51

2.6K 217 36
                                    

Ehemm

Deheman Leo mengalihkan atensi sebuah keluarga itu untuk kembali fokus pada perbincangan awal mereka.

"maaf pak Leo, sampai lupa dengan kehadiran anda dan keluarga anda" kata Dante dengan sopan

"tidak apa-apa pak" sahut Leo dengan pelan, matanya sedari tadi menatap ke arah Prilly tanpa beralih sedikit pun

"jadi, bisa pak Leo jelaskan maksud kedatangan anda beserta keluarga anda kemari?"

"bukankah sudah jelas saya katakan bahwa saya ingin berbicara dengan Prilly sekaligus ingin membawanya kembali kerumah" jelas Leo dengan tegas dan formal

Disamping Dante Tiara sudah gelisah, dia sangat menyayangi Prilly dan dia tidak ingin putrinya itu diambil oleh orang lain walaupun dia jelas tau bahwa yang berada di depannya kini adalah orang tua kandung putri angkatnya tersebut.

Dante yang mengetahui kegelisahan sang istri pun menghela nafas pelan kemudian menatap Prilly dan mengelus lembut rambutnya. Kenyamanan yang diberikan Dante mampu membuat Prilly menutup matanya dan menyusup kepelukan sang papa angkat.

"semuanya papa serahin sama kamu princess, ikuti kata hati kamu jangan sampai menyesal nantinya" kata Dante lembut

Prilly mendongak menatap Dante matanya berkaca kaca, dia masih tetap memeluk Dante dengan erat kemudian beralih menatap kedua orang tua kandungnya yang menanti jawaban dari dirinya.

"maaf tapi aku akan tetap bersama dengan mama Tiara dan papa Dante"

Deg

Jawaban Prilly meremas hati Mariska dan Leo, harapan besar mereka terhempas jauh sejauh jauhnya. Pandangan Mariska nanar, satu tetes air mata mengalir di pipinya. Prilly yang biasanya tidak menyukai air mata ntah mengapa kini menjadi suka, tidak ada niatan sedikitpun untuk mengapus air mata itu dari pipi Mariska.

"maafin mama nak, maafin mama yang gak pernah sayang sama kamu. Mama benar benar minta maaf, ayo pulang nak kembali ke rumah" kata Mariska terisak sambil memegang tangan Prilly

Prilly melepaskan tangannya yang dipengang oleh Mariska "maaf tapi rumah yang anda katakan bukanlah tempat berpulang yang nyaman bagi saya. Rumah saya hanya disini, dipelukan papa Dante dan mama Tiara juga bersama dengan saudara saudara saya yang lain" katanya dengan bahasa formal

"Prill pulang ya kita mulai semuanya dari awal, gue pengen banget lo ada disamping gue setiap harinya" kata Sisi menimpali matanya sudah sembab karena air mata yang mengalir

Prilly menggeleng dengan tegas "dulu disaat gue ada, lo gak pernah tuh baik sama gue" katanya menatap tajam Sisi

"disaat gue lagi butuh lo gak pernah ada bahkan disaat gue lagi sekarat karena obat gue abis lo sama sekali gak ada niatan buat bantu gue padahal lo liat gue yang terduduk lemas di kamar gue waktu itu, dan sekarang lo bilang lo butuh gue? Haha.. Kalian lucu tau gak, setelah kalian buang gue dan sekarang dengan gampangnya kalian bilang kalian butuh gue" lanjut Prilly menggeleng sambil tersenyum miring

"ALASAN KALIAN BASI TAU NGGAK" teriaknya dengan lantang kemudian langsung pergi dari sana

"princess" panggil Dante hendak menyusul Prilly tapi keburu ditahan Ali

"biar Ali yang nyusul om" katanya yang dibalas anggukan dari Dante sementara Leo memeluk Mariska yang menangis terisak dan Sisi yang ditenangkan oleh Cassa

"lo yang sabar, mungkin ini cobaan buat keluarga lo karena udah menyia nyiakan orang seperti Prilly" bisik Cassa

"pah" lirih Mariska menatap Leo

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang