Happy reading ✨
***
"hati tolong ya kerja samanya! Kita kuat harus bisa Nerima ini semua,"
•Alda•
***
Alda sudah berada di dalam mobil bersama Mang Udin, "Mang, kita ke salon Tante dulu ya," seru Alda.
"Okh Non."
Kini mereka sudah berada didepan salon milik Tantenya Alda. Alda keluar mobil dan masuk kedalam salon.
"Omaigat! Aldania keponakan Tante yang paling cantik," ujar wanita paruh baya menyambut Alda dengan pelukan.
"Ah Tante Rika bisa aja," ucap Alda membalas pelukan Rika. Rika adik kandung dari Reta.
"Tante, Alda mau potong rambut dong," ujar Alda.
"Loh kenapa? Baru juga beberapa bulan lalu rambutnya diwarna sekarang udah minta dipotong aja! Apa jangan-jangan kamu dihukum gara-gara warnain rambut?," tanya Rika menggandeng tangan Alda ke ruang pribadinya.
"Ih siapa sih yang berani hukum Alda? Gak ada," bangga Alda, membuat Rika terkekeh.
"Kamu mirip banget sama papah kamu waktu jaman-jaman SMA dulu, paling gak takut dihukum cuma gara-gara seorang anak donatur terbesar...hehehe...sampe-sampe mamah kamu ilfil deket-deket papah kamu, eh tapi detik-detik mau lulus papah kamu berubah drastis, membuat mamah kamu tergila-gila," jelas Rika menceritakan kisah Hendra sewaktu SMA dulu.
"Kata mamah mah siapa dulu dong yang buat hahahaha," Alda memperagakan ucapan Reta.
Mereka tertawa sambil menceritakan kisah-kisah lucu.
"Emang kamu mau dipotong modelan apa?," tanya Rika bangkit dan mengajak Alda keluar ruangan.
"Yang lagi jaman itu loh Tan, yang cuma sebahu," jawab Alda.
"Okh kamu duduk disini dulu biar Tante siapin peralatannya," seru Rika.
***
"Makasih ya Tan, kalo gitu Alda pulang dulu soalnya Alda gak bilang kalo mau kesini," ucap Alda.
"Emang mamah mu ada di rumah?," tanya Rika merapihkan peralatan potong rambut.
"Akhir-akhir ini suka ada di rumah, tapi kadang kekantor juga bantuin kerjaan papah."
"Salam buat mamah dan papah mu."
"Asyiapp Tante, Alda pulang dulu assalamualaikum," pamit Alda mencium punggung tangan Rika.
"Waalaikumsalam."
Alda keluar salon dan masuk kedalam mobil, "Ayo mang, langsung pulang aja," seru Alda.
"Ah iya Non, sampe pangling mamang liat Non."
"Jelek ya mang?," tanya Alda merapihkan rambutnya.
"Cantik kok Non, cocok buat Non."
"Ah bisa aja mang Udin, udh ayo mang jalan."
Mobil berjalan dengan kecepatan sedang, didalam mobil Alda sedang bermain ponselnya, dan tiba-tiba terlintas ingatannya pada kenangan dirinya bersama Aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDANIA
Teen Fiction"Dasar mesum!nyari kesempatan dalam kesempitan mulu lu!" Bentak Alda mendorong tubuh Aldi. "Empuk" ucap Aldi. Memasang muka mesum. "Bangsad keluar dari kamar gue!" Usir Alda menaikan nada bicaranya. "Nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan" ucap Aldi...