75

1K 137 22
                                    

Prilly dkk tengah berkumpul di kamar Mila. Mereka berempat duduk melingkar dengan laptop yang berada di tengah-tengah mereka.

Layar monitor di laptop menayangkan beberapa adegan yang menguras emosi juga lelehan air mata mulai keluar dari kelopak mata masing-masing.

Yah, keempatnya kini sedang menonton kembali adegan per adegan yang merenggut nyawa seseorang yang mereka sayangi.

"Dua hari dari sekarang adalah hari promnight di Garuda. Gue pengen semua selesai hari itu juga." ucap Prilly setelah tayangan di laptop telah selesai. Dia memandangi semua saudaranya dengan tatapan terluka dan dendam

"Lo tenang aja, semuanya udah gue atur. Yang terpenting sekarang Lo istirahat, Lo belum pulih bener Prill." seru Gritte sambil menepuk bahu Prilly

"Tolong jangan larang gue buat ikut. Gue juga pengen balas semua perbuatan mereka terhadap Rio." lirih Prilly sedih

"Kita gak larang Lo buat ikut kok. Lo pasti ikut, kan yang buat rencana elo. Dah ya, mending sekarang Lo ke kamar istirahat." seru Mila sambil tersenyum tipis dan di balas anggukan setuju dari Kirun

Prilly pun mengangguk dan beranjak dari duduknya untuk kembali ke kamarnya.

"Maksud Lo ngomong gitu ke Prilly apa Mil?. Lo mau buat Prilly drop lagi hah? Lo tau sendiri kan sejak Prilly masuk rumah sakit beberapa waktu lalu, keadaan dia sampai sekarang masih belum Pulih bener." sentak Gritte marah

"Sorry Tte, gue terpaksa ngomong gitu supaya Prilly balik ke kamarnya dan istirahat. Gue tau resiko dari perkataan gue tapi gue juga gak mau Prilly nekat nemenin kita terus cuma untuk minta ijin tetap ikut. Gue sayang Prilly, gue juga gak mau bikin dia tambah drop. Tapi apa lo pernah mikir, Prilly selalu berusaha untuk menemukan semua bukti-bukti itu karena dia pengen Kaira dan antek-anteknya mendapatkan hukuman yang berat." jelas Mila membuat Gritte menghela nafas pelan

"Maafin gue.." lirih Gritte tertunduk

"Gue ngerti lo kayak gitu karena pengen yang terbaik untuk Prilly dan gue pun sama." sahut Mila lalu menepuk bahu Gritte sambil tersenyum

"Udah. Sekarang kita bahas rencana kita dan jangan mengambil banyak resiko karena gue yakin Prilly pasti bakal nekat ikut turun tangan." seru Kirun

"Gue setuju sama Kirun." seru Mila

Sementara itu di kamar yang di penuhi pernak pernik Doraemon, Prilly sedang duduk di kursi belajarnya sambil menatap sebuah foto yang menampilkan sosok Rio.

Dia mengusap pipi Rio yang berada di Foto sambil meneteskan air mata.

"Aku bakal usaha buat dapat keadilan untuk kamu. Kamu yang tenang di sana yah, tetap jagain aku karena aku gak bisa tanpa kamu." lirih Prilly

Bayang-bayang kenangan indah bersama Rio menyusup masuk ke pikirannya. Senyum manis Rio, tawanya, bahkan sifat manja Rio pun kembali terputar bagai kaset rusak di otak Prilly.

"*Ayo kesini aku punya hadiah buat kamu."  seru Rio sambil menarik tangan Prilly

"Kamu jangan tarik-tarik dong, ntar kita jatuh." sahut Prilly kesal

"hei dengar yah, aku gak bakal pernah buat kamu jatuh ataupun terluka. Walaupun nanti aku gak ada lagi di samping kamu, aku gak bakal pernah ninggalin kamu. Aku akan selalu jaga kamu*."

Perkataan demi perkataan Rio terngiang di ditelinga Prilly dan semakin menambah luka di hatinya.

Prilly beranjak dari kursi belajar menuju kasurnya. Lalu, membaringkan tubuhnya sambil memeluk foto Rio.

.......

Ali memetik senar gitarnya asal. Saat ini dia sedang duduk di pinggir kolam renang bersama dengan Cassa.

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang