Happy reading ✨
***Kringgg.....
Bel istirahat berbunyi, Alda dan Aldi masih ditaman belakang, Alda sudah berhenti menangis karena Aldi terus membujuknya untuk berhenti menangis, mata Alda sedikit bengap.Kini mereka berjalan menuju kantin, sesampainya di kantin Disti yang melihat Alda langsung memeluk Alda diikuti Dina dibelakangnya.
"Alda lu gak papakan? Lu kenapa bisa jatoh sih? Masih sakit gak?," cerocos Disti.
"Gue gak papa kok," ucap Alda singkat.
"Heh Dis, udh tau Alda abis jatoh maen peluk-peluk aja manaan peluknya kenceng banget, nanti kalo Alda makin sakit lu mau tanggung jawab," protes Dina.
Disti langsung melepaskan pelukannya, dan memeriksa seluruh tubuh Alda," lu beneran gak papakan?," tanya Disti panik.
"Gue..."ucap Alda terpotong.
"Alda lu abis nangis ya? Siapa yang bikin lu nangis? Heh Aldi lu yang bikin Alda nangis ya? Lu apain Alda hah?," tuduh Dina dengan seribu pertanyaan.
"Eh iya Alda kok mata lu bengep? Oh lu ya Di? Yang bikin Alda nangis hah?," Disti ikut menuduh Aldi.
"Apaa sih lu berdua, soudzon mulu jadi orang," ketus Aldi.
"Ini bukan salah Aldi kok?," ucap Alda tersenyum.
Dina dan Disti merasa bersalah telah menuduh Aldi. "Maaf ya Di," ucap mereka bersamaan.
"Udah-udah kasih Alda, dia laper," ucap Aldi.
"Woi ini pesenan lu berdua, main kabur-kabur aja! Serasa babu anjir gue Deket mereka!," aduk Dewa datang membawa nampan.
"Eh Dewa, sini biar gue yang bawain," bujuk Dina cengengesan.
"Alda, lu ikut sama mereka ya, biar gue yang pesen makanannya," seru Aldi.
"Kamu jangan lama-lama," pinta Alda.
"Mau dong dipanggil kamu," ejek Dewa, membuat mereka tertawa kecuali Alda dan Aldi.
"Bilang aja sirik," ejek Aldi memukul bahu Dewa.
Plak..
"Sakit bangsad," omel Dewa mengelus bahunya yang dipukul Aldi, saat hendak memukul balik, Aldi sudah terlebih dulu pergi meninggalkan mereka.***
Alda tengah berdiri didepan gerbang sekolah, menunggu Aldi yang sedang mengambil motornya diparkiran. Saat Alda sedang asyik memainkan ponselnya, ada mobil yang berhenti tepat didepannya, Alda langsung memasukkan ponselnya kedalam saku roknya. Kaca mobil terbuka, memperlihatkan Dimas didalamnya.
"Hai Da, balik bareng gue yuk," ajak Dimas dari dalam mobil.
"Sorry, gue udh bareng Aldi," datar Alda.
Dimas keluar mobil dan langsung menarik paksa lengan Alda, "Sekali aja Da, gue pengen berdua sama lu," pinta Dimas menarik Alda masuk kedalam mobil.
Aldi datang dan langsung turun dari motornya, "Lepas gak, apaan sih lu main narik paksa tangan cewek," bentak Aldi menarik lengan Alda, Alda langsung memeluk Aldi erat.
"Gue cuma mau ngajak Alda balik bareng doang," ucap Dimas.
"Kalo dia gak mau jangan dipaksa."
Dimas hanya diam, berjalan mendekati Alda, Alda semakin mempererat pelukannya ditubuh Aldi.
"Gimana Da, pelukannya senyaman pelukan gue gak?," tanya Dimas senyum kiri.
Alda hanya diam dan semakin mempererat pelukannya dan memejamkan matanya.
"Lu peluk gue erat banget cuma karena Dimas Da? Gue kira emang lu pengen peluk gue? Jangan kegeeran makannya Di," batin Aldi.
"Lebih nyaman pelukkan gue ya," ucap Dimas mengelus rambut Alda pelan.
"Apaan sih main elus-elus rambut cewek orang aja," protes Aldi.
"Lu salah besar Mas, ini lebih nyaman dari pelukan lu! Di apa iya gue udh mulai sayang sama lu?," batin Alda.
"Ups sorry...cewek lu aja biasa aja gue elus rambutnya," ucap Dimas tersenyum getir.
"Aldi ayo pulang,"pinta Alda.
"Yaudah ayo," ajak Aldi.
"Dan lu stop ganggu hidup gue lagi, gue udah bahagia sama Aldi," bentak Alda, Dimas terdiam mematung.
"Suatu saat nanti lu bakal balik lagi sama gue Da," batin Dimas.
Dimas masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Setelah kepergian Dimas, kini mereka bersiap untuk pulang, untung saja sekolah sepi jadi tidak ada yang melihat kejadian itu.
"Da, ayo balik," ajak Aldi.
"Hah,yaudah ayo," Alda langsung melepaskan pelukannya dan ikut naik ke motor Aldi.
Aldi melanjukan motornya dengan kecepatan sedang, motor berhenti tepat didepan rumah Alda.
Alda turun dari motor Aldi," makasih ya," ucapnya.
"Iya! Yaudah lu jgn lupa istirahat, minum obat! Biar besok bisa sekolah lagi," ucap Aldi tersenyum.
Alda membalas senyuman Aldi,"Siap bos," ucap Alda bergaya hormat, membuat Aldi tertawa kecil.
"Yaudah sana masuk, besok gue jemput."
"Okh, lu hati-hati ya, jgn ngebut, liat kanan kiri kalo mau nyebrang," ucap Alda.
"Yaudah sana lu masuk," seru Aldi.
Alda berjalan menuju gerbangnya, " Da!," panggil Aldi.
"Apa?."
"Sini dulu deh," Alda menghampiri Aldi.
Aldi mencubit pipi Alda dan melajukan motornya,"GUE BALIK!! SALAMIN BUAT ORANG RUMAH,"teriak Aldi.
"ALDII AWAS LU YA!!, GUE BALES BESOK," teriak Alda tak ada jawaban karena Aldi sudah mulai jauh.
Kini Alda berjalan masuk kedalam rumahnya dengan rasa kesal tapi senang.
"Apa gue udah mulai suka sama Aldi?,"batin alda.
Haii semuanya 🤗.
Gue mau cerita dulu, harusnya tuh cerita ini lebih panjang tapi karna abis gue nulis, dah gue simpen pas gue mau up cerita dipart ini kosong 😭gtw ilang kmn🤧yaudh jadinya gue nulis lagi. Kayanya sih beda sama cerita yang sebelum ilang🥺.
Makasih ya buat yang udah mau baca cerita gue🤗udah mau vote, and follow author😂, maaf juga kalo banyak yang typo, jari authornya kegedean di keyboardnya jadi suka typo deh🤣.
Tinggalkan jejak kalian boleh dengan komen, vote, atau pun follow🥳✨.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDANIA
Teen Fiction"Dasar mesum!nyari kesempatan dalam kesempitan mulu lu!" Bentak Alda mendorong tubuh Aldi. "Empuk" ucap Aldi. Memasang muka mesum. "Bangsad keluar dari kamar gue!" Usir Alda menaikan nada bicaranya. "Nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan" ucap Aldi...