Empat puluh delapan

3K 230 20
                                    

Happy reading ✨

***

Hari mulai gelap regu Alda belum juga sampai ke area perkemahan, semua menunggu kedatangan regu Alda namun tak kunjung datang.

"Kemana ini regu Alda? Apa mereka nyasar?" tanya pak Sanusi

"Apa nggak sebaiknya kita coba cari pak" usul Angga.

"Kita akan cari setelah hujan reda" ucap pak Sanusi.

"Kalo gitu kelamaan pak, mereka semua ilang sampe sekarang belum balik" ucap Angga.

"PAK SANUSIIIIIIIIII HUH HUH HUH"teriak Shanti dan yang lainnya ngos-ngosan.

"Akhirnya kalian balik juga. Yang lainnya mana lagi kenapa cuma ber enam?"tanya pak Sanusi.

"Huh huh huh Alda pak huh Alda huh" ucap Shanti masih ngos-ngosan.

"Coba kamu tenang dulu sebentar terus tarik napas baru ngomong" seru pak Sanusi.

Shanti mencoba menenangkan dirinya, menarik napas dan membuangnya. Sedikit lega.

"Alda pak Alda masuk jurang, gak sadarkan diri. Kita semua gak bisa nolong Alda jurangnya cukup dalam" ucap Shanti.

"APAAA?!"ucap Angga dan Dewa bersamaan.

"Sekarang Alda dimana?"tanya Dewa panik.

"Kasih tau sekarang Alda Dimana?" tanya Angga.

"Dijurang sana" ucap Shanti menunjuk kearah tadi tempat Alda jatuh.

"Ayo Ngga" ajak Dewa berlari menerobos hujan.

"ANGGA DEWAAA!"teriak pak Sanusi tapi mereka tak menghiraukan nya.

Dion yang mendengar kabar Alda jatuh kejurang langsung memanggil teman-temannya yang lain untuk menolong Alda. Jangan heran jika banyak yang begitu panik saat Alda jatuh, bukan mereka suka. Karena ini adalah cara mereka membantu Aldi menjaga Alda disaat Aldi sedang kritis.

***

Angga dan Dewa sudah sampai jurang yang dimaksud Shanti. Ada Amel dan yang lainnya memanggil-manggil nama Alda dipinggir jurang.

"ALDAAA"teriak Amel

"Alda mana?"tanya Dewa.

"Dibawah sana Dew hikss Alda gak sadarkan diri" ucap Amel menangis

"Udah Mel gak usah nangis, gue sama Dewa bakal nolongin Alda. Percaya aja" ucap Angga menenangkan Amel.

"Coba kalian cari apa aja yang biar dijadiin alat buat gue turun ke bawah" seru Dewa.

Mereka semua berpencar mencari apa yang diperintahkan Dewa, namun hasilnya nihil mereka tak menemukan sesuatu yang bisa dijadikan sebagai alat untuk Dewa turun.

"DEWWW GUE BAWA TAMBANG NIH" teriak Dion berlari menghampiri Dewa

"Mana sini" ucap Dewa mengambil tambang ditangan Dion.

ALDANIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang