Sepulang dari sekolah mereka sepakat untuk ngumpul di rumah Alsyi membahas acara yg akan diselenggarakan anak osis, namun sebelum itu mereka pulang terlebih dahulu ke rumah masing-masing.
Seperti saat ini, Alsyi sedang menyiapkan beberapa cemilan dan minuman.
"Bakalan ada tamu Al?" Tanya nenek Alsyi
"Iya Ne, temen2 pada mau maen kesini."
Tak lama dari itu, terdengar suara motor yg berhenti tepat di depan rumah Alsyi.
"Assalamualaikum Iyen!"
"Wa'alaikumsalam.." jawab Tante Alsyi yg kebetulan sedang berada di depan rumah Alsyi.
"Permisi Tante, Alsyinya ada?" Tanya org tersebut sopan.
"Ada, masuk aja."
"Iya makasih Tan ."
Karena telah mendapat izin, org tersebut langsung masuk karena memang pintunya terbuka, lalu ia duduk di atas karpet yg sudah digelar.
"Sepi gini disinimah eung" gumam org tersebut dengan logat sundanya.
Saat org tersebut beranjak untuk mencari pemilik rumah, tiba2 pemilik rumah tersebut keluar dari kamarnya dengan pakaian yg hmmm...
"Astaghfirullah Yen auratmu.." ucap c cwok itu menutup wajahnya dengan tangan.
"Anjir! Gue kira kagak ada elu sapi!" Alsyi langsung masuk kembali kekamarnya tak lupa dengan membanting pintu.
"Rifan masih polos, Rifan gak liat apa2." Gumam org tersebut yg ternyata adalah Rifan.
Tak lama dari itu Alsyi keluar dari kamar dengan pakaian yang lazim.
"Lu sih masuk kagak bilang2 kek jelangkung aja."
"Ya sorry lagian tadi gue liat pintunya kebuka, gue kira yg lain udah pada kesini."
"Blum.."
"Ekhem! Duh tenggorokan gue seret gini ya?"
"Minum tinggal minum aja kagak usah ngode2." Ucap Alsyi acuh.
"Eheheh tau aja." Rifan mengambil minuman yg sudah disediakan oleh Alsyi di atas meja.
"Aunti...." Seorang anak kecil perempuan menghampiri Alsyi dan duduk dipangkuannya.
"Itu anak lu Yen?"
"Anak dari Hongkong? Ini ponakan gue namanya Sofia."
Sofia menatap Rifan dengan tatapan polosnya, dan Rifan balas menatap Sofia namun terlihat seperti tatapan org marah dan hal itu membuat sofia menangis keras.
"Hwuaasa...Aunty....."
"Anjir Fan lu tanggung jawab ponakan gue nangis."
"Salah gue apa anjir?"
"Muka lo tuh lebih nyeremin dari jin tomang!"
"Jahat amat."
Tak taukah mereka bahwa ada 4 org yg asik menonton tingkah mereka dari depan pintu yg terbuka.
"Duh Pak Ketos ama Ibu Waketos." Widya
"Gini nih kalo masih bocah udh punya bocah." Ari
"Kek liat adegan di cerita WP yg gue baca." Ine
Sedangkan yg satu lagi no komen.
........................
Setelah semua kejadian tadi, kini Alsyi, Widya, Ine, Rifan, Dion dan Ari sudah duduk berkumpul membahas acara yg akan diselenggarakan.
"Jadi lomba apa aja nih yg bakal kita adain?" Tanya Alsyi yg sibuk mengetik proposal di laptopnya
"Menurut gue sih jangan terlalu banyak, soalnya kita bermain ama waktu dan kesiapan anak2 peserta lombanya juga."Rifan
"Acara perlombaan nya langsung disekolah?" Tanya Ine
"Engga, kita buat lomba yg berbasis online, biar kekinian dan supaya peserta lebih kreatif, dari pada bikin vidio yg unfaedah." Jawab Rifan.
"Betul tuh gue setuju, kita juga bisa manfaatin aplikasi yg lagi viral itu buat bikin vidio lomba" timpal Dion.
"Maksud lo tiktokan Yon?" Tanya Ine.
"Iya, dari pada bikin vidio yg gak jelas, lebih baik buat vidio yg beredukasi dan bermanfaat."Dion
"Mantul! Ntar hasilnya gue up di akun YouTube gue." Ari
Sekedar informasi, Ari ini bercita2 menjadi seorang YouTubers yg sukses dan memiliki banyak subscribers.
"Ngomong2 tiktok gue jadi kebayang baca puisi pake backsound Dj jedag-jedug." Gumam Rifan
Sedangkan teman2nya hanya memandang Rifan dengan tatapan datarnya.
"Dasar Dj KW!" Widya
"Eh, gak kerasa nih bentar lagi Dzuhur." Gumam Ari melihat jam tangannya.
"Udh dulu, kita persiapan shalat Dzuhur, setelah itu baru kita mulai lagi." Usul Dion
"Nah mantul tuh. Baik, rapat hari ini kita tunda dulu, dilanjutkan setelah beres nyeblak."
"Lah, siapa yg mau bikin seblak?"tanya Alsyi
"Gini Yen, setelah shalat kalian ciwi2 masakin kita seblak. Sumpah dari tadi cacing gue pada demo Yen."
"Yaudah, tapi uangnya dari kalian."
"Asiappp."
"Mesjid disini dimana Yen?" Tanya Ari
"Di depan gang sebelah yg tadi kalian lewat sebelum ke rumah gue."
Rifan,Dion dan Aripun beranjak menuju ke mesjid sedangkan Ine, Widya dan Alsyi mereka persiapan shalat di rumah Alsyi.
...........
(Jalan ke Mesjid)
"Eh beneran gue kepikiran baca puisi pake backsound Dj jedag-jedug."Rifan
"Terserah lu aja lah Fan, umur gak ada yg tau.." Ari
"Astaghfirullah ente jahat sekali sama ana."
"Berisik bgt kalian berdua." Dion
"Duh, ampun bang jago!"
"Sorry bang jago!"
...............
#RyuJinDI15
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Bobrok
FanfictionGimana jadinya kalo lo satu-satunya cewek di kelas lo. Itulah yang dirasakan seorang Ine Meisya. Sebangku ama cowok yang lu suka diem-diem, padahal lo tau dia udah punya doi.