53

2.4K 229 23
                                    

"Prill, perasaan lo ke Ali gimana?" tanya Kirun sambil menatap Prilly yang bersandar dipohon. Mereka berdua kini sedang duduk di taman belakang sekolah sedangkan Gritte dan Mila sedang mengurus tugas mereka yang akan membongkar kejahatan yang telah Kaira lakukan.

"perasaan? Maksud lo gimana?"

"ya ellah, perasaan lo ke Ali gimana, lo suka nggak sama dia. Gitu aja gak tau lo dasar bego" cerca Kirun gemas dengan Prilly yang mendadak jadi bego

"lah ngapa lo jadi ngatain gue sih" kesal Prilly

"gimana gue gak ngatain lo, lo sama aja PHP in anak orang tau nggak"

"duh, makin gak ngerti gue"

"gini ya Prilly gue yang imut, yang cantik tapi bego kalo soal cinta, Ali itu suka sama lo" seru Kirun dengan gaya yang dibuat seperti mama yang sedang memarahi anaknya karena ketahuan nyolong

"kok lo tau Ali suka sama gue, dia cerita sama lo?" tanya Prilly dengan bingung

Kirun menepuk jidatnya lalu dengan gemas mencubit pipi Prilly hingga membuat gadis itu meringis sakit.

"sakit bodoh" gerutu Prilly melepaskan tangan Kirun yang mencubit pipinya

"bego dipelihara sih. semua orang juga bisa liat kali kalo Ali suka sama lo. So, gimana perasaan lo sama Ali?" kata Kirun  

Prilly mengerti sekarang kemana arah pembicaraan Kirun, dia menghembuskan nafas pelan.

"gue gak tau gimana perasaan gue ke Ali. tapi kalo lagi bareng Ali gue suka ngerasa lagi bareng sama Rio" kata Prilly menunduk, Kirun terkejut mendengar perkataan Prilly

"jadi.." kata Kirun terputus

"iya gue nyaman sama Ali, gue menemukan kepribadian Rio dalam diri Ali"

"Prill, lo gak boleh menyamakan Ali dengan Rio, mereka orang yang berbeda. Walaupun mungkin lo ngerasa ngeliat Rio setiap dekat sama Ali tapi tetap aja Ali tetap Ali bukan Rio"

"gue tau Run" lirih Prilly pelan sambil menunduk sedih

Kirun merangkul Prilly "kalo Ali tau lo menyamakan dia dengan Rio kemungkinan Ali marah Prill dan gak mau deket lo lagi"

Prilly mengangguk dan langsung menyusupkan wajahnya ke dada Kirun mencari kenyamanan untuk hatinya yang dilanda cemas tapi Prilly sama sekali tidak tau apa yang menjadi alasan dirinya cemas.

"gue harus gimana Run?"

"tanya sama hati lo Pril. Karena hati adalah kunci dari semua masalah, dan gue yakin lo dapat mengatasi ini"

Prilly dan Kirun tidak menyadari ada seseorang yang bersembunyi di balik tembok dan mendengar semua pembicaraan mereka dengan senyum miring yang terpantri diwajahnya seseorang itu pun pergi dari sana.

"kena lo Prill. Lo bakal ngerasain yang namanya sakit hahah" batin seseorang tersebut

Sedangkan di sudut lain sekolah terlihat Ali yang duduk sendiri dengan sebuah buku di pangkuannya dan sebuah gitar yang tersandar ditembok.

Senyum manisnya selalu terbit kala menulis kata per kata di buku tersebut sambil membayangkan wajah cantik gadis yang kini singgah dihatinya, siapa lagi kalau bukan Prilly.

"hai Ali" sapa seseorang membuat Ali menatap ke arah orang tersebut

"ngapain lo kesini" ketus Ali

"jangan ketus ketus dong, gue kesini cuma bermaksud baik untuk mengingatkan lo"

"mending lo pergi deh Kai gue lagi malas ngeladenin lo yang sok kecakepan itu" sembur Ali pedas

"tenang dulu Li, gue kesini cuma mau bilang mending lo jauhin Prilly deh"

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang