39

2.7K 179 52
                                    

"lo liat mama gak?" seru Mila saat menyadari sang mama sudah tidak bersama mereka lagi

"lah, bukannya di belakang yah tadi bareng lo" seru Prilly

"gak ada Mpril, makanya gue nanya"

"yaudah kita cari mama dulu yuk" usul Kirun

"kita mencar cari mama nanti kita kumpul disini" seru Dante yang dibalas anggukan dari semuanya

Mereka berpencar mencari keberadaan Tiara hingga tanpa sengaja mata Prilly menatap seseorang yang terlihat sedang dimarahi oleh seseorang.

Mata Prilly membulat saat menyadari bahwa mamanya yang sedang dimarahi oleh orang itu.

Tanpa menunggu lagi Prilly langsung saja berlari menuju ke arah mamanya.

Sementara itu di tempat Tiara, dia sedang berusaha meminta maaf pada wanita yang ditabraknya itu.

"mah, udahlah gak usah dibesar besarin, lagian tante ini juga udah minta maaf"

"gak bisa gitu Sisi, dia udah bikin mama malu karena ngejongrok dilantai" seru wanita itu yang tidak lain adalah Mariska dan Sisi

"maaf mba saya bener bener gak sengaja. Tadi saya buru buru"

"MAAF, MAAF. EMANG MAAF KAMU BISA MENGHAPUS RASA MALU SAYA HAH!" bentak Mariska pada Tiara

Semua orang yang berlalu lalang pun menolehkan kepala mereka untuk sekedar melihat atau menonton keributan itu.

Prilly yang mendengar mamanya dibentak pun menjadi emosi hingga dengan cepat dia melangkahkan kakinya.

"SIAPA YANG MEMBERIKAN IJIN KEPADA ANDA UNTUK MEMBENTAK MAMA SAYA" suara lantang itu membuat semua orang menolehkan kepala kearahnya

Disana berdiri Prilly dengan raut wajah yang tidak dapat diartikan. Matanya menatap tajam pada dua orang yang tadi membentak mamanya. awalnya Prilly terkejut karena yang membentak mamanya adalah Mariska mama kandungnya. Tapi itu semua ditutupi oleh rasa marahnya karena Mariska telah membentak orang yang paling berharga di hidup Prilly.

Mariska tertegun melihat Prilly yang menatap matanya dengan tajam. Ntah mengapa ada rasa sakit dihatinya kala melihat Prilly yang menatapnya begitu, apa lagi saat Prilly menyebut orang yang berada di depannya ini dengan sebutan mama.

"SAYA TANYA SEKALI LAGI, SIAPA YANG MEMBERI ANDA IJIN UNTUK MEMBENTAK MAMA SAYA" seru Prilly tegas bak seorang pemimpin

Tiara langsung memegang lengan Prilly disertai senyum manisnya "mama gak papa princess, ini juga salah mama karena tadi tidak sengaja menabrak mbak ini"

"tapi mama kan udah minta maaf, kenapa malah dibesar besarin sih" seru Prilly sinis menatap dua orang yang berada di depannya yang kini hanya diam

"apa yang membuat nyonya Mariska begitu marah pada mama saya sehingga membuat anda sampai membentaknya" seru Prilly dingin membuat Sisi menatap Prilly lamat lamat

"kamu kenal mereka sayang?" tanya Tiara

"hanya sebatas mengenal mah tidak lebih"

"MAMA" teriak sebuah suara melengking membuat mereka semua kembali menoleh kearah asal suara

Terlihat dua gadis cantik dan dua orang pria berbeda generasi sedang berlari menuju kerumanan dan menghampiri Tiara. Mereka tidak lain adalah Mila, Gritte, Kirun dan Dante.

"mama kenapa?" tanya Gritte

Tiara tersenyum "mama gak papa tadi hanya tidak sengaja menabrak mbak ini"

"tapi mama gak apa apakan" seru Mila sambil mengelilingi Tiara mencari cari ada yang luka atau tidak di tubuh mamanya

"mama gak apa apa kok tenang saja"

Lalu pandangan Mila, Kirun dan Gritte beralih pada dua orang yang berada di depan mamanya dan betapa terkejutnya mereka saat melihat siapa orang itu. Langsung saja Kirun dan Mila berlindung di balik tubuh dante, badan mereka menegang bahkan keringat dingin mengucur membasahi tubuh mereka.

"hei, Princes, prince kalian kenapa?" seru Dante kaget melihat reaksi kedua anaknya waktu melihat kedua orang yang ditabrak Tiara

"papa" lirih Mila dan Kirun lirih. sungguh walaupun mereka sudah besar tapi luka dihati mereka yang disebabkan oleh wanita yang tidak lain Mariska itu sudah membekas di hati mereka

"Prilly" lirih mereka pelan bahkan tidak terdengar

Gritte segera mengalihkan pandangan ke arah Prilly dan segera menuju ke samping Prilly dan meletakkan tangannya di bahu gadis itu

"lo gak papa?" bisiknya yang dibalas anggukan dari Prilly

"jadi, apa masalahnya sampai anda membentak mama saya" seru Prilly tajam mengulangi ucapannya

Mariska pun menatap Prilly tak kalah sengit, dia mencoba menguasai kembali perasaannya "hah, ternyata anak yang tidak tahu diri ya. Udah dapet keluarga baru ya, makanya sombong" cibir Mariska membuat darah Prilly mendidih

Dante yang melihat putrinya di rendahkan pun angkat bicara "jaga bicara anda mengenai putri saya, dia jauh lebih baik dari pada anda seorang ibu yang dengan teganya mencampakkan anak sendiri padahal anak itu adalah sebongkah permata yang indah" seru Dante sengit

Tiara mengerutkan dahi bingung mengapa suaminya berkata begitu apa dia mengenal wanita ini begitulah pikiran Tiara saat ini. Dante memang sudah mengetahui semua masalalu anak angkatnya itu. Sebenarnya Tiara juga sudah tahu, tapi Tiara tidak mengenal orang tua kandung anak angkatnya sedangkan Dante, dia mengenalnya.

Mariska terkejut dengan ucapan Dante "tau apa anda tentang saya"

"saya tahu semua tentang kamu dan keluarga kamu bahkan saya tau semua perilaku kamu pada putri saya Prilly"

"hah, sepertinya anda sudah tertipu dengan wajah sok polos anak tidak tahu diri ini ya. Wah.. Selamat karena anda sudah berhasil ditipu" seru Mariska sinis

"mah, udah mah. Jangan buat keributan lagi"

"kamu diam aja Sisi"

"tapi mah.."

"diam"

Sisi hanya bisa pasrah dengan kelakuan mamanya yang tergolong bar bar tersebut.

Prilly berjalan mendekati Mariska lalu manarik tangan Mariska dan meletakkan segepok uang ditangannya.

"itu sebagai ganti rugi karena mama saya sudah menabrak anda" setelah mengucapkan itu Prilly segera berbalik sementara Mariska menatap nanar uang itu

"oh iya satu lagi" ucap Prilly kembali membalikkan badannya menghadap Mariska dan Sisi membuat kedua orang itu menatap Prilly

"ini peringatan, jangan pernah anda menyakiti keluarga saya seperti tadi saat anda membentak mama saya. Jika itu sampai terjadi lagi anda dan keluarga anda akan mendapatkan akibatnya. Tidak peduli dengan siapa anda ataupun jabatan suami anda" seru Prilly dingin

"ayo mah, Prilly mau pulang" Tiara hanya menganggukan kepalanya lalu merangkul Prilly menjauhi tempat itu diikuti oleh sang suami beserta anaknya yang lain

Sementara Mariska dan Sisi hanya menatap kepergian mereka dengan tatapan nanar.

"mereka siapa? Kaya-nya kalian kenal. Apalagi papa tadi seperti kenal banget" ucap Tiara saat sudah sampai dimobil

"mereka orang tua kandung Prilly mah" lirih Prilly tak tau kenapa air matanya menetes saat mengucapkan itu

"mereka yang udah hiks.. hiks.. Buang Prilly"

Tiara terkejut, ternyata wanita itu yang sudah mencampakkan mutiara seindah Prilly.

"jangan menangis sayang, gak apa apa, ada mama disini" ucap Tiara menenangkan Prilly sambil memeluk tubuh gadis itu yang kini bergetar

Dante pun dengan sabar mengelus rambut Prilly menambah kesan tenang di hati gadis itu, hingga tanpa sadar dia malah tertidur di pelukan Tiara.

Dengan senyum manis Tiara mengecup rambut Prilly "tidurlah sayang, mereka tidak akan bisa berbuat jahat padamu, ada mama dan papa yang akan menjaga mu"

"semoga aja Prilly gak nangis lagi disaat bangun nanti" batin Mila

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang