"Realita"

53 9 0
                                    

Ine tak percaya akan apa yg ia lihat di depannya, dadanya sesak, sungguh ia tak menyangka niat awal hanya ingin memberi kejutan akan kedatangannya tp yg ia lihat malah seseorang yg ia sayangi ternyata memiliki perasaan pada sahabatnya yg sudah ia anggap seperti adik sendiri.

Ke empat orang di depannya belum sadar akan kehadirannya. Ine mencoba untuk tak percaya dan menganggap hal itu hanya sekedar perasaan seorang kakak ke adiknya, tp dengan ucapan kata cinta yg terucap dari mulut Dion sungguh ia merasa sakit sekali, karena Ine tau Dion bukan tipe orang yg mudah mengucapkan kata cinta, kecuali bila ia memang benar-benar mencintai org tersebut.

Ine menangis tanpa suara, kemudian ia memejamkan mata, untuk sekedar menenangkan hati dan pikiran nya.

"Tenang Ne, mari kita perjelas semua ini."Batin Ine

Kemudian ia membuka mata secara perlahan, namun ia bingung ketika yg ia lihat hanya atap kamarnya, dan ia sadar bahwa tengah terbaring di tempat tidur.

Kemudian ia membuka mata secara perlahan, namun ia bingung ketika yg ia lihat hanya atap kamarnya, dan ia sadar bahwa tengah terbaring di tempat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ine mendudukkan dirinya, kemudian ia mengingat kejadian Dion,Kania beserta yg lain, dan ia baru sadar kalau semua itu hanyalah MIMPI.

"Aelah, gininih kalo sebelum tidur malah baca WP, kan kebawa mimpi cerita semalem. Tp kenapa Dion harus sama adek kesayangan gue sendiri sih? Trus kenapa dimimpi gue harus ada Rifan ama Alsyi, trus knp Ari perannya dikit dimimpi gue?" Gerutu Ine

"Kebiasaan ngomong sendiri.." ucap seorang perempuan paruh baya yg berdiri di depan pintu kamar Ine yg terbuka.

"Ehehehehe mama"

"Cepet mandi sana, Pangeranmu udh di ruang tamu tuh!"

"Pangeran siapa ma?"

"Pangeran bermotor jingga."

"Gak enak bgt julukannya ma, Pangeran tuh biasanya berkuda putih ma."

"Tp kan Dion bawa motor, ga bawa kuda."

"Betul juga. Yaudah Ine mandi dulu."

Mama Ernapun keluar kemudian menghampiri Dion di ruang tamu.

"Inenya mandi dulu Yon."

"Ah iya ma"

"Emangnya kalian mau pergi kemana?"

"Dion mau ngajak Ine maen kerumah Ma."

Ya sesuai janji Dion semalam dan berdasarkan perintah sang Bunda untuk membawa calon mantunya maen kerumah.

Sekitar 7 menit kemudian Ine keluar dari kamarnya.

"Buset cepet amat lu siap2?"

"Ya maklumlah mandi 3 menit." Jawab Ine acuh

"Mandi apaan 3 menit?"

"Mandi air doanglah."

"Yeh kagak pake sabun gitu?"

Kelas BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang