue akui dia memang cantik dan baik tapi sangat salah kalau dia berdampingan sama lo yang berstatus pembunuh sahabat kesayangannya" ucap Angel yang keluar dari balik tembok sebenanrnya dia sudah dari tadi berada disana namun dia terlalu malas untuk bertemu dengan Kaira maka jadilah dia bersembunyi di balik tembok

"DIAM LO NGEL" bentak Chiko marah kemudian membuang sisa rokoknya lalu menarik rambut Angel hingga kepala gadis itu mendongak ke atas

"ahhrrgg, lepasin Chik sakit arrghh" teriak Angel kesakitan

"dengerin ya, lo itu cuma kacung jadi jangan bertindak seolah olah lo adalah majikan. Ingat gue bisa aja beberkan semua niat busuk lo sama Kaira"

"mak..maksud lo apa?" tanya Angel terbata bata dia takut kalau Chiko mengetahui rencananya

"haha.. Lo kira gue gak tau kalau lo juga suka sama Ali dan berniat buat menyingkirkan Kaira saat semua ini berakhir" tubuh Angel menegang kaku saat Chiko dengan gamblang membeberkan rencananya

"nggak gue gak kaya gitu" lirih Angel pelan

"halah gak usah ngelak dasar bicth" ucap Chiko kemudian mendorong Angel hingga jatuh di lantai lalu meninggalkannya sendirian di gudang itu

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang