80

817 125 14
                                    

Saat suasana haru itu masih berlangsung, dari arah belakang tampak seorang bocah kecil yang berusia kira-kira 6 tahunan melangkah dengan riang.

"Kak Plilly.." panggil nya dengan suara yang lumayan keras

Prilly berbalik dan menemukan Malik sendirian.

"Malik...." sahut Prilly senang,dia langsung berlari menuju Malik dan memeluk anak itu

"Malik lindu tau sama kak Plilly.."

"Kak Prilly juga rindu sama Malik.." sahut Prilly sedikit terkekeh karena Malik yang sudah besar tapi tetap saja sangat sulit mengucapkan huruf R

"Acalanya udah selesai yah.."

"Udah, emang kenapa..? Malik datangnya telat sih.." gurau Prilly padahal masih ada acara penutup

"Tadi mobil Papa tiba-tiba mogok, jadi Malik sama Mama telat deh.." lirih Malik sedih

"Jangan sedih dong, entar Malik ikut ke rumah kak Prilly yah.. nginep lagi mau nggak..?"

"Mau, tapi bilang Mama dulu yah.."

"Oke baiklah anak ganteng.."

Melihat keakraban Malik dan Prilly diam-diam Ali tersenyum tipis. Dia membayangkan suatu saat nanti jika menikah dengan Prilly dan memiliki anak pasti Prilly sangat senang seperti ini.

"Malik, Mama kan udah bilang tungguin Mama malah lari duluan.." kesal Alya

"Ini nih anaknya kak.." sahut Prilly terkekeh

"Kamu buat Mama kesal yah.." bisik Prilly yang dibalas anggukan dari Malik

"Yaudah sana minta maaf sama
Mama.."

"Mah, maafin Malik yah. Malik janji gak akan seperti ini lagi.." lirih Malik sambil memeluk pinggang Alya

"Uhh, iya Mama maafin tapi janji yah gak akan seperti ini lagi.."

"Iya Mah janji.."

......

Prilly berdiri di balkon kamarnya sambil menyesap hangatnya susu coklat. Angin malam seolah tidak ada apa-apanya dibandingkan rasa sakit dihatinya.

Prilly menghembuskan nafas kasar kemudian dia memilih masuk ke kamarnya dan mengunci pintu balkon.

Lusa adalah hari keberangkatannya ke Swiss. Jadi besok dia ingin menghabiskan waktu dengan Malik dan juga mengunjungi makam Rio.

Tatapan Prilly jatuh pada sosok mungil yang kini terbaring di kasurnya. Yah, dia Malik..

Malik memilih menginap di rumah Prilly karena katanya dia sangat merindukan gadis itu.

"Belum tidur Prill..?" tanya Mila yang masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu

"Belum. Lo sendiri kenapa belum tidur..?"

"Gue gak bisa tidur.." sahut Mila kemudian dia membaringkan tubuhnya di samping Malik

"Ganteng banget sih nih anak kalau lagi tidur. Dulu emak sama bapaknya pas bikinnya mungkin sambil ngebayangin Jungkook kali yak.." seru Mila di sertai kekehannya

"Haha.. bisa aja lo bakul cilok.."

"Enak aja. Masa gue cantik-cantik begini di katain bakul cilok.."

"Siapa bilang Lo cantik..?"

"Banyak noh yang bilang.."

"Iya iya Lo cantik.."

"Tuh kan Lo aja mengakui.."

"Iya Lo cantik kalau di liat dari atas Monas pake sedotan hahahha..."

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang