61

2.1K 180 14
                                    

Mila berjalan seorang diri di koridor di saat jam pulang, dia ingin menjalankan tugasnya karena tadi dia sempat melihat Chiko di ujung lorong menuju ruang musik. Matanya celingukan mencari keberadaan cowok yang sudah dia targetkan hingga tiba tiba bibirnya menyeringai saat mendapati Chiko sedang berjalan dari arah yang berbeda dengannya, Mila langsung saja berpura pura sedang baca buku sambil berjalan hingga disaat dia sudah berdekatan dengan Chiko dia sengaja menabrakkan tubuhnya hingga membuatnya jatuh terduduk di lantai.

Bruk

"aduh, sakit banget" ringisnya dengan mata yang berkaca kaca

"lo kalo jalan liat liat dong" ketus Chiko

Mila mengangkat kepalanya hingga matanya bertubrukan dengan netra hitam milik Chiko membuat lelaki itu terkejut karena yang ditabraknya adalah Mila.

"loh Mila, sorry sorry gue gak sengaja tadi" sesalnya

"gak apa apa kok lagian gue juga salah jalan sambil baca novel...awww" ucapnya sambil mencoba berdiri tapi kemudian meringis memegangi lututnya yang mengeluarkan cairan merah alias darah

"ya ampun lutut lo berdarah, mending ke uks dulu ya biar gue obatin luka lo" kata Chiko dengan raut cemasnya

Mila menggeleng "kelamaan, Prilly dan yang lain udah nunggu gue"

"Prilly biar urusan gue sekarang kita ke uks aja dulu, lo bisa jalan?"

"bisa kok" Mila mencoba berjalan namun dia hendak jatuh beruntung Chiko langsung menangkapnya, beberapa detik mereka terlibat saling tatap hingga akhirnya Mila mengalihkan tatapannya dan demi menutupi kegugupannya Chiko langsung menggendong Mila ala bridal style

Sesampainya di uks Chiko meletakkan Mila dengan hati hati di brankar yang berada di sana kemudian dia melangkah menuju lemari yang berisi kotak kotak obat, dia mengeluarkan kotak P3k dan membawanya menuju Mila.

"kalo sakit bilang ya" kata Chiko yang dibalas anggukan dari Mila

"aww,, perih banget" ringis Mila saat kapas dengan cairan alkohol itu menyentuh kulitnya dan dengan segera Chiko meniup lutut Mila hingga membuat Mila menatapnya dengan senyum

"lo emang lembut tapi gue gak akan ketipu sama pembunuh kaya lo" batin Mila sinis

Setelah membersihkan luka Mila Chiko langsung menutup si luka dengan plaster dan kemudian merapikan kotak P3k.

"makasih lo udah ngobatin lutut gue"kata Mila dengan senyum manisnya yang dibalas anggukan dari Chiko "ternyata lo baik ya" sambungnya

"biasa aja kali, lagian gue udah nabrak lo jadinya harus tanggung jawab buat ngobatin luka lo"

"tapi tetep aja lo udah nolongin gue makasih sekali lagi ya"

"ya, santai aja"

"antarin gue ke parkiran ya soalnya lutut gue masih sakit di gerakin"

"oke"

***

"Mila mana?" tanya Prilly

"gak tau. Tadi katanya mau ke toilet" sahut Kirun cuek

"sorry lama" suara Mila terdengar dari arah belakang membuat Prilly, Kirun dan Gritte menoleh

"lo apain Mila" ucap Prilly saat melihat kondisi Mila yang digendong Chiko dengan lutut yang diplaster

"dia gak ngapa ngapain gue kok" sahut Mila

"bukan lo yang gue tanya Mil" sinis Prilly membuat Mila menghembuskan nafas kasar

"sorry tadi gue gak sengaja nabrak Mila jadi dia jatuh dan lututnya luka tapi lo tenang aja Prill gue udah obatin kok lukanya" jelas Chiko

"sengaja kan lo pasti nabrak Mila" tuduh Prilly sambil nunjuk Chiko

"Prill udah dong, lagian gue juga salah karena jalan sambil baca novel. Jadi gak usah diperpanjang ya" bujuk Mila sambil menarik telunjuk Prilly dari wajah Chiko

"udah kelarkan masalahnya? Ayo pulang gue cape" ketus Gritte sambil membuka pintu mobil dan masuk ke dalam mobil disusul Kirun

"kali ini lo gue maafin" kata Prilly kemudian dia masuk ke dalam mobil

"maafin temen temen gue ya" sesal Mila menunduk

Chiko narik dagu Mila membuat gadis itu menoleh kearahnya "gak apa apa kok gak masalah"

Tin... Tin... Tin..

"makasih ya kalau gitu gue balik duluan" kata Mila

"iya"

Mila pun masuk kedalam mobil kemudian mobil itu melaju dengan kecepatan standar dengan Mila yang melambaikan tangan pada Chiko.

"gue bakal manfaatin Mila buat bikin Prilly hancur sama seperti gue hancurin Rio lewat Sisi hahah" batin Chiko tertawa

***

"ngapain lo tadi bareng Mila" suara Angel terdengar saat Chiko hendak mengenakan helm-nya

"bukan urusan lo Ngel" sahut Chiko ketus

"jangan jangan lo suka ya sama dia"

"apaan sih lo gak jelas banget, dah ah gue mau balik. Ikut gak lo?"

"awas aja lo kalau sampai gue tau lo ada afair sama Mila gue bakal aduin lo sama Kaira." kata Angel kemudian dia naik di jok belakang motor Chiko

Mereka pun meninggalkan pekarangan sekolah dengan Chiko yang melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata rata.

***

Prilly memasuki kamarnya setelah tadi mengobrol sebentar dengan Tiara. Dia merebahkan tubuh mungilnya di atas tempat tidur, matanya memandang langit langit kamar.

"ini hari tepat dimana lo pergi ninggalin gue untuk selama lamanya Yo" lirih Prilly, air matanya menetes membasahi pipinya

"lo tau gue sekarang lagi belajar ikhlas untuk menerima kepergian lo walau rasanya berat banget buat gue. Rio gue udah nemuin semua bukti bukti itu, gue bakal bikin mereka merasakan apa yang pernah lo rasakan dulu. rasa sakit itu masih ada setiap gue melihat Kaira dan Chiko yang sedang tertawa tanpa beban, mereka bahagia diatas penderitaan lo dan gue gak akan biarin tawa bahagia mereka bertahan lama Yo, gue bakal bikin mereka menderita, merasakan sakit yang sedalam dalamnya seperti yang lo rasain dulu" ucap Prilly dengan sendu

Tok... Tok... Tok..

"Prill ini gue, boleh gue masuk?" ucap Kirun mengetuk pintu kamar Prilly

"masuk aja Run pintunya gak gue kunci kok" sahut Prilly dengan suara serak

Kirun pun membuka pintu dan melihat Prilly yang tengah berbaring di atas kasurnya dengan memeluk pigura yang Kirun duga adalah pigura Rio.

"lo abis nangis?"

"nggak, ini cuma kelilipan aja kok"

"lo gak bisa bohongin gue, gue udah tau lo luar dalam jadi lo gak punya alasan untuk bohong sama gue" ketus Kirun tapi tangannya mengusap lembut rambut Prilly

"gue cuma kangen Rio aja kok, ini adalah hari dimana dia pergi meninggalkan gue untuk selama lamanya" lirih Prilly

"Prill, ikhlasin ya biar Rio bahagia disana, ini memang berat buat kita terutama lo yang setiap harinya dulu bareng Rio tapi kan kita juga harus bisa ikhlas biar Rio yang ngeliat kita juga bisa bahagia"

"gue lagi coba"

"yaudah lo istirahat ya nanti pas makan malam gue bangunin. Oh ya obat lo udah diminum kan ya?"

"udah kok lo tenang aja"

"ya udah gue keluar dulu ya" ucap Kirun yang dibalas anggukan dari Prilly

"bahagia ya Yo, gue juga bakal coba buat ikhlasin lo" batin Prilly kemudian memejamkan matanya.

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang