Lima puluh tiga

2.3K 236 18
                                    

Happy reading ✨

***

"Papah udah bilang jangan pernah temuin keluarga itu lagi! Kamu paham gak sih?!"
bentak Hendra.

"Ada apa lagi sih ini pah, kenapa Alda nya dibentak-bentak? Emang gak bisa diselesai dengan cara gak dibentak? Kasihan Alda nya" ucap Reta memeluk Alda.

"Makannya kamu ajarin anak kamu biar ngerti kalo diperingati tuh nurut" ketus Hendra masuk kedalam kamar.

"Hikss hikss Alda cuma mau liat keadaan Aldi mah hikss tapi kenapa papah bisa tau Alda dirumah sakit hikss" ucap Alda menangis di pelukan Reta.

"Udah sayang sekarang mending kamu masuk kamar terus istirahat" seru Reta.

"Hikss hikss"

"Biar mamah anter"

***

"Hallo Da? Lu gak papa kan?"tanya Amel.

"Gue gak papa kok Mel"

"Yaudah sekarang lu mending tidur deh biar besok pagi seger" seru Amel.

"Iyaa"

"Bay Alda"

"Bay" Alda mematikan sambungan telepon dan meletakkan ponselnya dibawah bantal.

Membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya. Baru kali ini ia melihat papahnya semarah ini, apa bisa setelah Aldi pulih ia akan tetep bersama dengannya? Sedangkan masalah keluarga nya dengan keluarga Aldi belum membaik tapi malah semakin memburuk.

"Aaahhh kenapa kepikiran terus sih, gue pengen tidurrrrr" teriak Alda frustasi.

***

Pagi harinya Alda sudah rapih dengan seragam sekolah, berjalan keluar kamar.

"Alda berangkat, assalamualaikum" ucapnya tanpa bersalaman dengan Hendra dan Reta.

"Didepan sudah ada Dimas yang akan berangkat bareng sama kamu" teriak Hendra tapi Alda tak menghiraukannya.

"Mas apa kamu gak keterlaluan?"tanya Reta memegang tangan suaminya.

"Ini demi kebaikan Alda"

Benar apa yang dibilang Hendra, ada Dimas yang sudah menunggunya.

"Hai Da" sapa Dimas.

"Hai"

"Berangkat bareng yuk" ajak Dimas mendekati Alda

"Gue berangkat sama mang Udin" ketus Alda berjalan kearah pos satpam.

"Mang Udin pergi nganter Bi Sumi kepasar" ucap Dimas berjalan ke arah Alda.

"Udah sana bareng Dimas, nanti malah telat" ujar Hendra didepan pintu.

Alda tak ingin lagi berdebat dengan papahnya, akhirnya ia masuk kedalam mobil tanpa melirik ke arah Hendra atau pun Dimas.

ALDANIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang