Tiga puluh tujuh

3.7K 198 2
                                    

Happy reading ✨

***

Ini adalah hari terakhir SMA Kartika Jaya mengadakan ujian semester.

Alda dan kedua sahabatnya tengah mengobrol didalam kelas, menceritakan hal-hal lucu atau pun hak serius.

"Sumpah gue deg-degan bet udah kaya mau ditembak," ucap Disti memegang dadanya

"Deg-degan kenapa lu?punya penyakit jantung?,"tanya Alda.

"Mau ditembak siapa lu? Kapan? dimana?,"cerocoh Dina.

"Ih kalian ini tuh ya, gue deg-degan karenaaaa sekarang tuh ujian hari terakhir, gue takut kalo nilai gue jelek! nih ya terus bokap gue potong uang bulanan gue gimana?," adu Disti memelas.

"Siapa suruh gak belajar,"ejek Alda.

"Gue udah belajar Da, tapi gak ngerti."

"Udah itu mah derita, siapa suruh gak pernah merhatiin guru."

"Bener tuh Dis, apa kata Alda, hahaha."

"Ini kan ujian terakhir dan besok bakal ambil rapot sekalian pensi. Gimana Pulang sekolah kita ke mall yuk?!, shoping, refreshing," ajak Disti.

"Gimana Da?."

"Gue mah setuju aja, ikut kemana kalian pergi."

"Ah sayang banget deh sama Alda. Kamu ini tiada yang lain macam kamu ini," gemes Disti memeluk erat Alda.

"Lepas! Susah napas bego! Asma dadakan nih gue! Lagian lu ngomong apa gue gak ngerti."

Bukannya dilepas, Disti malah mempererat pelukannya, sedangkan Dina hanya tertawa.

"Gila lu bego! Asma beneran gue! Hah hah hah! Tolol! Hah hah hah sesek napas dongo! Hah hah hah," ucap Alda mengatur nafasnya.

"Hahaha Alda lucu banget kaya ikan koi, mangap-mangap hahaha," ejek Dina tertawa keras.

"Bukan ikan koi tapi goyang dumang hahahaha," Disti ikut mengejek sambil memperagakan goyang dumang.

"Hahahaha gue bengek tolong."

Mereka berdua tertawa keras dan habis-habisan mengejek Alda yang masih mengatur napasnya.

"Hah puas lu pada ngejek gue? Gak gue traktir baru tau rasa."

"Yah dia mah baperan, kita cuma bercanda," ucap Dina berhenti tertawa.

"Bercanda lu bilang? Gue mau mati dodol sesek napas gara-gara Disti."

"Maaf ya Alda cantik, muachh," Disti mencium pipi Alda dan berlari ke tempat duduknya.

"DISTI NAJIS! JIBANG ANJIRR!!! HARUS GUE CUCI PAKE SEPULUH KEMBANG RUPA!!,"teriak Alda.

Dina kembali ke tempatnya sambil tertawa.

"Jangan teriak-teriak. Masih pagi."

"Apaan sih."

Aldi duduk di kursinya.

"Besok pagi gue jemput ya? Gue mau ngomong sesuatu gak sama lu."

"Gue besok berangkat sama bokap."

"Yaudah kita ketemu disekolah, pokoknya gue mau ngomong."

"Sekarang aja ngomong nya."

Kriiinggg.

"Udah bel. Gimana dong gue ngomong ke lu nya? Masalah ini panjang banget ceritanya."

"Yaudah sekarang malem lu ringkas, Terus besok omongin kalimat yang udah lu ringkas."

ALDANIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang