"Kalian udh saling kenal?," tanya perempuan yang ada dihadapan Reta.
"Udah Bun, ini orang yang kemarin Aldi minta Bunda buatin makanan," jawab Aldi.
"Ini anak ku loh Li," seru Reta.
"Siapa namanya?," tanya Lia tersenyum.
"Alda Tante," jawab Alda ramah dan membalas senyuman Lia.
"Nama yang cantik kaya orangnya," puji Lia.
"Bisa aja Tante," Alda tertawa kecil.
"Siapa dulu yang buat," ucap Reta membuat Lia tertawa.
"Kamu tau gak? Baru kemaren loh Aldi mau masak, dan itu pertama kalinya Aldi masak makanan!," jelas Lia.
"Oh kemarin makanan yang banyak di kulkas itu dari Aldi? Yang sampe-sampe gak boleh ada yang minta?," ejek Reta sambil menyenggol bahu Alda.
"Apaan sih mamah," datar Alda.
"Sudah-sudah, mending kita pesen aja," ujar Lia.
"Bun, Tan Aldi sama Alda keluar dulu ya," pamit Aldi menarik lengan Alda keluar cafe.
"Dasar anak muda," seru Lia.
Alda dan Aldi kini duduk di kursi taman belakang cafe.
"Da?," panggil Aldi memulai pembicaraan.
"Hmm," jawab Alda masih memandang ke depan.
"Gue minta maaf," ucap Aldi memandang Alda.
"Lu kemana tadi? Lu tau gak dari kemarin gue nyariin lu? Yang bilangnya ada urusan sama Dewa... nyatanya malah gendong cewek! Padahal disitu ada gue tapi lu gak ngelirik ke gue sama sekali," ucap Alda mulai meneteskan air mata.
"Gue kira, lu bisa pegang komitmen! Ternyata nggak."
"Setelah lu berhasilnya bikin gue jatuh cinta, lu lupa sama komitmen yang kita buat diawal."
"Komitmen dibuat bukan cuma berlaku disaat kita berusaha bikin seseorang jatuh cinta sama kita, tapi komitmen berlaku selama kita masih menjalani apa yang menjadi komitmen itu," ucap Alda sedu, sambil meneteskan air matanya.
Aldi hanya terdiam ," Da, gue bisa jelasin semuanya," ucap Aldi menangkup pipi Alda agar menghadapnya.
"Jelasin! Gue mau denger penjelasan lu, biar gue tau ini itu hanya sekedar salah paham atau apa!."
"Kemarin gue ngajarin Dewa main musik, terus pas gue mau nyamperin lu! Gue nambrak cewek dan Cewek itu pingsan, gue bawa ke UKS, udah itu doang," jelas Aldi mengusap air mata Alda.
"Okh ini cuma salah paham! Maaf," datar Alda.
"Sekarang gue yang mau nanya, apa lu beneran udah jatuh cinta sama gue?," tanya Aldi.
"Pertanyaan lu udah gue jawab diawal."
Aldi menunjukkan foto Alda berpelukan bersama Dimas yang ada di ponselnya, "Terus ini," ucap Aldi.
Flashback on
Aldi sedang merebahkan dirinya di kasur king sizenya sambil bermain game, saat sedang asyik bermain game tiba-tiba ada Dewa menelponnya.
"Halo," ucap Dewa diseberang telpon.
"Apa?."
"Liat chat gue!."
"Okh," Aldi langsung mematikan sambungan teleponnya dan melihat pesan dari Dewa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Untuk ketiga kalinya gue liat Alda pelukan sama Dimas!sebenarnya lu mau serius gak sih Da, Sama gue? Apa gue harus akhirnya semuanya aja ya? Gue bunuh perasaan gue ke Alda!."
"Toh Alda juga belum tentu bahagia bareng gue, bukti nya dia masih suka datar sama gue!," gumam Aldi bangkit dan berjalan ke arah balkon.
Aldi berdiri di dekat pagar balkon menatap sinar bulan dan memikirkan tentang perasaan Alda padanya.
Flashback off.
Alda mengambil ponselnya Aldi memperhatikan foto itu ,"Itu lu kan? Kalo bukan lu siapa lagi? Disekolah cuma lu yang pake cardigan garis putih," ucap Aldi mengambil kembali ponselnya.
"Gue bisa jelasin Di," ucap Alda.
"Kita akhirin aja semua komitmen yang kita buat, gue juga bakal bunuh perasaan gue ke lu! Dan lu gak usah lagi maksaiin hati lu buat sayang atau cinta sama gue! Karna pada akhirnya lu belum tentu bahagia dengan rasa itu," ujar Aldi bangkit dari duduknya.
"Gue kira lu beda sama cowok yang lain, ternyata sama aja! Sama-sama cuma bisa bikin baper terus ninggalin! Kalo emang itu mau lu! Okh gue ikutin!," ucap Alda, matanya mulai berkaca-kaca.
Aldi hanya terdiam mendengar ucapan Alda, ia bingung apa yang harus ia lakukan.
Alda bangkit dari duduknya ," Dan satu lagi makasih udah pernah bisa gue jatuh cinta," Alda pergi dari tempat itu.
"Jangan pernah samain gue sama yang lain, mereka ya mereka! Gue ya gue! Gue gak bermaksud buat ninggalin lu, tapi ini cara gue buat bikin lu bahagia, karena gue tau bahagia lu bukan sama gue," jelas Aldi membuat Alda menghentikan jalannya.
"Satu lagi sorry tadi buat lu nyariin gue, gue ada urusan sama kepsek," Aldi pergi meninggalkan Alda sendiri.
Alda mematung dengan air mata yang mengalir membasahi pipinya.
***
Aldi dan Alda masuk kedalam cafe, menghampiri orang tua mereka.
"Bun masih lama? Aldi ada urusan sama Dewa," tanya Aldi duduk di samping Lia.
"Bentar sayang, bunda baru ketemu temen lama bunda nih," ucap Lia mengelus rambut Aldi.
Alda hanya diam saja menyimak apa yang mereka bicarakan.
"Alda kamu kenapa sayang? Kamu abis nangis ya? Aldi! Aldanya diapain?,"tanya Lia.
"Alda gak papa kok Tan, tadi kelilipan pas diluar," dusta Alda.
"Udah sore nih, pulang yuk,"ajak Reta melihat jam di ponselnya.
"Yasudah nanti kita ketemu lagi, dan bawa anak mu ini Ret," ucap Lia tersenyum.
"Pasti! Yasudah kami duluan ya, byee," pamit Reta keluar cafe bersama Alda.
"Cantik ya Alda," ucap Lia pada Aldi, Aldi hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Lia.
Bummm🤯. Gimana ya nanti Alda sama Aldi? Bakal berakhir sama siapa ya Alda? Gtwlah🤧 aku pun tak tau.