"Telpon"

65 7 0
                                    


Setelah Rifan pulang, Alsyi masuk kedalam rumahnya dan di sambut ledekan dari adik sepupunya.

"Ekhem, ada yg abis jln2 nih..." Godanya

"Hah, apaan?"

"Itu pacar kakak ya?"

"Bukan njir, dia temen gue."

"Ah masa, kak Alsyi hebat juga bisa dapetin kakak ganteng itu."

"Anjir ganteng darimananya tuh bocah, org item gitu kek malika ahhahaha.." Alsyi tak habis pikir dengan adik sepupunya itu.

"Nama pacar kakak tadi siapa?"

"Namanya Rifan, dan dia temen gue, BUKAN PACAR."

"Iya2 temen, temen tapi bikin nyaman ya kan?" Amel menaik turunkan alisnya menggoda Alsyi.

"Terserah lu aja lah, pulang sono dah malem!"

"Aelah rumah sebelahan juga."

"Balik gak lu?!"

"Iya2 ini gue balik."

....................







Sementara di lain tempat, seorang pemuda tengah menggantung sebuah jaket yg terlihat basah di kamarnya.

"Kalo di gantung dalam kamar gak akan kering loh Fan."

"Terus gantung dimana dong ma? Kan di luar hujan."

"Dari pada kamu gantung kayak gitu mending cuci dulu, baru besok jemur."

"Betul jg, wah mama pinter!"

"Itumah kamunya aja yg lemot."

"Savage amat emak gue" batin Rifan.

Setelah mendapat saran dari mamanya, Rifan langsung menyimpan jaket tersebut kedalam keranjang cucian. Kemudian ia bersiap untuk melakukan aktivitas rutinnya yaitu me-remix lagu menggunakan laptop nya. Namun tiba-tiba saja handphone nya berdering tanda panggilan masuk.

 Namun tiba-tiba saja handphone nya berdering tanda panggilan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Ada apa Yang, baru juga ketemu tadi, udh kangen aja."

"Yang-yang pala lu peyang, bcd sapi!."

"Iye2 sorry, ada apa?"

"Gpp sih, gue cuma mau mastiin lo udh nyampe rumah atau belom."

"Emmmm senengnya di khawatirin. Boleh baper gak nih?"

"Dah lah gue tutup aja telponnya."

"Eh bentar, jgn ngambek napa."

"Ya lagian lo nya ngajak ribut mulu."

"Iya kagak. Gue udh nyampe rumah dengan selamat tanpa kehilangan sesuatu apapun, thanks udh khawatir dan thanks buat jaketnya."

Kelas BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang