55

2.3K 206 15
                                    

Saat ini semua orang tengah menunggu seorang gadis untuk membuka matanya setelah dua minggu tidak sadarkan diri dan menurut pengamatan dokter hari ini gadis itu akan sadar.

"pah kok princess belum sadar sadar juga?" tanya Tiara cemas

"sabar mah" sahut Dante merangkul istrinya

Flashback.

Saat Kirun belum juga datang padahal waktu yang sudah ditentukan oleh dokter telah habis. Semua tim medis segera masuk ke ruang ICU untuk melakukan terapi sebagai tindakan untuk menyelamatkan Prilly.

Tiara sudah histeris karena membayangkan betapa sakitnya terapi itu bahkan dirinya pun sudah dua kali jatuh pingsan. Sementara Gritte dan Mila hanya bisa menangis dan sesekali mencoba menelfon Kirun tapi tidak diangkat sama sekali oleh Kirun.

"Kirun sialan kenapa belum sampai juga sih" umpat Gritte dengan air mata yang mengalir dipipinya

"liat aja bakal gue tonjok kalau dia belum datang juga" gerutu Mila sedih

Tak lama terdengar suara langkah sepatu yang terdengar seperti berlari dan dari kejauhan terlihat Kirun yang datang sambil berlari dengan keadaan yang kacau dimana baju kemeja yang seharusnya rapi menjadi kusut, rambutnya yang biasa tertata rapi kini berantakan, kantong mata yang terlihat menghitam dibawah matanya serta mata yang bengkak dan sembab.

"DOKTER DINDA...." teriak Kirun

"ini..hah..hah..obat..nya. hah" katanya ngos ngosan

"tepat waktu tuan Kirun terima kasih saya akan memasangkan ini ke infus nona Prilly permisi"

Setelah kepergian dokter Dinda Kirun jatuh terduduk dilantai karena kelelahan. Melihat keadaan Kirun yang kacau membuat hati Tiara teriris, dia langsung berlutut dan memeluk Kirun dengan sayang.

"makasih prince. Makasih karena udah berjuang mendapatkan obat untuk princess kita" lirih Tiara dengan mata yang berkaca kaca

"mah, itu udah tugas Kirun untuk melindungi Prilly, Gritte, dan Mila. Semenjak Rio pergi Kirun lah yang menggantikan tugas itu jadi mama gak perlu berterima kasih, bahkan kini tugas Kirun bertambah yaitu menjaga mama dan memastikan mama dan papa bahagia" balas Kirun tersenyum

Gritte dan Mila pun serentak memeluk Kirun "you are my hero" bisik Mila membuat Kirun terkekeh dan mengacak rambut Mila

"thanks Run" bisik Gritte yang mendapat anggukan kecil dari Kirun kemudian dia menghapus air mata Itte dengan sayang

"lo hebat Run. Gue pengen bisa kek lo" batin Ali yang menatap pemandangan mengharukan di depannya

"bahkan yang bukan keluarga begitu baik pada Prilly sedangkan aku yang seorang ibu malah menelantarkannya dulu" batin Mariska menatap nanar ke arah depan

Flashback off.

Kirun sedari tadi duduk disamping Prilly dan menggenggam tangan gadis itu dengan lembut, matanya tak beralih sedetik pun dari wajah Prilly.

"bangun Nyil, gue kangen" batinnya

Jari tangan Prilly yang digenggam oleh Kirun bergerak pelan membuat Kirun mengalihkan pandangan ke arah jari Prilly.

"mah, pah jari Prilly gerak" ucap Kirun heboh

"Mila panggil dokter" ujar Dante kemudian dia menyusul Tiara dan yang lain untuk melihat putrinya

Perlahan namun pasti mata Prilly terbuka sempurna walau pandangnnya masih memburam namun itu tak lama.

"ha..us" lirih Prilly pelan bahkan tidak terdengar

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang