57

2K 180 15
                                    

Hari ini adalah hari kepulangan Prilly dari rumah sakit setelah bersusah payah membujuk papa dan mamanya agar mau meminta ijin pada dokter supaya dia diperbolehkan pulang dan di rawat dirumah saja, karena dia benar benar tidak menyukai aroma obat obatan yang ada di rumah sakit.

"kamu masih harus badrest Prill, jadi jangan banyak gerak dulu"

"jangan keluar kamar biar mama aja yang nganterin makanan kamu"

"harus banyak istirahat jangan sibuk sama laptop mulu, biar cepat sembuh"

Celotehan demi celotehan mengucur bebas dari bibir Tiara mengingatkan Prilly agar tidak memiliki aktivitas apa pun dimasa penyembuhan dirinya dan celotehan Tiara itu berhasil membuat Prilly jengkel dan kesal.

"mah Prilly udah baik baik aja kok" lirih Prilly pelan sambil menghela nafas pelan dia sangat tau kalau mamanya ini begitu posesif padanya

"iya mama tau kamu udah sembuh tapi kamu harus ingat kata dokter Dinda kalau kamu harus banyak istirahat dan jangan banyak gerak" sembur Tiara membuat Prilly mengerucutkan bibirnya kesal dan disambut semburan tawa dari Mila, Gritte dan Kirun

"apa lo semua ngetawain gue hah, emang ada yang lucu" ketus Prilly kesal sambil membuang mukanya ke arah lain

"udah ah jangan ngambek mending lo istirahat" kata Kirun tersenyum lembut dan mengelus pelan rambut Prilly

Setelah memastikan Prilly menutup matanya Kirun, Mila, Gritte dan Tiara pun meninggalkan gadis mungil tersebut di kamarnya sendirian.

***

"bulan depan kita udah UN aja, cepet banget" lirih Cassa saat ini mereka tengah berada di kantin menikmati makan siang mereka

"ya mau gimana lagi kan" sahut Sisi santai sambil mencomot kentang goreng yang berada di depannya

"woy jenguk Prilly yok nanti, gue dapat pesan dari Gritte kalau Prilly udah keluar dari rumah sakit" kata Ali antusias, matanya berbinar senang saat mengetahui pujaan hatinya telah keluar dari rumah sakit siang ini

Sisi dan Cassa hanya bisa mengangguk setuju pasalnya mereka juga ingin menjenguk Prilly.

Beberapa jam kemudian mereka telah berada di depan rumah Prilly, lalu Ali pun mengetuk pintu dan dibukakan oleh seorang ART yang bekerja di situ.

"bi kami mau ketemu Prilly" seru Cassa

"mari non, den. Non Princess ada di kamarnya"

Mereka bertiga pun menaiki tangga yang akan membawa mereka ke kamar Prilly. Hingga mereka tiba di sebuah pintu berwarna biru yang bertuliskan 'berani masuk, punya nyawa berapa lo' begitulah tulisannya dan itu membuat Ali terkekeh pelan.

Setelah pintu terbuka terlihatlah di atas kasur ada seorang gadis yang tengah tertidur bersama seorang Pria yang tidak lain adalah Prilly dan Kirun lalu pandangan mereka mengarah ke sofa dimana disana ada Mila yang tengah tertidur sambil memakai earphone dan Gritte yang tidur tengkurap di atas karpet. Art yang mengantar mereka pun pamit pergi karena ingin melanjutkan pekerjaannya.

"astaga" lirih Sisi menggelengkan kepala melihat keempat orang yang berada di satu kamar tersebut

"bangunin aja kali ya" usul Cassa tapi tidak digubris Ali karena pandangannya mengarah pada Prilly yang sedang tidur dengan Kirun. oh bukan itu, pandangannya mengarah pada tangan Kirun yang memeluk pinggang Prilly, hal itu membuat rahang Ali mengeras.

Karena tidak ingin menjadi patung dadakan Cassa dan Sisi pun membangunkan Gritte dan Mila. Setelah mereka berdua bangun, Gritte lalu membangunkan Kirun pelan pelan agar tidak menganggu tidur Prilly.

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang