72

1.5K 179 34
                                    

UN telah selesai, kini persiapan untuk acara pelepasan siswa kelas XII akan segera digelar. Semua siswa sangat antusias dalam penyelenggaraan acara ini disebabkan mereka bisa bebas melakukan apa saja tetapi masih dalam batasan normal.

Prilly dkk juga sudah menyelesaikan tugas mereka sebagai siswa pertukaran pelajar. Saat ini mereka tengah berpamitan pada semua guru dan teman temannya.

Kepsek pun menaiki podium untuk memberikan pidatonya.

"selamat siang anak anak"

"SIANG... PAK"

"baiklah, ujian UN sudah berakhir itu artinya kita akan melepas siswa kelas XII untuk melanjutkan sekolahnya di universitas favorite masing masing. Kita akan mengadakan acara promnight lusa dan bapak harap siswa pertukaran pelajar bisa hadir. Hanya itu yang bisa bapak sampaikan selamat siang semuanya"

"siang pak"

Kemudian kepsek menyerahkan microphone pada Prilly agar gadis itu bisa menyampaikan sedikit kata katanya.

"selamat siang semuanya" sapa Prilly dengan senyumnya.

Siswa kelas X sampai XII berbaris di lapangan utama untuk mendengarkan sepatah dua patah kata dari ketiga siswa pertukaran pelajar itu.

"SIANG" teriak semua siswa membalas sapaan Prilly

"saya berdiri disini hanya ingin mengucapkan banyak terima kasih pada semua staf guru dan semua teman-teman. Maaf bila saya dan kedua saudara saya pernah berbuat salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja

Bersekolah disini mengajarkan saya banyak hal yang tidak pernah saya dapatkan di Griya. Sekali lagi terima kasih karena sudah mau menerima kami menjadi bagian dari kalian selama dua tahun belakangan ini"

Senyum manis itu sebagai pengakhir dari kata yang diucapkan oleh bibir tipis milik Prilly. Dia pun melangkah meninggalkan podium untuk kembali kesamping Kirun.

****

Setelah semua siswa dibubarkan, mereka kembali ke kelas masing masing kecuali Prilly dkk yang akan
kembali ke sekolah asalnya. Para guru dan Sisi dkk pun mengantarkan mereka ke depan gerbang.

"madam harap kalian datang pada saat acara promnight lusa Prilly, Kirun, Mila"

"kami akan usahan madam" sahut Kirun tersenyum tipis

"baiklah hati hati dijalan"

"iya madam"

Ali memeluk Prilly tiba tiba membuat gadis itu tersentak kaget.

"eh"

"lo harus datang pas promnight nanti" ucap Ali

"gue usahain"

Prilly melepas pelukan Ali lalu menatap pria itu dengan senyum manis.

"besok acara perpisahan di SMA GRIYA, lo bisakan bawa Malik gue kangen sama anak kecil yang ganteng itu" ucap Prilly

"bisa kok"

"kalau kalian pengen datang ke GRIYA datang aja, nanti bisa pergi bareng Gritte" kata Mila

"emang boleh?" tanya Cassa

"boleh lah"

"yaudah kalau gitu kami pergi dulu" sahut Kirun

"mau diantar?" tanya Ali

"gak perlu, ntar lagi ada yang jemput kok" sahut Prilly

Tak lama kemudian, sebuah mobil jaguar warna hitam berhenti di depan   gerbang. Dari dalam mobil keluar seorang lelaki yang memakai baju hitam dan lelaki itu menghampiri Prilly.

"silahkan masuk nona" ucap lelaki itu sambil membukakan pintu untuk Prilly

Cassa menatap lelaki berbaju hitam itu dengan pandangan yanga tak bisa di artikan. Dia merasa begitu familliar dengan lelaki itu.

"tunggu deh" ucap Cassa menghentikan langkah Prilly yang hendak memasuki mobilnya

"kenapa Cass?" tanya Sisi

"wajah lo familiar banget, gue rasa kita pernah bertemu sebelumnya" ucap Cassa sambil menunjuk lelaki yang berbaju hitam tersebut

"maksud lo apa sih Cass, lo gak mungkin pernah ketemu sama dia" sahut Mila

"ah iya gue ingat, lo yang waktu itu nolongin gue sama Sisi kan, yang waktu Sisi hampir diculik itu loh, yang lo juga ikut babak belur"

Lelaki itu hanya tersenyum "ingatan anda tidak buruk juga"

"jangan jangan yang nyuruh lo nolongin kami waktu itu..." Cassa tidak melanjutkan ucapannya karena dia mulai paham kalau lelaki itu disuruh Prilly untuk menjaga Sisi

"iya, nona Prilly yang memerintahkan saya untuk menjaga kalian bertiga dari jarak jauh. Sebenarnya sih bukan hanya saya tapi masih banyak yang lain. namun, kebetulan waktu itu adalah jadwal saya untuk menjaga kalian"

"jad..jadi Prilly.." ucap Sisi terbata bata

"bacot deh, ayo pulang dan kamu masih punya banyak tugas Jack" sahut Prilly ketus yang dibalas dengan acuh tak acuh oleh lelaki yang berbaju hitam yang ternyata bernama Jack

"jangan menguji kesabaran Illy Jack" lerai Kirun membuat Jack tertawa

"baiklah, maafkan saya nona. Ayo silahkan masuk saya akan mengantar anda ke tujuan"

"berasa punya guide tour tau gak" kekeh Mila

"kita duluan ya. Sampai ketemu besok" pamit Prilly dkk pada Sisi dkk

"bye" sahut Sisi dkk atau lebih tepatnya hanya Ali dan Cassa yang menjawab sedangkan Sisi hanya diam. Dia masih terpaku pada perkataan Jack tadi.

***

"beberapa hari setelah Kaira mengirim video itu, gue gak liat Chiko. Gue takut dia kabur dan rencana kita gagal" ucap Mila membuat semua sodaranya menoleh ke arahnya

"dia tidak kabur nona, saya dan yang lain masih mengawasinya. Saat dia tau Kaira mengirim video itu pada anda dia malah bertingkah seperti orang yang frustasi" ucap Jack

"bagus, itu belum seberapa" sahut Mila sinis

"tapi lo semua merasa aneh gak sih, kenapa coba dia sefrustasi itu? Terus motif Kaira apa, kenapa dia menunjukkan video itu secara cuma cuma sama Mila" ucap Gritte bingung

"Chiko jatuh cinta sama Mila, maybe?" sahut Prilly cuek

Kirun, Gritte, dan Jack melongo mendengar perkataan singkat Prilly. Mereka benar benar tidak menyangka bila Chiko dapat dengan mudahnya jatuh cinta pada Mila yang notabennya sahabat dari orang yang telah dia bunuh.

"secepat itukah jatuh cinta" gumam Jack pelan bahkan nyaris tidak terdengar, tapi karena pendengaran Prilly yang tajam dia mampu mendengar gumaman dari Jack

"yah, begitulah cinta, dia tidak membutuhkan alasan untuk hadir didalam hati setiap manusia. Bahkan waktu pun tidak dapat menentukan kapan rasa cinta itu datang, karena sejatinya cinta datang tanpa diundang dan pergi dengan sejuta rasa yang telah patah" sahut Prilly bijak lalu tersenyum simpul membuat Jack terkejut karena Prilly mendengar ucapannya

"mungkin karena itu kali ya Kaira merasa marah dan berniat menghancurkan Chiko dengan mengirimkan video itu pada Mila" simpul Kirun yang dibalas anggukan dari Prilly

"untuk orang yang sudah jauh terjatuh di dalam kejahatan bakalan sulit untuk mengubahnya menjadi baik" kata Gritte lagi

"lo benar Tte. Dan gue berharap kasus ini dapat selesai dengan cepat tanpa hambatan sedikit pun. Gue gak mau meninggalkan satu masalah pun di Indonesia" sahut Mila

"iya, gue juga pengen hidup tenang di Swiss tanpa kepikiran hal hal lain yang berada di Indonesia" ucap Kirun pula

"berdoa aja gays, supaya rencana kita ini dilancarkan oleh allah dan kita bisa melanjutkan pendidikan di Swiss tanpa ada kendala sedikit pun" kata Prilly

"amin"

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang