Kelas Bobrok

"Minggu dan Hujan"

Hari minggu, adalah hari yg selalu dinantikan para pelajar, karena di hari minggu mereka dapat berehat dari segala macam kegiatan sekolah.

Seperti saat ini, seorang gadis terlihat masih bergelung dengan selimut kesayangannya padahal jam sudah menunjukkan pukul 09.30.

"Bangun hey, anak gadis jam segini belum bangun, ntar jodohnya diambil org loh!"

"Inikan minggu Ma, gpp ntar juga kalo jodoh gak bakal kemana ma."

"Dasar kamu ini."

.................

Sementara dilain tempat seorang pemuda sudah terlihat rapih dan bersiap untuk pergi.

"Pagi2 udh rapih aja,mau kemana nih?"

"Mau apel dong Bun.."

"Aduh anak Bunda udh gede ya..." Goda sang Bunda

"Iya dong anaknya siapa dulu, anaknya bunda cantik.."

"Hmmm bisa aja mujinya, pasti ada maunya nih..."

"Engga kok bun, cuma minta do'a restunya aja supaya di terima baik sama keluarganya..."

"Pasti bunda do'ain, semangat ya pejuang cinta!"

"Ahhaha Bunda bisa aja. Yaudah Bun aku berangkat dulu ya.."

"Iya sayang hati2 ya, titip salam buat calon mantu bunda yg cantik sama titip salam juga buat calon besan."

"Siap Bun, aku berangkat, Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

..............…...…...

"Pah, udah semuanya belum?"

"Udah mah tinggal berangkat aja."

"Assalamualaikum.…" Ucap seseorang dari halaman rumah

"Wa'alaikumsalam sebentar.."

Cklek

"Eh, ada Dion."

"Iya Ma." Dion langsung mencium tangan Mama

"Nyari Ine ya?"

"Iya ma, Inenya ada?"

"Ada tuh masih tidur, kamu bangunin aja."

"Siap ma, oh iya mama dapat salam dari Bunda."

"Oh iya, Bunda kamu gimana kabarnya?"

"Alhamdulillah baik Ma. Mama sudah rapi mau kemana?"

"Mama sama Papa mau kerumah neneknya Ine, nanti kamu bilangin Ine ya."

"Siap ma."

"Eh ada nak Dion." Sapa Papa yg baru keluar dari rumah.

"Pak." Dion mencium tangan Papa Ine.

"Papa sama Mama berangkat dulu ya, jagain Ine, awas hati2, kalian cuma berdua dirumah. Papa percayakan Ine sama kamu." Ucap Papa Dadan dengan sedikit nada ancaman.

"Iya pak, aku bakal jagain Ine."

"Bagus."

.............

"Ne, bangun.."

"Bentar Ma, 15 menit lagi..." Gumam Ine dengan masih memejamkan matanya.