"Yen, pegel?" Tanya Rifan saat melihat Alsyi beberapa kali memijit betisnya sendiri.
"Iyalah kamvret! Gila aja kita berdiri udh 2 jam"
Alsyi heran saat melihat Rifan tiba-tiba berjongkok sambil menyandarkan punggungnya ke bagian belakang mobil (apaan sih namanya?).
"Ngapain nih bocah udh kek org mau ngelamar aja pakek posisi kek gitu" Batin Alsyi
"Sini duduk" Ucap Rifan menepuk sebelah pahanya.
Alsyi heran sekaligus malu, untung saja tak ada org yg memperhatikan mereka karena sebagian fokus ke depan dan beberapa ada yg tidur termasuk ke 4 sahabatnya.
"Apaan sih kek drama aja lu!"
"Ck, katanya pegel, sini mumpung gue lagi baik."
"Ogah, gue tau lo juga pegel, ntar kalo gue duduk di pangkuan lo, malah tambah pegel lagi"
"Iya jg sih, tp gpp sini duduk aja."
Alsyi cukup tersanjung sebenarnya dengan sikap Rifan, namun tak memperlihatkannya. Maklumlah tipe2 tsundere akut. Tp masa iya ia harus duduk begitu kan malu di liat org2. Pada akhirnya ia memilih duduk di samping Rifan dan ikut bersandar pada bagian belakang bus. Jd posisinya mereka berdua duduk lesehan.
"Udh gini aja" Ucap Alsyi kemudian memejamkan matanya.
Dan hal itu tak berlangsung lama, karena setelah beberapa penumpang turun, mereka mendapat kursinya kembali.
Dari Fan-Syi, kita beralih ke kursi depan dimana ada Dion yg tengah risih karena Ari yg tidur di bahunya.
"Ri, bangun elah geli gue posisi gini ama elu."
"Berisik bgt sih Yon, gue ngantuk tau."
"Ya jgn nyender juga, ntar lo ngiler lagi"
"Heh gue kagak ngiler ya!"
"Kagak apaan? Kagak salah lagi?"
"Iye eheheheh" Dion memutar matanya malas, kemudian ia mendapat tepukan dari penumpang yg duduk dibelakangnya. Dion pun melirik org tersebut.
"Apa Wid?"
"Mau tuker? Liat noh kasian gue liat Ine tidur palanya kepentok kaca mulu." Dion melihat kesayangannya itu tengah tidur bersandar pada kaca bus. Tanpa berfikir lagi iapun mengangguk dan bertukar posisi dengan Widya.
Setelah ia berada di samping Ine, Dion sedikit menggeser tubuhnya kemudian menyamankan posisi kepala Ine untuk bersandar di dadanya, tak lupa dengan sedikit usapan2 lembut di rambut kesayangan. Hal itu membuat Ine semakin nyenyak dalam tidurnya dan semakin luas pula berlayar di alam mimpi. Dimana ia bermimpi tengah tertidur di pelukan biasnya Kim Taehyung BTS.
"Ri, minjem earphones dong" Beralih ke kursi depan tempat Widya dan Ari.
"Nih, sebelah tapi, gue juga mau dengerin musik biar gak ngantuk."
"Wokeh, playlist lo atau gue nih?"
"Lo aja, gue ngikut terserah lagu apa aja yg penting bisa bikin gue gak ngantuk."
Dan akhirnya mereka berdua fokus mendengarkan musik dan sesekali bergoyang dengan iringan lagu sambalado dan juragan empang.
.....................
Setelah melakukan perjalanan selama berjam-jam, akhirnya mereka tiba di tempat tujuan. Dan saat keluar dari bus, hal pertama kali yg mereka lihat adalah pemandangan langit selepas senja. Sudah mulai gelap namun masih terlihat bias2 warna jingga di langit yg perlahan menghilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Bobrok
FanfictionGimana jadinya kalo lo satu-satunya cewek di kelas lo. Itulah yang dirasakan seorang Ine Meisya. Sebangku ama cowok yang lu suka diem-diem, padahal lo tau dia udah punya doi.