Lima puluh tujuh

2.7K 225 50
                                    

Happy reading ✨

***

“Alda?”

Aldi turun dari motornya terduduk sambil menatap jauh kepergian Alda. Disti, Amel dan Shanti menghampiri.

“Sekarang mending lu bangun, lu kejar Alda” seru Disti.

“Tapi papahnya pasti bakal makin marah sama gue” ucap Aldi.

“Emang lu mau nyesel gara-gara gak ngejar Alda? Ia kalo habis ini ketemu lagi kalo nggak? Mending sekarang lu kejar ya gak masalah kalo emang lu gak bisa cegah tapi setidaknya lu bisa ketemu dia sebelum dia ninggalin lu” jelas Disti.

Aldi bangkit berjalan ke arah motornya. “Bener kata lu, gue harus kejar Alda, gue duluan” ucap Aldi melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

“Semoga lu bisa cegah Alda Di” human Disti.

“Yaudah sekarang kita pulang aja yuk” ajak Shanti.

“Yaudah yuk” mereka meninggalkan rumah Alda.

*

**


Alda hanya diam sambil menatap jalan, rela tidak rela ia harus meninggalkan kota ini.
“Saya kamu kenapa?” tanya Reta.

“Nggak papa Mah, Cuma agak pusing aja” jawab Alda.

“Yaudah mending kamu tidur aja” seru Reta.

“Iya Mah” Alda memejamkan matanya.
Jauh di belakang sana Aldi sedang mencari keberadaan mobil Alda, ia tidak ingin telat bertemu Alda. Jalanan yang macet membuat Aldi ketinggalan jauh.

“Aghh lama banget sih macetnya, gue buru-buru nih” gumam Aldi.

“Kita juga buru-buru mas” jawab orang disamping Aldi.

“Jawab aja lu” sewot Aldi.

Tak lama lampu merah berganti ke hijau, Aldi langsung menancapkan gas tak memperdulikan teriakan orang-orang.

Dreet dreet
Ponsel Aldi terus bergetar tapi Aldi menghiraukan nya, yang ia pikirkan sekarang bagaimana ia menemui mobil Alda.

“Aldi kemana sih?” batin  Alda berusaha menelpon Aldi.

“Tunggu gue Da” gumam Aldi menatap lurus jalan.

Dari jauh Aldi melihat mobil yang sama seperti mobil yang Alda tumpangi di depannya, Aldi menambah kecepatannya berhubungan jalanan juga agak sepi.
Hampir saja Aldi mendekati mobil itu, tap di pinggir jalan Aldi melihat nenek tua hendak menyeberang jalan, Aldi memberhentikan motornya dan mendekati nenek itu.

“Nek? Nenek mau nyebrang?” tanya Aldi lembut.

“Iya Cu Nenek mau nyebrang tapi Nenek takut”

“Yaudah biar Aldi bantu, ayo Nek” seru Aldi menuntun nenek menyebrang.

“Makasih ya cu”

ALDANIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang