Ine mengangkat kepalanya, ia melihat Dion perlahan berjalan ke arahnya.
Grepp
"Yon...."
Ine diam ia tak bisa mencerna apa yg sedang terjadi, tiba2 saja Dion menghampirinya dan memeluknya dari depan, sehingga kepalanya berada tepat di dada Dion.
"Sorry" satu kata yg keluar dari mulut Dion memancing jatuhnya air mata seorang Ine.
"Hiks...hiks...."
"Maafin gue Ne, gue emang bodoh! Gue udah sering nyakitin lo, maafin gue karna gak peka sama perasaan elo.."
Ine tak menjawab, ia melepas pelukan Dion, kemudian menatap mata Dion.
"Maksud lo meluk gue dan minta maaf ke gue apa Yon?"
"........." Dion diam tak menjawab pertanyaan Ine, karena dia juga bingung, apa yg ia lakukan. Ia hanya mengikuti kata hatinya.
"Tolong jgn buat gue berharap sama lo Yon" terlihat gurat lelah di wajah Ine saat mengatakan hal tersebut.
"Lo suka sama gue Ne?" bukannya menjawab, Dion malah balik bertanya.
"Iya, gue suka sama lo dari awal masa MPLS Yon." jawab Ine jujur.
"Tapi kenapa?"
"Gue udh bilang alasannya ke elo tadi, karna sekarang lo udah tau, gue minta lo jgn buat gue berharap lagi sama lo."
"Kenapa?"
"Karna gue udah lelah Yon, gue gak mau maksa lo buat suka sama gue, kita bisa jd sahabat aja gue udh seneng kok." jelas Ine di akhiri dengan senyum yg terlihat begitu dipaksakan.
"Lo suka sama gue, tp maaf, gue gak suka sama lo..."
"Kok nyesek sih..." Batin Ine
"Iya, gue tau kok."
"Tp gue suka sama hati lo..." ucap Dion tersenyum lembut ke arah Ine.
"Gue sadar sekarang, sebenernya org yg gue suka itu lo bukan mereka, gue emang pernah jadian sama org lain, tp entah kenapa gue lebih nyaman sama lo, gue gak suka liat lo sama yg lain. Gue emang gak peka bahkan sama perasaan gue sendiri, sorry ya Ne..." sambung Dion dengan menatap lembut Ine.
"Jd, gue gak bertepuk sebelah tangan lagi?"
"Engga." Dion mengacak pucuk kepala Ine gemas.
Ine menahan senyum dan malu saat Dion memperlakukannya begitu.
"Jadi gimana?" tanya Dion
"Gimana apanya?"
"Hubungan kita...😑"
"Lah, lo nya jg gak nembak gue." jawab Ine jujur.
"Lah blum gitu? Perasaan td gue nyatain perasaan gue deh..." ucap Dion bingung.
"Gak mau, ulang lagi!"
"Yaudah, Ine lo mau gak jd pacar gue?" tanya Dion serius.
"Gak." jawab Ine singkat.
"Kenapa?!" tanya Dion Bingung.
"Gue mau kita sahabatan aja, kalo pacaran pasti ntar ribut trus putus, gue gak mau jauh sama lo Yon. Lebih baik kita kaya gini aja. Gue gak masalah sama status, asalkan kita tetep sama2" Ine tersenyum lembut kepada Dion.
"Lo emang beda Ne, lo tuh unik, tp gue sayang." Dion mencubit gemas kedua pipi Ine.
"Kalo kita sahabatan, ntar gue gak bisa nikahin lo dong?" Dion.
"Ya bisa aja kalo emang jodoh, gini ya Yon, meskipun pacaran lama tp kalo bukan jodohnya pasti bakalan putus. Sekarang kita jalani aja apa yg ada, apapun yg akan kita hadapai di masa yg akan datang, ya hadapai aja apapun itu."
"Jadi kita jaga komitmen?" tanya Dion.
"Ya seperti itulah."
"Lo gak bakal jadian sama org lain kan Ne?"
"Selama gue kuat sama komitmen gue , gue gak akan berubah, begitu jg sama lo. Kalo lo emang mau serius nantinya sama gue, lo harus jaga hati lo jgn sampai jatuh ke org lain."
"Iya, gue janji!"
"Jgn janji, lo lakuin aja apa yg lo bisa, karna kita gak tau kedepannya bakalan gimana."
Ine tersenyum dan dibalas oleh Dion. Beberapa menit mereka saling berpandangan. Hingga Dion memberanikan diri memajukan wajahnya kedepan Ine, tinggal jarak beberapa senti di antara keduanya, sehingga bisa merasakan hembusan nafas masing2 juga suara detak jantung yg begitu cepat saling bersahutan.
Mereka terlalu hanyut dengan situasi yg mereka ciptakan sendiri, namun kesadaran Dion kembali sehingga ia segera menjauhkan wajahnya dari Ine.
"Sorry Ne, gue kebawa suasana..." ucap Dion menggaruk lehernya.
"Gpp, gue jg kebawa suasana tadi. Tp syukurnya lo masih sadar Yon, jd gak terjadi hal2 yg diinginkan hehehe😅"
"Dasar lu, pengen ya?" goda Dion.
"Iya..."
"Hah?! Seriusan?!"
"Ahahaha...ya kagaklah njir!" Ine tertawa lepas karena berhasil membodohi Dion.
...........
"Hati gue rasanya lega, gue seneng Dion juga punya perasaan yg sama ke gue, meskipun kita gak pacaran tp gpp, gue lebih suka begini." Batin Ine
"Entah kenapa gue seneng bgt sekarang, apa mungkin Ine yg terbaik buat gue? Kalau memang dia yg terbaik, gue bakal perjuangin lo Ne sebisa gue. Meskipun suatu saat lo bosen sama gue, dan lo minta gue mundur, gue gak bakal lakuin itu. Kalo cinta lo hilang ke gue, gue bakal buat lo jatuh cinta lagi."Dion
*************
Spesial chapter Dion-Ine
Thanks udh mau baca😁
#RyuJinDI5
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Bobrok
FanfictionGimana jadinya kalo lo satu-satunya cewek di kelas lo. Itulah yang dirasakan seorang Ine Meisya. Sebangku ama cowok yang lu suka diem-diem, padahal lo tau dia udah punya doi.