"Hah, cape otak gue" Ine merebahkan kepalanya di atas meja Kantin
"Namanya juga abis ujian ya capelah" Timpal Rifan
Hari sudah sore dan mereka baru saja selesai melaksanakan Uji Kompetensi Eksternal, setelah minggu lalu melaksanakan Ujikom Internal.
"Gue kira itu penguji dari luar bakalan serem ternyata kagak, syukur deh padahal gue udh degen2 dari awal." Ari
"Td gue hampir lupa pas praktek pengkabelan njir" Ujar Danu
"Iya sih, kadang bingung itu ngehapal warna2nya."
"Eh, anak otkp selesai blum ya?" Tanya Ine
"Lah, bukannya otkp kemarin kan Ujikomnya?"
"Eh iya ya, gue lupa eheheh"
Ting!
Rifan mengecek ponselnya, dan terlihat notif dari guru kesayangan kita semua.
"Guys, keknya tugas kita sebagai OSIS blum beres deh." Ucap Rifan setelah membalas pesan di ponselnya
"Hah maksudnya?" Ine
"Lah, bukannya kita udh di non aktifkan? " Tanya Ari
"Kita disuruh buat bantu seleksi calon anggota OSIS, lo taukan ketua OSIS baru lagi sibuk PKL?"
"Lah kitakan juga sibuk ujian?"
"Tenang aja, kita cuma seleksi online aja, cuma ngecek dari visi dan misi mereka aja."
"Hmmm yaudah, trus gimana?"
"Besok kan dikasih istirahat dirumah, kita kumpul di salah satu markas"
"Markas mana?" Tanya Dion yg sedari tadi hanya menyimak
"Ne, rumah lo siap?"
"Selalu siap rumah guemah."
"Ok, besok kita kumpul di markas satu."
"Wokeh"
.............
(Ke esokan harinya)
Jam menunjukan pukul 7.00, Ine masih terlihat betah bergelung selimut, maklum kebiasaan Ine disaat dia sedang ada tamu bulanan (?) pasti bangun siang.
Tok tok tok
"Mey, bangun itu ada Dion di ruang tamu."
Mama Erna berusaha membangunkan anak semata wayangnya, namun sang anak malah terlihat masih menyelami alam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Bobrok
Fiksi PenggemarGimana jadinya kalo lo satu-satunya cewek di kelas lo. Itulah yang dirasakan seorang Ine Meisya. Sebangku ama cowok yang lu suka diem-diem, padahal lo tau dia udah punya doi.