Saat ini Rifan tengah berada di taman bersama adek kesayangannya Vivian
"Kak, kakak serius gak sama aku?"
"Ya pastilah dek"
"Kakak gak bakal pindah ke hati yg lainkan?"
"Engga, kamu satu2nya perempuan di hati kakak." Jawab Rifan tegas, sedangkan Vivian menunduk malu dengan kedua pipi bersemu merah.
"Yakin Fan?" Rifan melirik ke asal suara dan ia menemukan Alsyi tengah berdiri memangku tangan di atas perut.
"Yen ngapain lu disini?" Rifan bingung, belum sempat pertanyaannya di jawab, suara lain mengalihkan perhatian Rifan
"Rifan udah lupa sama aku?" Rifan terkejut saat melihat Devi tersenyum ke arahnya.
"Kakak udah janji katanya mau nonton anime bareng." Timpal Kania yg entah datang dari mana.
"Kenapa kalian semua ada disini?" Rifan bingung dan tak mengerti akan situasi saat ini.
"Kakak.... " Vivian memanggil Rifan dengan lembut
Rifan menatap Vivian kemudian ia melihat Alsyi mendekat ke arahnya kemudian menjewer telingah Rifan sambil teriak "Bangun!! Udah siang!"
Rifan terperanjat dan langsung membuka kedua matanya, masih memproses apa yg terjadi
"Ok, gue di kamar, masih di atas kasur, trus ada mama di samping gue, dan kuping gue sakit." Batin Rifan mulai mengumpulkan kesadarannya.
"Bangun Rifan! Hari inikan kamu wisuda, cepet siap2 jgn sampai telat!"
"Heoaammmm... Iya ma, emang jam berapa ini?"
"Jam 7.10" Jawab mama Rifan kemudian melenggang pergi dari kamar anak sulungnya.
"APA?! Anjir gue telat!" Rifan turun dari tempat tidur dan buru2 masuk ke kamar mandi. Sekarang sudah jam 7.10 sedangkan acara dimulai 7.30.
"Jadi yg tadi itu gue mimpi? Tapi kok bisa mereka ada di satu mimpi sekaligus? Apa artinya ya?au ah pusing gue." Batin Rifan
.....................
Saat ini Dion sudah ada di depan rumah Ine, rencananya mereka mau berangkat bareng.
"Assalamu'alaikum.. "
"Waalaikumsalam, eh Dion"
"Ma" Dion mencium tangan mama Ine
"Duh gantengnya calon mantu mama, pake jas gitu kaya yg mau ngelamar anak mama aja." Goda mama Erna
"Ehehe mama bisa aja, blum saat nya ma, tapi pasti nanti Dion kesini sama keluarga."
"Aamiin.... " Mama Ine tersenyum lembut menanggapi perkataan Dion.
"Ine nya udah siap ma?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Bobrok
FanfictionGimana jadinya kalo lo satu-satunya cewek di kelas lo. Itulah yang dirasakan seorang Ine Meisya. Sebangku ama cowok yang lu suka diem-diem, padahal lo tau dia udah punya doi.