45

2.5K 222 27
                                    

"Prill, maafin gue ya. Gue gak bermaksud untuk mancing emosi lo tadi. Gue cuma gak mau lo sakit hati dengar semua fakta yang gue temuin" kata Gritte pada Prilly. Saat ini mereka sedang berada di kamar Prilly

"gue ngerti"

"maafin gue ya"

"iya"

Gritte memeluk Prilly kemudian beranjak dari atas kasur berniat meninggalkan kamar Prilly sebelum sebuah suara memberhentikan langkahnya

"jadi bener Sisi ikut andil dalam masalah ini?"

Itte menghembuskan nafas kasar "bukan ikut andil Prill, tapi tanpa sengaja dia menghaluskan rencana Kaira. Lo paham lah maksud gue gimana"

"gue paham kok"

"maaf karena gak mau ngasih tau lo tadi. Gue cuma takut lo drop lagi kaya waktu itu"

"ga papa Tte"

"gue keluar ya, mau nonton drakor nih bareng Mila. Lo mau ikutan?"

"gak ah. Gue mau merileks-kan hati dan pikiran gue"

"jangan terlalu dipikirin gue gak mau lo sakit. Lo udah minum obat kan ya?"

"udah kok. Lo tenang aja"

Gritte mengangguk lalu bergegas keluar dari kamar Prilly karena Mila yang sudah memanggilnya.

"gue gak nyangka lo setega itu Si. Lo tega menjebak Rio" batin Prilly menatap kosong tembok kamarnya

***

Terlihat Ali yang sedang mematut diri didepan cermin dengan banyak gaya yang membuatnya terkekeh sendiri.

"astaga, baru kali ini gue sampe segininya mau ketemu cewek" kata Ali terkekeh geli dengan tingkahnya sendiri

Dia berencana untuk menemui Prilly dirumahnya dan ingin mengajak pujaan hatinya berjalan jalan mengelilingi kota jakarta.

"mah, Ali pergi dulu ya" pamitnya pada sang mama

"mau kemana kamu?"

"ada deh"

"mau nge-date ya lo" kata Alya memicingkan matanya

"kepo deh lo. Udah ah, Ali mau berangkat ntar kemalaman lagi"

"yaudah sono"

"bye mah, bye kak. Doa-in yah semoga bidadari Ali mau diajak jalan"

"good lucky my little brother"

Ali mengacungkan jempolnya kepada sang kakak dan berlari keluar menuju garasi untuk mengambil mobilnya.

30 menit kemudian Ali telah sampai di rumah megah berwarna putih bergaya eropa klasik yang tidak lain adalah rumah Prilly.

Setelah keluar dari mobil Ali melangkah kearah pintu rumah Prilly dan menekan bel.

"eh, temannya non Princess ya"

"iya mbak. Prilly-nya ada?"

"ada kok den, silahkan masuk"

"sebentar ya den, saya panggil non princess dulu"

Ali mengangguk dan menunggu dengan sabar di ruang keluarga. Ntah mengapa perasaan Ali saja atau mamang keadaan rumah ini sangat sepi.

Dari arah tangga terlihat Prilly yang baru saja turun dengan memakai baju kaos polos bergambar doraemon dan hot pants, rambutnya acak acakan disertai muka bantalnya dan itu terlihat imut dimata Ali.

"lo ngapain disini?" tanya Prilly dengan suara serak khas bangun tidur membuat Ali gemes

"duduk dulu kali. Lo masih ngantuk ya" seru Ali merapikan rambut Prilly dengan sangat telaten membuat gadis itu menatap ke arahnya dengan tatapan polos

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang