Gimana jadinya kalo lo satu-satunya cewek di kelas lo. Itulah yang dirasakan seorang Ine Meisya. Sebangku ama cowok yang lu suka diem-diem, padahal lo tau dia udah punya doi.
Dion kehilangan kesadarannya, hanya ada satu tujuan yg saat ini ada dibenaknya sedangkan Ine tak dapat berbuat apa-apa ia sudah telak terjebak dengan pesona seorang Dion Yasha Dirgantara.
Perlahan namun pasti mereka hampir bertemu, hingga .....
"Awas hati-hati, kalian cuma berdua dirumah, PAPA PERCAYAKAN INE SAMA KAMU.."
Deg
Sekelebat ucapan papa Ine lewat di benak Dion, hingga ia mendapatkan kesadarannya kembali.
Dion memundurkan tubuhnya hingga berjarak dengan Ine, ia duduk sembari menutup kedua wajahnya merasa bersalah.
Sedangkan Ine hanya memandang Dion bingung, ada segurat rasa kecewa dalam hatinya karena hal yg ia bayangkan tak terjadi, namun di satu sisi ia senang karena Dion sosok laki2 yg baik dan ingin selalu melindunginya bukan merusaknya.
Beberapa menit mereka tenggelam dalam kecanggungan dan pemikiran sendiri, hingga Dion memulai percakapan diantara mereka.
"Maaf Ne"
"Gpp, gue ngerti kok" ucap Ine tersenyum lembut
"Gue pulang aja ya"
"Tapikan diluar masih hujan.."
"Iya sih"
"Udah mending makan dulu, lo mau gue masakin apa ?"
"Apa aja deh, terserah Chef Ine."
"Okelah kalo begitu."
Ine melangkahkan kakinya kedapur dan memilih beberapa bahan masakan yg akan ia olah.
Pertama ia membersihkan ayam yg ia ambil dari dalam kulkas, kemudian merebusnya. Sambil menunggu Ine memotong beberapa sayuran untuk tambahan sup nya.
Ine terlihat begitu cekatan mengolah bahan, tanpa sadar semua kegiatannya di awasi seseorang yg sedang berdiri di depan pintu masuk dapur.
"Gue tulus sayang sama lo Ne, gue gak mau ngerusak lo. Gue mau melindungi lo dari semua hal termasuk dari diri gue sendiri. Seandainya lo emang ditakdirin Tuhan buat gue, mungkin pemandangan ini yg bakal gue liat setiap hari. Tunggu gue Ne, gue bakal berjuang buat milikin lo sepenuhnya." Batin Dion tersenyum lembut tanpa mengalihkan pandangan dari Ine yg sedang sibuk meracik bahan makanan.
...............
Semangkuk besar sup terlihat masih mengepul panas, namun kedua orang yg sedang duduk bersebrangan itu tak sabar dan langsung mengambil sup ke mangkuk masing-masing.
"Anjir Ne, itukan masih panas?!"
"Menurut gue gak kok" timpal Ine lanjut memakan sup ayamnya.
"Gue gk nyangka lo bisa masak se enak ini." Ucap Dion jujur.
"Lebay lu ah!"
"Gue serius Ne."
"Iya2 bawel, makan aja sono!"
"Iya ini juga makan."
Setelah itu hening hanya terdengar dentingan sendok dan piring yg saling beradu.
Hingga suara orang datang membuat suasana sunyi hilang.
"Assalamualaikum Mama pulang.."
"Wa'alaikumsalam" jawab Ine dan Dion
"Eh lagi pada makan ya?"
"Iya ma." Ucap Dion tersenyum ramah
"Ne, kalo udh beres makannya bantu mama beresin oleh2 dari nenek kamu."
"Iya Ma."
Ine mengikuti mamanya ke dapur, sedangkan Dion masih duduk di kursi meja makan.
"Anak papa amankan Yon?" Ucap Papa Ine saat menghampiri Dion.
"A..aman k..ko Pa." Jawab Dion gugup
"Knp gue gugup gini sih?" Batin Dion
.............
"Ne gue pulang dulu ya."
Saat ini Dion sudah bersiap pulang dengan c oren kesayangannya.