1

7.5K 193 1
                                    

Hay kenalin nama gue Prilly Anandia, gue punya saudara kembar yang mirip banget sama gue namanya Prissy Amandita, dia biasa dipanggil Sisi.

Gue sama Sisi kembar identik, dia keluar 5 menit sebelum gue. Jadi otomatis dia kakak gue. Kita berdua bisa kok dibedakan yaitu dalam hal rambut. Sisi rambutnya pendek sebahu sedangkan gue rambutnya panjang sepinggang.

dari dulu itu Mama sama Papa nggak pernah sayang sama gue, mereka selalu beda-bedain gue sama Sisi. Sama kaya pagi ini, di meja makan cuma gue yang sadari tadi diam, bahkan Mama nggak melirik gue sama sekali.

"Si, nanti disekolah kamu jangan cape-cape ya.." ucap Mama pada Sisi yang dibalas dengan anggukan dan senyum dari Sisi

Gue dan Sisi memang tidak satu sekolah, karena Sisi yang di daftarkan Mama untuk masuk ke salah satu SMA terelit dijakarta, SMA yang khusus untuk orang kaya. Sedangkan gue sekolah di SMA biasa dan bahkan sekolah itu tidak terlalu terkenal. Gue masuk ke SMA itu dengan mengikuti ujian beasiswa.

Kenapa beasiswa?

Karena kalau nggak, nanti gue bayar SPP-nya gimana dong? Kan Papa sama Mama nggak pernah kasih gue duit bahkan buat jajan sekali pun nggak pernah.

Dari dulu itu yang selalu ngasih gue duit itu bi Ana, salah satu art yang kerja dirumah gue. Gue selalu menolak tapi bi Ana selalu maksa gue buat ambil duit yang dia kasih.

Jadi untuk itu gue masuk ke SMA ini dengan jalur beasiswa karena gue gak mau lagi nyusahin bi Ana. Apa lagi sekarang semenjak gue dan kedua sahabat gue udah bisa cari uang yang halal untuk biaya sekolah kita.

"Nanti biar Papa yang jemput pulang sekolah.." ucap Papa lagi

"Mah, Prilly berangkat ya.." ucap gue sambil mengulurkan tangan minta salim

"Kalau mau pergi ya pergi aja, gak usah pamit segala.." ucap Mama ketus tanpa membalas uluran tangan gue

Gue langsung aja menarik tangan gue dan pergi dari sana sambil menunduk, gue berusaha menahan air mata gue supaya gak nangis di depan mereka.

Gue udah terlalu sering begini, bahkan rasanya gue lupa kapan terakhir kalinya gue tersenyum tulus pada orang lain.

"Prill.." panggil Sisi sambil menarik tangan gue

Gue menoleh dan mengangkat alis seolah sedang berkata 'ada apa?"

"Jangan sedih, lo masih punya gue.."

"Gue nggak pernah sedih, bahkan gue nggak tahu kapan terakhir kalinya air mata gue jatuh.." seru Prilly

Sisi menunduk "Maaf.."

"Lo nggak perlu minta maaf, gue nggak mau dimarahin sama Mama lo karena bikin air mata lo jatuh.."

"Itu Mama lo juga Prill.."

"Nggak, kalau dia seorang Mama dia gak mungkin pilih kasih sama anaknya.."

Setelah mengucapkan itu Prilly pergi tanpa menoleh lagi kebelakang.

***

"DARI MANA KAMU SEMALAM? SUAMI PULANG BUKANNYA DISAMBUT MALAH KELUYURAN.." teriakan dan bentakan itu terdengar dari dalam kamar sepasang suami istri

"AKU ITU KERJA! KAMU TAHU ITU KAN.."

"HAH!! KERJA JADI SIMPANAN BOS KAMU ITU IYA.."

PLAKKK...

"OH BERANI KAMU.."

PRANK...

Barang-barang yang berada di kamar itu sudah hancur berkeping-keping.

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang