31

2.5K 144 3
                                    

Ali melihat Prilly yang duduk ditaman sambil membaca buku, dia pun berjalan dengan perlahan berniat untuk menghampiri Prilly.

"hai Prill"

"eh Ali, hai"

"sendirian aja lo"

"iya"

"yang lain kemana?"

"lagi sibuk belajar"

"ohh"

Hening tidak ada lagi percakapan diantara mereka berdua, Prilly kembali fokus pada bukunya sementara Ali dia hanya memperhatikan wajah Prilly lekat lekat.

"cantik" batin Ali

Prilly yang merasa diperhatikan pun menoleh dan melihat Ali yang memperhatikannya dengan intens.

"Ali, lo kenapa liatin gue kaya gitu" ucap Prilly membuyarkan lamunan Ali

"hah!!"

"lo kenapa liatin gue kaya gitu" Prilly mengulang kembali pertanyaannya

"eh, hehe gak apa-apa" jawab Ali yang salah tingkah karena tertangkap basah memperhatikan Prilly

Prilly menggeleng, merasa aneh dengan tingkah Ali.

"lo lagi sakit ya"

"nggak kok gue gak sakit. Emang kenapa sih?"

"lo aneh. Dari tadi cuma diem liatin gue doang. Gue takut aja ntar lo kesambet"

"lo mah doa-in gue jelek amat"

"hehe... maaf kan gue takut kalau lo kesambet"

"cie... Khawatir nih sama gue" seru Ali sambil menoel noel pipi chubby Prilly

"iyalah khawatir kan kalau lo kesambet gue gak bisa ngerukiyah"

Ali tersenyum manis mendengar jawaban Prilly, bahkan gadis didepannya ini tidak blushing saat digombalin.

"lo beda sama Sisi, Prill"

Tiba-tiba dada Prilly terasa sakit hingga membuatnya meringis sambil memegangi dadanya.

Arggghhh...

"Prill lo kenapa?"

"gue....gue..gak..apa...apa hah"

Ali sangat cemas melihat keadaan Prilly saat ini "apanya gak papa sih Prill, lo sekarang kesakitan gini"

Prilly memejamkan matanya, rasa sakit ini bukan miliknya, dia tahu itu. Setelah merasa lumayan membaik Prilly pun membuka kembali matanya, lalu merogoh saku bajunya untuk mengambil handphone yang sedari tadi bergetar dibalik sakunya.

"halo"

"...."

"saya kesana sekarang. Tetap pantau terus"

"..."

Sambungan telepon terputus karena Prilly yang memutusnya secara sepihak. Rahang Prilly mengeras, matanya memanas. Laporan dari bodyguard yang diperintahkannya menjaga Sisi membuat darahnya mendidih.

Bodyguard itu melaporkan jika seseorang menyerang Sisi dan menendang dadanya dengan keras. Rasa sakit itu juga dialami oleh Prilly jadi dia tahu rasa sakitnya.

"gue tunggu di taman belakang 5 menit harus sampai" ucap Prilly dingin

"ada apa Prill?" tanya Ali bingung karena raut wajah Prilly yang tidak bisa diartikan

"kami hah hah hah sampai" ucap Kirun ngos-ngosan bahkan dirinya sudah jatuh terduduk di atas rumput

"gue..cape banget" ucap Mila yang ikut duduk di dekat Kirun

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang